S.A, Kusumaningtyas
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

EVALUASI KETEPATAN PEMILIHAN OBAT DAN OUTCOME TERAPI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Wulandari, Anggy; Luthfiyanti, Niken; S.A, Kusumaningtyas
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.28454

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau resistensi insulin.  Tujuan dari kerasionalan penggunaan terapi obat pada pasien Diabetes Melitus yaitu untuk tercapainya keberhasilan pengobatan dan juga harus memperhatikan pemantauan terapi dari obat tersebut. Keberhasilan terapi pengobatan dapat diukur dari beberapa parameter diantaranya Gula Darah Sewaktu (GDS), Gula Darah Puasa (GDP), Gula Darah 2 jam Prospandial (GD2PP) dan Hemoglobin Glikosilat (HbA1C). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat antidiabetes, outcome atau keberhasilan pengobatan DM Tipe II serta hubungan antara ketepatan pemilihan obat dan outcome terapi pada pasien DM Tipe II.  Jenis penelitian ini adalah non-eksperimental observasional dengan rancangan retrospektif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 99 responden. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa data Rekam Medis kemudian dianalisis dengan metode univariat dan bivariat. Hasil penelitian tentang evaluasi ketepatan pemilihan obat dan outcome terapi pada pasien diabetes melitus tipe II rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta menunjukkan tepat pasien 96 pasien (97%), tepat indikasi 99 pasien (100%), tepat obat 74 (74,7%), tepat dosis 98 pasien (99%).  Outcome atau keberhasilan pengobatan pasien DM Tipe II sebanyak 63 pasien (63,6%) mencapai target dan 36 pasien (36,4) tidak mencapai target. Terdapat hubungan yang signifikan pada ketepatan pemilihan obat antidiabetes dengan outcome terapi.
HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN TERHADAP OUTCOME TERAPI PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD DR. MOEWARDI KOTA SURAKARTA TAHUN 2023 Devitasari, Devitasari; Luthfiyanti, Niken; S.A, Kusumaningtyas
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.28465

Abstract

Hipertensi merupakan silent killer karena tidak memiliki tanda atau gejala sebelumnya, dan gejala muncul setelah penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan sistolik ³140mmHg atau tekanan darah diastolik ³90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Apabila tidak segera ditangani dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti serangan jantung, stroke, diabetes mellitus. Kepatuhan terhadap pengobatan merupakan faktor penting dalam outcome terapi. Oleh karena itu, pengukuran kepatuhan penggunaan obat sangat penting untuk menentukan keberhasilan pengobatan. Identifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pengobatan hipertensi merupakan langkah pertama dalam usaha menangani permasalahan tersebut. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi di RSUD Dr. Moewardi Kota Surakarta Tahun 2023. Penelitian ini desain observasional deskriptif menggunakan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Alat pengumpulan data berupa kuesioner MMAS untuk kepatuhan dan data rekam medis. Analisis data diolah dengan SPSS analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan responden yang memiliki kepatuhan pengobatan tinggi sebanyak 43 responden (44,3%), sedang sebanyak 31 responden (32,0%) dan rendah sebanyak 23 responden (23,7%). Hasil outcome terapi tercapai sebanyak 52 responden (53,6%) dan tidak tercapai sebanyak 45 responden (46,4%). Dari hasil analisis chi square diperoleh nilai Pearson Chi Square 0,831 yang menunjukkan tidak ada terdapat hubungan antara kepatuhan pengobatan dengan outcome terapi.
EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH Oktaviani, Frida Indar; Luthfiyanti, Niken; S.A, Kusumaningtyas
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.28467

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi pelayanan informasi obat dan kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Puskesmas Kartasura dengan menggunakan kuesioner terhadap 100 responden. Teknik analisis data dengan menggunakan metode Uji Univariat, Uji Bivariat, Uji Chi Square, metode CSI (Customer Satisfaction Index) dan metode IPA (Importance Performance Analysis). Berdasarkan hasil penelitian terkait kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kartasura dari metode gap berada pada indeks negatif yang artinya pasien belum puas dengan pelayanan yang diberikan dengan nilai gap yaitu tangible (bukti fisik) (-0.51) reliability (kehandalan) (-0.40), responsiveness (daya tanggap) (-0.43), assurance (Jaminan) (-0.41), dan empathy (kepedulian) (-0.34). Hasil analisis CSI (Customer satisfaction Index) termasuk dalam kategori sangat puas yaitu dengan nilai sebesar 84,84%. Hasil penelitian terkait sosiodemografi dan pelayanan informasi obat tidak ada hubungan dengan nilai p-value tertinggi yaitu pada karakteristik jenis kelamin (0.795). Hasil penelitian terkait sosiodemografi dan kepuasan pasien pada dimensi dirasakan pada karakteristik pekerjaan ada hubungan terkait dengan kepuasan pasien dengan nilai (0.040). Hasil penelitian di dapat tidak ada hubungan terkait pelayanan informasi obat dengan kepuasan pasien (dirasakan) dengan nilai p-value (0.263). Hasil analisis IPA menunjukkan kuadran I menjadi prioritas perbaikan meliputi tanda pengenal, fasilitas ruang tunggu dan tanggap menangani pasien terkait obat, petugas farmasi dapat menangani masalah dan memberikan solusi dengan cepat dan tepat di Puskesmas Kartasura.
STRATEGI PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UNS Indahsari, Rosi Nur; Jayak P, Kharisma; S.A, Kusumaningtyas
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.28469

Abstract

Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) sebagai unit jasa yang menyediakan layanan kesehatan di rumah sakit dituntut untuk dapat menyediakan pelayanan yang berkualitas, cepat, menyenangkan dan memuaskan. Kepuasan pasien menjadi salah satu cara pendekatan yang cukup efektif dalam upaya menjaga mutu pelayanan dirumah sakit. Semakin sempurna kepuasan tersebut, semakin baik pula pelayanan yang diberikan Pengukuran kepuasan pasien secara berkala perlu dilakukan oleh setiap rumah sakit. Karena banyaknya rumah sakit saat ini, meningkatnya arus informasi dan tingkat pendidikan membuat masyarakat semakin kritis dan memilih rumah sakit yang berkualitas. IFRS dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan pasien agar pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit UNS dengan menggunakan kuesioner terhadap 100 responden. Teknik analisis data dengan metode SERVQUAL (Service Quality) untuk mengetahui kepuasan pasien berdasarkan tiap dimensi SERVQUAL (Service Quality), metode CSI (Customer Satisfaction Index) untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien secara keseluruhan. Hasil analisis gap menunjukkan bahwa tiap dimensi SERVQUAL (Service Quality) berada pada indeks negatif yang artinya pasien belum puas dengan pelayanan yang diberikan yakni reliability (-0,35), responsiveness (-0,41), empaty (-0,28), tangibles (-0,41), dan assurance (-0,41). Hasil analisis CSI (Customer satisfaction Index) termasuk dalam kategori sangat puas yaitu dengan nilai  sebesar 83,65%.