Lyndia Aziza Shafarosa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Faktor Yang Menjadi Kendala Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Tangerang Selatan Hauralya Salsabilla; Lyndia Aziza Shafarosa; Maulika Rahmatulaili; Shahla Eliza Nurhidayah; Ivan Darmawan
Terang : Jurnal Kajian Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 1 No. 3 (2024): September : Terang : Jurnal Kajian Ilmu Sosial, Politik dan Hukum
Publisher : Asosiasi Peneliti dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/terang.v1i3.426

Abstract

As stated in Law Number 17 of 2014 concerning the People's Consultative Assembly, the People's Representative Council, the Regional Representative Council and the Regional People's Representative Council, the supervisory function is the authority given and implemented by the DPRD to the regional government in order to supervise the implementation of regional government to ensure that The policies taken are for the welfare and interests of the people. The South Tangerang City Government (Tangsel) is a new autonomous region that was born based on Law no. 51 of 2008 concerning the Establishment of South Tangerang City in Banten Province. During the first three years after its formation, the City of South Tangerang was able to extract local revenue (PAD) which came from legal taxes, levies and other things. In South Tangerang City, regional financial management is regulated by PERDA No. 2/2022 which emphasizes principles such as transparency, efficiency and accountability in the preparation of the APBD. The South Tangerang City DPRD plays a crucial role in supervising, ensuring transparency and accountability in regional financial management.
Posisi Turning Point USA sebagai Civil Society Sayap Kanan dalam Demokrasi Amerika Serikat Lyndia Aziza Shafarosa; Yilmaz Omar Sebastian; Muradi
SOSMANIORA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 4 (2025): Desember 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sosmaniora.v4i4.6620

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis posisi Turning Point USA (TPUSA) sebagai civil society sayap kanan dalam konteks demokrasi Amerika Serikat serta melihat bagaimana organisasi ini memengaruhi dinamika politik kontemporer melalui strategi mobilisasi ideologis. TPUSA merupakan organisasi yang berkembang pesat sejak didirikan pada tahun 2012 oleh Charlie Kirk dan memosisikan diri sebagai gerakan konservatif yang fokus pada aktivisme politik di kalangan pemuda, terutama melalui jaringan pendidikan, media sosial, kampanye politik, dan wacana ideologis. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan analisis wacana untuk menelaah narasi, strategi komunikasi politik, dan praktik mobilisasi yang dilakukan TPUSA. Kerangka teori Philippe Schmitter digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik TPUSA sebagai aktor non-negara, sedangkan perspektif Muthiah Alagappa membantu menelaah peran ambivalen civil society yang tidak selalu demokratis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TPUSA merupakan civil society dengan orientasi ideologis konservatif yang kuat dan relasi erat dengan kepentingan politik Partai Republik, khususnya melalui afiliasi dengan Donald Trump. TPUSA tidak hanya memainkan peran edukatif dan advokatif, tetapi juga terlibat dalam peningkatan polarisasi politik, kampanye disinformasi, serta delegitimasi proses demokrasi melalui keterlibatan dalam gerakan “Stop the Steal”. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa TPUSA menjadi contoh nyata bagaimana civil society dapat berperan dalam erosi demokrasi ketika beroperasi secara partisan, eksklusif, dan ideologis. Kata Kunci: Civil Society, Demokrasi, TPUSA, Polarisasi Politik, Konservatisme.