Debu batu bara bersifat fibrogenik, yaitu jenis debu yang sangat beracun dan telah terbukti menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, terutama gangguan fungsi paru-paru. Pekerja tambang batubara merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami gangguan kesehatan karena berada di lingkungan kerja dan terus menerus menghirup debu batubara. Terjadinya gangguan fungsi paru pada pekerja tambang batubara dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko paparan debu batubara terhadap gangguan fungsi paru pada pekerja tambang batubara. Penelitian ini dilakukan melalui metode systematic review dari berbagai artikel. Pencarian artikel dilakukan melalui situs jurnal Science Direct, JSTOR,, SpringerLink, Scopus, PubMed, Google Scholar, Sinta, dan Garuda Portal. Kriteria inklusi adalah variabel dependen pada artikel penelitian adalah gangguan fungsi paru pada pekerja, variabel independen pada artikel penelitian adalah pajanan debu batu bara, full text open access dan artikel yang dipilih adalah artikel dengan tanggal publikasi tidak lebih dari sepuluh tahun terakhir. Terdapat 7 artikel yang direview. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kadar debu total, kebiasaan merokok, masa kerja, penggunaan APD dengan gangguan fungsi paru pada pekerja tambang batubara. Tidak ada hubungan antara umur pekerja, status gizi, kebiasaan olahraga, masa kerja, dengan gangguan fungsi paru pada pekerja tambang batubara. Pajanan debu batubara berhubungan secara signifikan dengan kejadian gangguan fungsi paru pada pekerja tambang batubara, terlihat dari hasil analisis statistik pada masing-masing penelitian yang menunjukkan bahwa nilai p < 0,05. Gangguan fungsi paru yang dialami adalah gangguan fungsi paru restriktif.