Tahapan manajemen risiko adalah proses identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko. Perkembangan baru pada pola kerja dan pengaturan pekerjaan, risiko yang lebih tinggi pada jenis pekerjaan baru, dan mobilitas manusia yang lebih cepat dapat meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Melalui observasi,dan evaluasi risiko bisa menentukan besarnya risiko yang berdampak pada kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi sumber bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko pada aktivitas pekerja di Seksi Operasional RKC Indarung IV PT Semen Padang. Penelitian dilakukan di Seksi RKC Indarung IV Unit Terak II PT Semen Padang dengan jenis penelitian kualitatif dengan metode HIRARC. Hasil penelitian menunjukkan pada proses produksi area rawmill ditemukan 5 bahaya, terdapat 3 kegiatan memiliki tingkatan risiko high, dan 1 kegiatan memiliki tingkatan risiko moderate. Pada proses produksi kiln ditemukan 5 bahaya, terdapat 4 kegiatan memiliki tingkatan risiko high, dan 1 kegiatan memiliki tingkatan risiko moderate. Pada proses produksi coalmill ditemukan 6 bahaya, terdapat 5 kegiatan memiliki tingkatan risiko high, dan 1 kegiatan memiliki tingkatan risiko low. Pengendalian risiko berupa subsitusi, rekayasa teknik, administrasi,dan APD. Kesimpulan peneliti tentang bahaya dan risiko memiliki tingkat risiko yang tinggi meliputi luka bakar, terjatuh dari ketinggian dan tertimpa. Sedangkan tingkat risiko sedang meliputi terkilir dan dehidrasi. Pihak perusahaan sudah berupaya dalam penanggulangan risiko.