Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin atau produksi insulin yang tidak efektif di dalam tubuh. Gaya hidup sedentary berpotensi menimbulkan gangguan metabolisme yang memicu timbulnya penyakit diabetes melitus. Pekerja kantoran tidak punya waktu untuk melakukan aktivitas fisik yang cukup dikarenakan kesibukan kerja di masa pandemi, sehingga pekerja membakar sedikit kalori. Pegawai yang bekerja secara monoton dengan duduk dalam waktu yang lama beresiko terkana resistensi insulin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian treatment pada kelompok intervensi terhadap penurunan kadar gula darah pada pegawai di UNPRI. Metode dalam penelitian ini metode experimen dengan desain penelitian Two Gruop Design Pretest-Posttest WithControl Group. Sampel penelitian ini berjumlah 52 orang, yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Hasil pengukuran KGD kelompok intervensi pretest kategori normal sebanyak 13 responden (50%) kategori tidak normal sebanyak 13 responden (50%); pada saat postest kategori normal meningkat menjadi 20 responden (77%) saat postest kategori tidak normal menurun menjadi 6 responden (23%). Hasil pengukuran KGD kelompok kontrol pada saat pretest kategori normal sebesar 19 responden (73%) kategori tidak normal saat pretest sebanyak 7 responden (27%); saat postest kategori normal meningkat mejadi 21 responden (81%) dan kategori tidak normal menurun menjadi 5 responden (19%). Kesimpulan terdapat perbedaan hasil antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dan menunjukan bahwa pencegahan diabetes melitus tipe II yang dilakukan pada responden dengan penerapan treatment berupa pencegahan diabetes dengan cara (Exercise, Diet, Work) dapat menurunkan kadar gula darah dengan nilai signifikan < = 0,05.