DAS Citanduy merupakan salah satu daerah aliran sungai di Jawa Barat yang kondisinya kritis dan terdiri dari 5 (lima) sub-DAS, yaitu Citanduy Hulu, Cimuntur, Cijolang, Ciseel, dan Cikawung. DAS Citanduy Hulu memiliki luas sebesar 71,443.30 ha dengan panjang rata-rata sungai utama sekitar 7.4 km. Erosi pada lahan menyebabkan produktivitas lahan pertanian berkurang dan sedimentasi berlebihan pada sungai atau waduk. Erosi dan sedimentasi berlebihan dapat mengancam fungsi dan umur dari layanan Bendungan Leuwikeris yang berada dalam lingkup DAS Citanduy Hulu. Analisis nilai laju erosi dilakukan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) dan didapat nilai rerata erosi pada DAS Citanduy Hulu sebesar 136.34 t/ha/th. Metode yang digunakan dalam upaya penanganan erosi dan sedimentasi di DAS Citanduy Hulu, yaitu metode pemanfaatan jebakan sedimen pada alur erosi atau teknologi bio sediment trap. Pemanfaatan bio sediment trap menggunakan bahan dasar bambu Ampel, diterapkan untuk penanganan erosi yang terjadi pada lahan curam serta dimodelkan secara 2D dan 3D. Hasil penelitian sebelum menggunakan bio sediment trap menunjukkan total volume erosi di DAS Citanduy Hulu sebesar 3,186,053.8 m³/ha. Setelah menggunakan bio sediment trap dengan efektivitas penurunan erosi 40% dan asumsi umur rencana 2 tahun dapat menurunkan volume erosi menjadi 1,274,421.5 m³/ha. Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dikeluarkan untuk membuat 1 (satu) buah bio sediment trap, yaitu sebesar Rp 400,445.82 dan untuk total harga pembuatan bio sediment trap dengan luas total DAS Citanduy Hulu 71,443.30 ha, yaitu sebesar Rp 141,761,424,292.38.