Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Role of Adat Institution In The Settlement of Criminal Cases Through Restorative Justice In West Sumatera Yoserwan, Yoserwan; Irzal Rias, A.; Tenofrimer, Tenofrimer; Arma, Diana; Raspati, Lucky
Nagari Law Review Vol 6 No 2 (2023): Nagari Law Review
Publisher : Faculty of Law, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/nalrev.v.6.i.2.p.146-157.2023

Abstract

The process and mechanism for settling criminal cases always progresses from time to time. One of the mechanisms for settling criminal cases in today's modern era is settlement through Restorative Justice. Although initially, its application was more informal and limited, this concept has developed and has become part of the Criminal Justice System. Settlement mechanisms that involve many related parties and are oriented towards the repair or restoration of various parties affected by a crime are seen as more capable of providing justice. One of the parties involved in the Restorative Justice process besides the perpetrator and the victim is the community. Within the scope of Adat peoples (Masyarakat Adat), community involvement is represented by Adat institutions through Adat leaders. This research examines the role of Lembaga Adat (adat institution). in resolving cases through Restorative Justice in West Sumatra. The research uses empirical legal research methods, namely by collecting data either through law enforcement agencies or customary institutions. The results of the research were analyzed by juridical qualitative. The results of the research show that in West Sumatra the settlement of criminal cases through restorative justice has involved Adata institutions represented by Adat leaders. Community involvement is formed through a memorandum of understanding between law enforcement agencies, in this case, the police and prosecutors institution, and involves Adat institutions in the implementation process. In the future, the involvement of Adata institutions in the settlement of criminal cases, especially through restorative justice, needs to be optimized, because the justice obtained will be more in line with the feelings of justice in society.
PELAKSANAAN PENYELIDIKAN KEPOLISIAN TERHADAP DUGAAN KESALAHAN ASISTEN APOTEKER DALAM MEMBERIKAN OBAT YANG DIRESEPKAN DOKTER DI PUSKESMAS ULAK KARANG SELATAN, KOTA PADANG Salsa Harfiani, Putri; Irzal Rias, A.; Elvandari, Siska
UNES Law Review Vol. 5 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v5i4.497

Abstract

Di Indonesia Kasus kesalahan pemberian obat yang berujung pada tindak pidana muncul ke permukaan seperti gunung es (iceberg). Peranan Kepolisian dibutuhkan dalam hal pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan terhadap suatu kasus yang diduga sebagai tindak pidana terkhusus dibidang Kesehatan, dalam melakukan penyelidikan di pada kasus Kesehatan ini kerap ditemukan kendala dalam penyelidikan sehingga belum sepenuhnya kebenaran yang selengkap-lengkapnya diperoleh. Oleh sebab itu penulis meneliti permasalahan ini dengan rumusan masalah yaitu : 1). Bagaimana pelaksanaan penyelidikan kepolisian terhadap dugaan kesalahan asisten apoteker dalam pemberian obat yang diresepkan dokter di Puskesmas Ulak Karang Selatan Kota Padang dan 2). Apakah kendala dalam pelaksanaan penyelidikan kepolisian terhadap dugaan kesalahan asisten apoteker dalam pemberian obat yang diresepkan dokter di Puskesmas Ulak Karang Selatan Kota Padang?. Metode Penelitian yang digunakan adalah Yuridis Sosiologis (Empiris) dengan melihat hukum positif yang dihubungkan dengan kenyataan yang ada di lapangan dan berfokus terhadap penegakan hukum nya. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk deskriptis. Adapun hasil penelitian penulis dapat disimpulkan, pertama yaitu pelaksanaan penyelidikan terhadap dugaan kesalahan asisten apoteker dalam pemberian obat yang diresepkan dokter di Puskesmas Ulak Karang Selatan Kota Padang belum sepenuhnya memenuhi tujuan daripada hukum acara pidana untuk mencari kebenaran materiil guna mengetahui ada atau tidaknya sebuah tindak pidana yang terjadi sehingga membuat terang suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana, menggali sebanyak-banyaknya keterangan atau barang bukti sebagai informasi yang kemudian hasil tersebut dituangkan ke dalam laporan hasil penyelidikan sebagai persiapan pelaksanaan penindakan dan atau pemeriksaan. Kendala yang dihadapi penyelidik adalah hingga saat ini kasus tidak berkembang sebab penyelidik kesulitan dalam mengartikan luka berat untuk penerapan pasal dikarenakan keterangan dari beberapa saksi yang mengatakan dampak pengobatan hanya iritasi dan tidak akan menyebabkan kebutaan permanen yang dijelaskan oleh Ahli Farmakologi Klinis dan Ahli Kesehatan.