Kusumanugraha, Sigit
Unknown Affiliation

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : eProceedings of Art

PRODUKSI PERFORMANCE ART VIDEO TEMARAM BERDASARKAN KARAKTER MITOLOGI LILITH Amalia, Varajuba Suci; Endriawan, Didit; Kusumanugraha, Sigit
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem patriarki adalah sistem yang menempatkan posisi laki-laki lebih tinggi dari posisi perempuan. Sistem patriarki dapat berdampak buruk terhadap satu atau beberapa pihak karena kesetimpangan yang terjadi. Meski begitu, sistem ini telah mengakar sejak zaman dahulu, salah satunya melalui cerita mitologi tentang karakter Lilith. Oleh karena itu, diperlukan adanya media komunikasi massa yang menunjukkan dampak negatif dari sistem  patriarki. Media  yang  dipilih  adalah  performance  art  video. Dari  latar belakang tersebut, dirumuskan permasalahan yang ingin diangkat yaitu bagaimana cerita mitologi Lilith dalam catatan The Alphabet of Ben Sira dan bagaimana proses produksi performance art  video  yang  terinspirasi  dari mitologi  Lilith.  Laporan  tugas  akhir  ini  disusun  dengan tujuan untuk mengetahui cerita mitologi Lilith dalam catatan The Alphabet of Ben Sira dan mengetahui proses produksi sebuah performance art  video. Bentuk pengkaryaan tugas akhir ini adalah performance art video karena video merupakan bentuk komunikasi yang popular untuk menyampaikan sebuah pesan. Metode yang dilakukan dalam pengkaryaan ini meliputi berbagai tahapan seperti pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. Hasil dari  pengkaryaan  ini  diharapkan  dapat menggambarkan  dampak  negatif  yang  terjadi akibat sistem patriarki.Kata kunci: mitologi, patriarki, performance, produksi, video
REPRESENTASI DUNIA PARALEL DENGAN MEDIUM ANIMASI DALAM KARYA PROBABILITAS PARALEL Dhanaufaira, Fabya; Wiguna, Iqbal Prabawa; Kusumanugraha, Sigit
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dunia paralel merupakan dunia yang berjalan sejajar dengan dunia realita. Teori dunia paralel memungkinkan seorang  individu di dunia realita memiliki kembaran yang menjalani kehidupan berbeda di dunianya sendiri, perbedaan kehidupan tersebut dapat terjadi pada tiap individu yang dihadapkan sebuah persimpangan kuantum, dimana suatu individu  harus memilih  satu  dari  beberapa  pilihan  yang  ada,  secara  alami,  kembaran individu tersebut akan menjalani hidup dengan pilihan yang berbeda. Seseorang dewasa muda  akan  sering  menghadapi  situasi  dimana  ia  harus  membuat  sebuah  keputusan dengan berbagai resiko serta keuntungan yang dapat diperoleh dari tiap pilihan. Metode penciptaan  karya  yang  dilakukan  akan membawa  penulis  untuk menciptakan  sebuah animasi 2D (gambar yang bergerak) secara digital yang dapat memberi gambaran bahwa satu individu dapat memiliki dua atau lebih kehidupan yang berbeda (dalam dunia paralel) karena mengambil keputusan yang berbeda. Karya ini bertujuan sebagai bahan evaluasi, yakni  ketika  seseorang  mengambil  sebuah  keputusan,  ia  harus  mempertimbangkan segala aspek dengan baik dan tegas terhadap yang ia pilih, terutama untuk dewasa muda.  Kata Kunci: animasi 2D, dunia paralel, seni digital 
REPRESENTASI TOXIC RELATIONSHIP DALAM POTRAIT PHOTOGRAPHY Almachdar, Alvin; Trihanondo, Donny; Kusumanugraha, Sigit
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antar manusia adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan. Karena dengan saling berhubungan kita bisa saling kenal dan bisa juga mendapatkan hal yang baik dan positif untuk diri kita dan sebaliknya, namun tidak berlaku bagi semua hal, tentunya  pasti  ada  suatu  hal  negatif  atau merugikan  untuk  diri  kita  sendiri. Metode penciptaan  diawali  dengan  beberapa  teman  perempuan  yang  bercerita  tentang keresahannya  terhadap  pasangannya  karena  terjebak  di  dalam  hubungan  yang  tidak sehat atau toxic dan ditambah dengan pengambilan data kuisioner oleh penulis. Dengan dibuatnya  karya  ini,  penulis  ingin  menyampaikan  sebuah  pesan  melalui  suatu  karya fotografi yang lebih tepatnya potrait photography dengan tambahan suatu alat proyeksi untuk menampilkan sebuah kata-kata atau pesan yang disampaikan, dan tambahan make up di bagian muka  talent  atau objek  foto, dengan make up   muka yang  lebam karena tindakan  kasar  kepada  pasangannya.  Tujuan  karya  fotografi  ini  adalah  untuk menyadarkan bahwa hubungan yang toxic itu tidak baik bagi kesehatan mental seseorang hingga bisa menyebabkan trauma.Kata Kunci: Hubungan, Perasaan, Kepercayaan, fotografi potrait
VISUALISASI SEVEN DEADLY SINS MENGGUNAKAN LIGHT ART PHOTOGRAPHY Iskar, Roy Krisna Nomura; Trihanondo, Donny; Kusumanugraha, Sigit
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengalaman  berekspresi  dan  berkreasi  dalam  fotografi menginspirasi  penulis menggunakan  salah  satu  teknik  fotografi  yang  menggunakan  teknik  bulb  atau  biasa dikenal dengan  light  art photography (Light Painting). Teknik  ini dilakukan dengan cara menggerakan  sumber  cahaya  yang  dilakukan  untuk  membentuk  suatu  tulisan  atau gambar yang kemudian direkam oleh kamera menggunakan shutter speed yang rendah atau  pada mode  bulb. Menggunakan  teknik  ini  penulis  ingin mengangkat  tema  tujuh dosa mematikan  (Seven Deadly  Sins)  dengan  pendekatan  ekspresionis  lalu  dituangkan melalui medium  seni  light  art  photography.  Visual  yang  disajikan  adalah  serial  tujuh karya  fotografi  yang masing-masing mempresentasikan  tujuh  dosa mematikan.  Selain untuk  dinikmati  harapannya  para  audiensi  dapat mengambil  pesan  dari  karya  ini  dan bisa menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.Kata Kunci: fotografi, light art photography, tujuh dosa mematikan
ANALISIS FILM PENGABDI SETAN (2017) BERDASARKAN TEORI SINEMATOGRAFI BLAIN BROWN Ivana, Jenifer; Sadono, Soni; Kusumanugraha, Sigit
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Film menjadi sebuah sarana hiburan, komunikasi, investasi, dan sampai menjadi sarana penelitian ilmiah. Salah satu genre yang populer di Indonesia adalah Film bergenre horor, film genre horor Indonesia yang mendapatkan respon baik dari penonton dan mendapatkan banyak penghargaan adalah Pengabdi Setan 2017. Menurut Blain Brown sinematografi adalah bahasa yang di dalamnya terdapat kosa kata bahasa tentang lensa, komposisi, desain visual pencahayaan, kontrol gambar, kesinambungan, pergerakan, dan sudut pandang. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi teknik sinematografi the frame, light&color, dan movement pada pengambilan gambar film Pengabdi Setan 2017. Proses analisis terdiri dari beberapa tahapan yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisa terhadap data yang diperoleh bahwa film Pengabdi Setan 2017 menggunakan pengambilan gambar wide shot, full shot, medium close-up, extreme close-up, establishing shot yang sering digunakan untuk menciptakan kedekatan emosi karakter kepada penoton. Selanjutnya, pencahayaan yang dipakai pada film Pengabdi Setan 2017 yaitu, back light, soft light, topper, dan low key memberikan kesan suram dan misterius yang merupakan hal utama pada film genre horor, didukung dengan warna film yang dominan warna kecoklatan dan biru gelap untuk memberikan suasana tekanan, suram, dan mencekam. Pergerakan kamera pada film Pengabdi Setan 2017 menggunakan teknik zoom in, panning, tilt, dan still untuk mendukung terciptanya suasana kepada penonton yaitu, dramatis dan tegang.Kata Kunci : Film, Sinematografi, Pengabdi Setan 2017, Blain Brown.