Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Keselamatan Radiasi Sinar-X Pada Petugas Di Unit Radiologi RSKD Dadi Makassar Tahun 2023 Putry, Resti Anisha; Syahril, Erlin; Safitri, Asrini; Rahmawati, Rahmawati; Irsandy, Febie
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.9414

Abstract

Keselamatan radiasi adalah upaya untuk melindungi pasien, pekerja, dan anggota masyarakat dari bahaya radiasi. Keselamatan pekerja radiasi tidak lepas dari dosis radiasi. Dosis radiasi yang dibutuhkan adalah 20 mSv. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan keselamatan radiasi sinar-x di Unit Radiologi RSKD Dadi Makassar 2023. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil penerapan perizinan sebanyak 1 poin (100%) telah terpenuhi; Berdasarkan hasil komponen persyaratan manajemen yang terdiri atas 5 komponen (15 poin), sebanyak 12 poin (80%) telah terpenuhi di unit Radiologi RSKD Dadi Makassar dan sesuai dengan standar acuan, sebanyak 2 poin (13,3%) sudah terpenuhi di unit Radiologi RSKD Dadi Makassar tetapi belum sesuai dengan standar, sebanyak 1 poin (6,7%) tidak terpenuhi; Berdasarkan hasil komponen persyaratan proteksi yang terdiri atas 3 komponen (3 poin), sebanyak 3 poin (100%) telah terpenuhi dan sesuai dengan standar acuan; Berdasarkan hasil komponen persyaratan teknik yang terdiri atas 3 komponen (6 poin), sebanyak 6 poin (100%) telah terpenuhi dan sesuai dengan standar acuan; Berdasarkan hasil komponen verifikasi keselamatan yang terdiri atas 3 komponen (3 poin), sebanyak 2 poin (100%) telah terpenuhi dan sesuai dengan standar acuan, sebanyak 1 poin (100%) tidak terpenuhi. Secara keseluruhan dari 5 variabel, 15 komponen, 28 poin, diantaranya sebanyak 24 poin (86%) telah terpenuhi dan sesuai dengan standar/peraturan. Sebanyak 2 poin (7%) telah terpenuhi tetapi belum sesuai dengan standar/peraturan. Sebanyak 2 poin (7%) tidak terpenuhi.
TINJAUAN NILAI GIZI DARI PROGRAM MAKAN BERGIZI GRATIS (MBG) PRESIDEN RI Putry, Resti Anisha; Widyadhana, Narlhiandini Mitresna
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 4 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i4.51554

Abstract

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh Pemerintah Republik Indonesia merupakan intervensi pangan berskala nasional yang dirancang untuk menurunkan prevalensi malnutrisi dan stunting serta memperbaiki status gizi anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok rentan. Meski demikian, Implementasi MBG menghadapi tantangan logistik, keberlanjutan pendanaan, dan kesesuaian menu terhadap kebutuhan nutrisi lokal. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau nilai gizi dan efektivitas program MBG dalam konteks kesehatan masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode literature review. Literatur diperoleh dengan cara menelaah artikel atau jurnal ilmiah yang diunduh dari PubMed, NCBI (National Library Of medicine) dan Google Scholar. Hasil analisis memnunjukkan rata-rata menu MBG menyediakan 500-700 kkal per porsi dengan protein 18-28 g, yang setara dengan 25-35% kebutuhan protein usia anak sekolah. Menu MBG disesuaikan dengan kearifan lokal, potensi pangan, dan ketersediaan bahan pangan di masing-masing daerah. Namun, kontribusi mikronutrien seperti kalsium, zat besi, dan vitamin A masih terbatas pada sebagian menu, terutama tray yang tidak menyertakan susu. Program MBG memiliki sejumlah kelebihan strategis, baik dari sisi gizi, sosial, maupun ekonomi. Program MBG disimpulkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemenuhan gizi anak sekolah, ketahanan pangan nasional dan pemberdayaan ekonomi lokal, namun keberhasilannya memerlukan sistem monitoring dan evaluasi yang berbasis evidence. Koordinasi lintas sektor diperlukan agar program ini berjalan efektif, berkelanjutan, dan benar-benar menjawab tantangan gizi di masyarakat Indonesia.