<![CDATA[Penerapan Kurikulum Merdeka pada jenjang pendidikan dasar yang diwajibkan pada tahun ajaran 2022/2023 berimplikasi pada eksistensi elemen-elemen pokok di Sekolah Dasar (SD). Perubahan paling mendasar dalam penerapan Kurikulum Merdeka di SD adalah product knowledge yang tertera dalam struktur kurikulum tersebut. Struktur Kurikulum Merdeka di SD mengakomodir peningkatan kemampuan literasi dasar, yakni literasi baca-tulis, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi digital. Perubahan ini bermuara pada perubahan bentuk asesmen untuk mengukur capaian pembelajaran siswa. Kini dikenal bentuk asesmen bertanjuk Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) berupa asesmen terhadap kemampuan literasi dasar tersebut. Namun demikian, perubahan ini tidak dibarengi dengan kesiapan Guru SD sebagai ujung tombak pembelajaran. Hal ini dialami oleh guru-guru SD Katolik di Kecamatan Langowan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Guru-guru belum merancang program dan strategi dalam menerapkan program literasi dasar di SD. Tim Kerja PKM Prodi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Katolik De La Salle Manado, hadir untuk memberikan pelatihan Implementasi Program Literasi di Sekolah Dasar, sehingga guru dapat memiliki kecakapan yang cukup untuk penerapan program literasi. Luaran yang diharapkan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah tersedianya program literasi di SD dan strategi untuk menerapkannya di dalam dan di luar pembelajaran.]]>
