Hubungan diplomatik adalah alat komunikasi antarnegara yang dipengaruhi oleh sejarah, geografi, sistem politik, budaya, dan agama. Korea Selatan sering menggunakan budaya dalam diplomasi publik untuk meningkatkan citra positif di luar negeri. Nicholas J. Cull menjelaskan diplomasi budaya sebagai upaya menyebarkan kebudayaan untuk mempengaruhi negara lain, didukung oleh teknologi, media massa, globalisasi, dan partisipasi masyarakat internasional. Salah satu strategi utama Korea Selatan adalah mempromosikan budaya melalui media massa, terutama dengan produk seperti K-drama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengkaji bagaimana K-drama sebagai alat diplomasi Korea Selatan berhasil masuk ke Indonesia dan membentuk citra positif negara tersebut. Korea Selatan menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan soft power melalui K-drama, yang mencerminkan keinginan meningkatkan citra global seiring pertumbuhan ekonomi. Popularitas K-drama di Indonesia membuka pintu bagi pertukaran budaya intensif, memperkuat hubungan bilateral di bidang seni, pendidikan, dan pariwisata. Selain K-drama, Korea Selatan menggunakan diplomasi budaya dengan mengadakan acara budaya dan mengirim delegasi budaya. Secara keseluruhan, soft power Korea Selatan melalui K-drama memperkuat hubungan dengan Indonesia, memperluas pengaruh internasional, dan memperdalam hubungan bilateral. Indonesia menyambut budaya Korea dengan antusias, didorong oleh upaya pemerintah untuk meningkatkan ekonomi melalui perdagangan, investasi, dan pariwisata.