Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Peranan Pendidikan Spiritual / Spitiyual Quotient (SQ) Dalam Pendidikan Islam Fitri, Siska Wahyuni; Wati, Salmi
Indonesian Research Journal on Education Vol. 3 No. 2 (2023): irje 2023
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v3i2.379

Abstract

Teacher Strategy, Guiding Learning, Broken HomeIn order to educate the nation's life, spiritual intelligence plays a very important role in the world of education because in fact in this life it is not only needed to be intellectually intelligent which is logical, realistic but also requires a spirit of spirit to be divine, that we are well aware that our life is controlling, regulating, and determining, namely Allah SWT, we must also realize that every achievement, and a great achievement because of his will, so that humans are only able to try and beg, pray to Allah SWT which in this case is the implementation of spiritual education in every individual who lives in this world. From the results of the study, there are several conclusions including that there is a very significant difference in conditions before the implementation of spiritual education and after the implementation of spiritual questions education with valid evidence that researchers find there is a change in attitude, namely after routinizing spiritual education both teachers and students become calmer at heart, honest attitude, discipline, increasing day by day. Although there are problems inhibiting the implementation of spiritual quotient education, especially at the beginning of the implementation, namely students are still difficult to manage and so theorder has not been realized properly, over time the solution to the implementation of the orderaccompanied by intensive teacher supervision so that over time children appear their awareness without coercion from anyone to carry out spiritual questions education.
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya Dalam Pembelajaran PAI Fitri, Siska Wahyuni; Nofitri, Nelfia; Say, Wulan; Ilmi, Darul
ANTHOR: Education and Learning Journal Vol 2 No 3 (2023): Anthor 2023
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/anthor.v2i3.173

Abstract

Karakteristik manusia masa depan yang diharapkan dalam rangka membangun sumber daya manusia adalah manusia-manusia yang memiliki kepekaan, kemandirian, tanggungjawab terhadap risiko dalam pengambilan keputusan, mengembangkan segenap aspek potensi melalui proses belajar yang terus menerus untuk menemukan diri sendiri yaitu proses to learn to be. Untuk mencapai tujuan ini dipilih teori belajar konstruktivistik, sebab dibandingkan teori belajar lain, teori ini dapat mengantisipasi pergeseran dari pendidikan yang lebih menekankan aspek kognitif menuju aspek potensi manusia secara utuh. Di samping itu teori belajar konstruktivistik pembelajarannya lebih menekankan aktivitas mahasiswa daripada pendidik. Menurut pandangan konstruktivistik belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan individu yang belajar, ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang dipelajari.
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya Dalam Pembelajaran PAI Fitri, Siska Wahyuni; Nofitri, Nelfia; Say, Wulan; Ilmi, Darul
ANTHOR: Education and Learning Journal Vol 2 No 3 (2023): Anthor 2023
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/anthor.v2i3.173

Abstract

Karakteristik manusia masa depan yang diharapkan dalam rangka membangun sumber daya manusia adalah manusia-manusia yang memiliki kepekaan, kemandirian, tanggungjawab terhadap risiko dalam pengambilan keputusan, mengembangkan segenap aspek potensi melalui proses belajar yang terus menerus untuk menemukan diri sendiri yaitu proses to learn to be. Untuk mencapai tujuan ini dipilih teori belajar konstruktivistik, sebab dibandingkan teori belajar lain, teori ini dapat mengantisipasi pergeseran dari pendidikan yang lebih menekankan aspek kognitif menuju aspek potensi manusia secara utuh. Di samping itu teori belajar konstruktivistik pembelajarannya lebih menekankan aktivitas mahasiswa daripada pendidik. Menurut pandangan konstruktivistik belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan individu yang belajar, ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang dipelajari.