Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Tengaran Sebagai Elemen Penting Pembentuk Citra Kota Kamil, Erfan M; Angrini, Sisca Novia; Jaya, Meldo Andi
Arsir Vol 2, No 2 (2018): ARSIR
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v2i2.1292

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menempatkan tengaran sebagai salah satu dari beberapa atribut kota yang dapat dijadikan sebagai pembentuk citra kota yang efektif. Metoda yang digunakan adalah pendekatan dari Kevin Lynch sebagaimana tertuang dalam Image of the city yang telah dimodifikasi dengan menggunakan tengaran sebagai pusat pembahasannya. Lokasi penelitian dibatasi pada daerah tertentu di kota Palembang, terutama pada lokasi pusat kota. Metoda peta mental adalah metoda yang populer digunakan untuk menentukan persepsi berdasarkan aspek kinerja bentuk fisik yang dapat dilihat. Hasil penelitian ini nantinya adalah daftar obyek sebahagian besar adalah karya arsitektur yang dapat digunakan untuk membentuk identitas kota Palembang, baik secara lokal maupun internasional. Pemilihan lokasi di pusat kota dan hanya pada elemen tengaran ini dilakukan untuk membatasi sekaligus memperdalam kajian yang dilakukan terhadap obyek yang potensial tersebut
Tengaran Sebagai Elemen Penting Pembentuk Citra Kota Kamil, Erfan M; Angrini, Sisca Novia; Jaya, Meldo Andi
Arsir Vol 2, No 2 (2018): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v2i2.1302

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menempatkan tengaran sebagai salah satu dari beberapa atribut kota yang dapat dijadikan sebagai pembentuk citra kota yang efektif. Metoda yang digunakan adalah pendekatan dari Kevin Lynch sebagaimana tertuang dalam Image of the city yang telah dimodifikasi dengan menggunakan tengaran sebagai pusat pembahasannya. Lokasi penelitian dibatasi pada daerah tertentu di kota Palembang, terutama pada lokasi pusat kota. Metoda peta mental adalah metoda yang populer digunakan untuk menentukan persepsi berdasarkan aspek kinerja bentuk fisik yang dapat dilihat. Hasil penelitian ini nantinya adalah daftar obyek sebahagian besar adalah karya arsitektur yang dapat digunakan untuk membentuk identitas kota Palembang, baik secara lokal maupun internasional. Pemilihan lokasi di pusat kota dan hanya pada elemen tengaran ini dilakukan untuk membatasi sekaligus memperdalam kajian yang dilakukan terhadap obyek yang potensial tersebut
PRASARANA KOTA DI JALAN KOLONEL ATMO PALEMBANG Sisca Novia Angrini
Neo Teknika Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1494.189 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v1i2.554

Abstract

Jalan Kolonel Atmo termasuk salah satu jalan utama dalam kota Palembang. Selain jalan tersebut terletak di pusat kota, pada jalan tersebut pula terdapat kawasan komersial terbesar di kota Palembang. Sebagai jalan utama dan pusat komersial, tentu saja banyak permasalahan muncul di sepanjang koridor jalan, baik itu dari sisi aktivitas pengguna jalan, pemilik bangunan di sepanjang jalan, juga fasilitas-fasilitas prasarana jalan. Kemunculan PKL juga menambah permasalahan pada koridor ini. Jalan kolonel atmo dengan lebar 15 meter tidak cukup menampung laju pergerakan lalu lintas. Hal ini menyebabkan kemacetan dan sirkulasi kendaraan tidak lancar terutama pada jam-jam sibuk. Pemanfaatan bahu jalan sebagai tempat parkir membuat badan jalan menjadi sempit dan menghambat laju kendaraan. Signage lalu lintas terkadang tertutupi oleh signages komersil sehingga membuat bingung pengendara dan pengguna jalan yang lainnya.Dengan kondisi saat ini perlu adanya penataan kawasan jalan kolonel atmo. Baik prasarana jalan maupun kebijakan pemerintah yang mengatur jalur sirkulasi kendaraan dan parkir. PKL sebaiknya di alokasi atau di sediakan tempat yang dapat digunakan untuk berjualan di sepanjang jalan sekaligus mengandung nilai estetika. Dengan penanganan baik dari pemerintah dengan peraturan-peraturan yang berlaku juga kesadaran masyarakat sangat penting untuk menjaga stabilitas kawasan ini agar kegiatan perdagangan tetap berjalan dengan lancar.Kata Kunci: Prasarana Jalan Kolonel Atmo, prasarana kota.
Evaluasi Taman Kelengkeng di Kota Palembang Berdasarkan Delapan Prinsip Ruang Bermain Ramah Anak Sary, Reny Kartika; Angrini, Sisca Novia; Jaya, Meldo Andi
Arsir Vol 6, No 1 (2022): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v6i1.4689

Abstract

Taman Kelengkeng merupakan salah satu taman yang di bangun oleh Pemerintah Kota Palembang. Awal dari pembangunan fasilitas umum ini merupakan sebuah taman, namun dengan semakin masif nya pembangunan seperti perumahan, kantor, gudang dan showroom di sekitar lokasi taman ini, membuat lahan untuk bermain anak menjadi semakin sempit dan bisa di katakan sudah tidak ada lagi. Hal ini membuat taman Kelengkeng menjadi alternatif bagi warga setempat sebagai tempat untuk bermain anak. Sekarang  taman tersebut “terpaksa” menambahkan fungsinya bukan hanya sebagai taman tetapi berfungsi juga sebagai tempat bemain anak dan juga menjadi tempat rekreasi keluarga. Setiap hari khususnya pada sore hari taman tersebut sangat ramai di kunjungi oleh warga sekitar lokasi, baik itu untuk membawa anak-anak bermain, berekreasi keluarga ataupun hanya duduk ngobrol dengan teman atau pasangan masing-masing. Dengan penambahan fungsi tersebut maka di perlukan evaluasi terhadap taman Kelengkeng ini, apakah sudah menjadi ruang ramah anak atau belum. Mengingat pengguna taman tersebut tujuh puluh persen lebih adalah anak-anak. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi taman Kelengkeng Palembang apakah sudah memenuhi persyaratan menjadi ruang bermain ramah anak atau atau belum, sehingga dari penelitian ini akan keluar hasil atau rekomendasi perbaikan untuk taman tersebut menjadi taman yang berfungsi menjadi ruang bermain ramah anak. Adapun metode penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dimana pengamatan dilakukan langsung pada objek penelitian dengan pengambilan gambar atau dokumentasi langsung di lapangan. Pengukuran pada taman dilakukan untuk mengetahui luasan objek penelitian serta wawancara langsung dengan pengunjung taman. Metode ini dilakukan untuk mengetahui fasilitas yang tersedia pada taman Kelengkeng tersebut, jenis kegiatan dan permainan yang ada, elemen-elemen pembentuk taman, pedestrian atau trotoar yang dibuat disana dan jenis tanaman yang ada serta fasilitas penunjang lainnya.
Model Perencanaan Rumah Deret yang Meminimalkan Resiko Bocor dan Genangan Air di Perumahan Griya Teratai Palembang Sary, Reny Kartika; Angrini, Sisca Novia; Diem, Anson Ferdiant
Arsir Vol 6, No 2 (2022): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v6i2.5317

Abstract

Banyak jenis-jenis rumah yang terdapat di Indonesia salah satunya adalah rumah deret. Pembangunan rumah deret ini adalah sebagai salahsatu solusi dalam mengatasi masalah permukiman yakni kekurangan lahan yang ada dikota-kota besar. Rumah deret indentik dengan perkampungan kumuh, akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan semakin banyaknya kebutuhan akan tempat tinggal (rumah), maka model atau perencanaan rumah deret yang ada sekarang semakin modern. Namun rumah deret ini selain menjadi solusi semakin sedikitnya lahan yang tersedia ternyata juga memiliki permasalahan lainnya yang harus segera dicari jalan keluarnya. Sehingga model rumah deret ini akan tetap bisa digunakan di masa yang akan datang. Adapun permasalahan yang sering dihadapi oleh rumah deret adalah: 1. Bocor pada bagian dinding kamar mandi; 2. Kebocoran Atap; 3. Banjir pada bagian belakang rumah. Pada penelitian ini akan di bahas bagaimana mengatasi masalah yang timbul pada rumah deret yang seharusnya tidak terjadi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif  kualitatif, dengan cara melakukan survei lapangan dimana peneliti langsung melakukan survei ke Komplek Perumahan Griya Teratai yang merupakan salahsatu komplek perumahan yang berbentuk rumah deret di kota Palembang
Pemakaian Teknik Pendinginan Pasif Dalam Mitigasi Urban Heat Island (UHI): Tinjauan Literatur Angkasa, Zuber; Angrini, Sisca Novia; Febrina, Sandra Eka; Iskandar, Iskandar
Arsir Vol 7, No 1 (2023): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v7i1.6212

Abstract

Sustainable development has become a significant issue nowadays. The passive cooling technique is used instead of the active cooling technique for less operation energy consumption. Previous research has identified urban heat island (UHI) phenomena in big cities because of climate change. Efforts have been made to reduce and mitigate this phenomenon, and the passive cooling technique is one of the efforts that count off. A comprehensive literature review has yet to highlight passive cooling techniques to overcome UHI. This paper will systematically review research on passive cooling techniques as UHI mitigation. The result indicates the pros and cons of various passive cooling techniques considering every previously identified factor that will help every stakeholder to reduce and mitigate UHI using passive cooling techniques.
Lapangan Golf & Klub Eksekutif Apriani, Fifi; Angrini, Sisca Novia
Jurnal TekstuReka Vol 2, No 2 (2024): Jurnal TekstuReka
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/tekstureka.v2i2.8518

Abstract

Humans have limitations in their ability to carry out activities, so when they reach boredom, they have to look for other activities to replace their current routine, looking for something that can make them happy and help them forget about tiring routine activities. Golf is a great sport, but it requires patience and calm. Therefore, more precision is needed in addition to strong strength. When making the first shot, golfers often use their strength to aim longer to get closer to the green or hole. Golf can be played at the driving range, which is a place where golfers can practice their skills, or on a golf course, which is more often called a driving range. Apart from sports venues, there are facilities for bringing people together with shared interests and meeting for enjoyment. This design uses contemporary architecture as its theme. It is hoped that the design approach that is presently "trending" or being created will be the background for selecting the design theme. whatever is happening at the moment. Modernity is more fluid and not bound by era.
Evaluasi Penggunaan Teknik Arsir Linier dan Cross-Hatching Dalam Menggambarkan Volume Pada Sketsa Arsitektur Angrini, Sisca Novia; Rizal, Randy; Kartika Sary, Reny
Arsir: Jurnal Arsitektur Vol 9 No 1 (2025): Arsir
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v9i1.418

Abstract

In architectural education, the tools or media used to convey design ideas visually are usually sketch drawings. Architectural sketches have the aim of being an architect's initial representation and exploration to explain design concepts quickly and efficiently. In the depiction, there is a technique called shading technique. Generally, the most popular shading techniques are linear shading techniques and cross-hatching shading techniques. This research was conducted to explore the effectiveness of these two shading techniques in the architectural education curriculum in Indonesia. The method used is a qualitative approach with the respondents being students of the Architecture study program at the Universitas Muhammadiyah Palembang. Data processing uses thematic analysis techniques that identify the strengths and weaknesses of each shading technique. The categorized aspects consist of volume, depth and lighting. After processing the data, it was found that the cross-hatching shading technique was more effective in producing voluminous images with depth and realistic lighting effects. Although on the other hand, students find it difficult and spend a lot of time completing the cross-hatching shading technique. Research findings show that the selection of shading techniques in architectural education still needs to be done in stages. Curriculum development needs to systematically integrate learning of all shading techniques.
Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis untuk Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung Angrini, Sisca Novia; Diem, Anson Ferdiant; Safitri, Della
Jurnal TekstuReka Vol 1, No 2 (2023): Jurnal TekstuReka
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/tekstureka.v0i0.6426

Abstract

Urban changes characterized by concrete and steel dominance have threatened the existence of green spaces in cities. Urban greening is crucial to address urban environmental issues. The city of Bandung, faces challenges of limited green spaces and suboptimal park management. The aim of this research is to examine and apply a park asset management model using the asset management approach and GIS. This approach aims to optimize park functionality and enhance the quality of Bandung's green spaces. The study adopts a descriptive approach with interview and field observation techniques. Park attribute data is collected through direct observation and organized in GIS format. Spatial analysis using GIS is conducted to identify park characteristics and potential management opportunities. By employing the asset management approach and GIS, relevant and significant park attributes for asset management can be identified. This information aids in making better park management decisions. Additionally, GIS enables spatial analysis to evaluate the strategic level of parks and optimize their utilization. The asset management approach and the implementation of GIS provide effective solutions for the development and management of Bandung's green spaces. By optimizing the use of park assets and applying asset management principles, it is expected to improve the quality of green spaces and provide greater benefits to the city's residents.