Transformasi digital dalam industri konstruksi mendorong adopsi Building Information Modelling (BIM) sebagai teknologi kunci dalam perencanaan, desain, dan pelaksanaan proyek modern. Namun, pemahaman siswa sekolah menengah atas terhadap teknologi konstruksi digital masih sangat terbatas, disertai kurangnya fasilitas pendukung dan minimnya kolaborasi antara sekolah dan dunia industri. Kondisi ini menciptakan kesenjangan kompetensi awal yang perlu dipersiapkan sejak jenjang pendidikan menengah. Untuk menjawab tantangan tersebut, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan di SMAN 3 dan SMAN 78 Jakarta dengan tujuan meningkatkan literasi teknologi serta memperkenalkan konsep dasar BIM kepada siswa sebagai langkah awal mengenalkan bidang Teknik Sipil digital. Metode pelaksanaan meliputi presentasi interaktif, visualisasi konsep, penyajian studi kasus, dan demonstrasi perangkat lunak BIM, yang dipadukan dengan sesi diskusi untuk memperkuat pemahaman. Dampak program dievaluasi melalui penyebaran kuesioner pasca kegiatan yang menilai peningkatan pengetahuan dan minat siswa. Hasil evaluasi menunjukkan capaian yang signifikan, di mana 94,7% siswa melaporkan peningkatan pemahaman terhadap materi yang disampaikan, 94,8% menyatakan ketertarikan yang lebih besar terhadap bidang Teknik Sipil, dan 65,8% menunjukkan minat untuk mempelajari BIM secara lebih mendalam. Temuan ini mengindikasikan bahwa pendekatan berbasis demonstrasi visual dan interaksi langsung efektif dalam membangun kesiapan awal siswa menghadapi perkembangan teknologi konstruksi. Secara keseluruhan, program ini berhasil meningkatkan literasi digital dan ketertarikan siswa terhadap teknik sipil, serta memiliki potensi berkelanjutan melalui pengembangan pelatihan lanjutan, kolaborasi industri serta sekolah, dan integrasi materi BIM dalam kurikulum pendidikan menengah.