Latar belakang: Teknologi digital sudah banyak digunakan dalam dunia perbisnisan, contohnya dalam pelayanan kefarmasian. Banyak apotek - apotek online didirikan pada sebuah platform aplikasi yang sudah terkenal, tetapi sangat disayangkan hal ini menyebabkan hilang pula peran seorang apoteker didalam platform tersebut. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah membuat perangkat lunak berbasis mobile apps yang bekerja dengan sistem apotek online tanpa menghilangkan peran apoteker dan menentukan sistem regulasi penyerahan obat pada aplikasi Terapi Metode: Mobile apps terapi dibuat dengan menggunakan android studio, penentuan data dan informasi, penentuan system dispensing obat, desain aplikasi, penambahan fitur aplikasi, pembuatan logo aplikasi, pembuatan data base , desain interface aplikasi Hasil: aplikasi Terapi akan menampilkan 6 fitur utama yaitu menu Obat, Apotek, Apoteker, Rumah Sakit, Gawat Darurat, dan Order. Pengujian dilakukan dengan metode Black Box Testing dengan hasil pengujian valid. Regulasi dispensing obat pada penggunaan aplikasi Terapi menganut system penyerahan obat berdasarkan golongan obat. Golongan obat keras & psikotropik tidak dapat dilayani melalui aplikasi terapi karna terkait penggunaan yang harus diawasi, efek samping dan toksisitas obat. Pemesanan obat yang tidak dilayani, pengguna akan diarahkan aplikasi untuk mendapatkan obat langsung pada apoteker dan dokter praktek Kesimpulan: aplikasi Terapi akan menampilkan 6 fitur utama yaitu menu Obat, Apotek, Apoteker, Rumah Sakit, Gawat Darurat, dan Order. Regulasi dispensing obat pada penggunaan aplikasi Terapi menganut system penyerahan obat berdasarkan golongan obat. Golongan obat keras & psikotropik tidak dapat dilayani melalui aplikasi terapi karna terkait penggunaan yang harus diawasi, efek samping dan toksisitas obat. Pemesanan obat yang tidak dilayani, pengguna akan diarahkan aplikasi untuk mendapatkan obat langsung pada apoteker dan dokter praktek.