Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Transformasi Tempat Ketiga (third place) dari Ruang Dalam (indoor) Menuju Ruang Luar (outdoor): Studi Kasus Kota Palembang Jaya, Meldo Andi
Arsir Vol 2, No 1 (2018): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v2i1.1240

Abstract

Perkembangan kota baik fisik maupun social berpengaruh kepada masyarakat dalam penggunaan ruang kota di kota Palembang. Kebutuhan ruang untuk kegiatan non formal semakin meningkaat.  Solusi ruang ketiga dalam menyelesaikan persoalan kebutuhan ruang adalah dengan tersediannya Tempat Ketiga (third place).   Pada masyarakat modern keberadaan Tempat Ketiga sangatlah penting, karena menyediakan ruang-ruang ntuk kegiatan informal, sosial, dan komunitas. Pada  awal perkembangannya Ruang Ketiga berupa ruang dalam bangunan. Namun saat ini telah mengalami transformasi yaitu dari ruang dalam (indoor) menuju ruang luar (outdoor). Jenis ruang luar yang menjadi Tempat Ketiga terdiri bermacam-macam jenis ruang, bisa ruang pribdi ataupun ruang publik. Kegiatan yang terjadi bisa sepanjang hari maupun termporer. Jenis kegiatan yang terjadi sangat beragam.
Tengaran Sebagai Elemen Penting Pembentuk Citra Kota Kamil, Erfan M; Angrini, Sisca Novia; Jaya, Meldo Andi
Arsir Vol 2, No 2 (2018): ARSIR
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v2i2.1292

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menempatkan tengaran sebagai salah satu dari beberapa atribut kota yang dapat dijadikan sebagai pembentuk citra kota yang efektif. Metoda yang digunakan adalah pendekatan dari Kevin Lynch sebagaimana tertuang dalam Image of the city yang telah dimodifikasi dengan menggunakan tengaran sebagai pusat pembahasannya. Lokasi penelitian dibatasi pada daerah tertentu di kota Palembang, terutama pada lokasi pusat kota. Metoda peta mental adalah metoda yang populer digunakan untuk menentukan persepsi berdasarkan aspek kinerja bentuk fisik yang dapat dilihat. Hasil penelitian ini nantinya adalah daftar obyek sebahagian besar adalah karya arsitektur yang dapat digunakan untuk membentuk identitas kota Palembang, baik secara lokal maupun internasional. Pemilihan lokasi di pusat kota dan hanya pada elemen tengaran ini dilakukan untuk membatasi sekaligus memperdalam kajian yang dilakukan terhadap obyek yang potensial tersebut
Tengaran Sebagai Elemen Penting Pembentuk Citra Kota Kamil, Erfan M; Angrini, Sisca Novia; Jaya, Meldo Andi
Arsir Vol 2, No 2 (2018): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v2i2.1302

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menempatkan tengaran sebagai salah satu dari beberapa atribut kota yang dapat dijadikan sebagai pembentuk citra kota yang efektif. Metoda yang digunakan adalah pendekatan dari Kevin Lynch sebagaimana tertuang dalam Image of the city yang telah dimodifikasi dengan menggunakan tengaran sebagai pusat pembahasannya. Lokasi penelitian dibatasi pada daerah tertentu di kota Palembang, terutama pada lokasi pusat kota. Metoda peta mental adalah metoda yang populer digunakan untuk menentukan persepsi berdasarkan aspek kinerja bentuk fisik yang dapat dilihat. Hasil penelitian ini nantinya adalah daftar obyek sebahagian besar adalah karya arsitektur yang dapat digunakan untuk membentuk identitas kota Palembang, baik secara lokal maupun internasional. Pemilihan lokasi di pusat kota dan hanya pada elemen tengaran ini dilakukan untuk membatasi sekaligus memperdalam kajian yang dilakukan terhadap obyek yang potensial tersebut
Optimalisasi Ruang Terbuka Hijau Publik Yang Ramah Disabilitas Di Benteng Kuto Besak Palembang Sary, Reny Kartika; Jaya, Meldo Andi
Arsir Vol 5, No 1 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i1.3520

Abstract

Salahsatu elemen kota yang terpenting yang menyangkut keberlangsungan hidup suatu kota diantaranya adalah ketersediaan untuk Ruang Terbuka Hijau Publik. Fasilitas publik ini harus mudah diakses secara bersama-sama dan aman digunakan serta manfaatnya dapat dinikmati oleh seluruh orang baik yang fisiknya normal maupun dengan masalah disabilitas. Penelitian ini secara umum untuk meneliti serta mendesain Ruang Terbuka Hijau Publik yang berada dikota Palembang yang ramah dan juga bisa dinikmati manfaatnya oleh semua orang termasuk dengan masalah disabilitas. Adapun penelitian ini akan dititik beratkan di Benteng Kuto Besak(BKB) dimana fasilitas ini merupakan fasilitas publik yang paling digemari oleh masyarakat Kota Palembang. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah mendesain ulang RTH publik  yang sudah dilakukan sehingga bisa mendapatkan satu desain yang baik, efektif dan tepat guna bagi masyarakat khususnya penyandang disabilitas. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode survey  yang bertujuan untuk menggambarkan situasi yang terjadi pada kawasan Benteng Kuto Besak dengan melakukan pengamatan dan pengukuran terhadap objek dan fungsi fasilitas yang ada. Kemudian di analisis dengan literature yang ada, kemudian di dilakukan evaluasi terhadap fasilitas penunjang kaum disabilitas yang terdapat pada Ruang Terbuka di BKB. Hasil akhir yang akan didapatkan adalah desain ruang terbuka yang ramah, aman dan informatif bagi penyandang disabilitas sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan yang sehat, indah, nyaman dan aman. Luaran penelitian ini adalah: (1) RTH Publik yang sesuai dengan standar Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 5/PRT/M/2008; (2) RTH Publik yang ramah terhadap penyandang disabilitas yang sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR No. 14 Tahun 2017
Kajian Kerusakan Beton pada Atap Dak Rumah Tinggal Sary, Reny Kartika; Jaya, Meldo Andi
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.4028

Abstract

Beton adalah bagian dari elemen bangunan yang sangat penting dan saling terkait dengan komponen lainnya.  Beton sekarang bukan hanya digunakan untuk perkuatan bangunan seperti pondasi, kolom dan balok saja tapi juga sudah banyak digunakan untuk atap, yaitu atap dak beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab permasalahan kerusakan atap dak beton yang sering terjadi khususnya di Indonesia. Atap beton seharusnya dibuat dengan memenuhi persyaratan yang telah diatur oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga bisa aman dan tidak mudah rusak. Kejadian kerusakan beton khususnya atap dak beton disebabkan karena pada saat proses pembuatannya yakni pengecoran dan pemeliharaan setelah pengecoran tidak mengikuti kaedah atau persyaratan yang telah ditentukan oleh SNI. Sedangkan untuk tambahan supaya atap dak beton tidak rembes air sehingga mengakibatkan kerusakan dan kebocoran pada atap dak maka perlu ditambahkan waterproofing sheet (membrane system atau coating system), kawat ayam, screed dan sebagai lapisan terakhir bisa dilakukan pengecatan dengan menggunakan cat waterproofing. 
Evaluasi Taman Kelengkeng di Kota Palembang Berdasarkan Delapan Prinsip Ruang Bermain Ramah Anak Sary, Reny Kartika; Angrini, Sisca Novia; Jaya, Meldo Andi
Arsir Vol 6, No 1 (2022): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v6i1.4689

Abstract

Taman Kelengkeng merupakan salah satu taman yang di bangun oleh Pemerintah Kota Palembang. Awal dari pembangunan fasilitas umum ini merupakan sebuah taman, namun dengan semakin masif nya pembangunan seperti perumahan, kantor, gudang dan showroom di sekitar lokasi taman ini, membuat lahan untuk bermain anak menjadi semakin sempit dan bisa di katakan sudah tidak ada lagi. Hal ini membuat taman Kelengkeng menjadi alternatif bagi warga setempat sebagai tempat untuk bermain anak. Sekarang  taman tersebut “terpaksa” menambahkan fungsinya bukan hanya sebagai taman tetapi berfungsi juga sebagai tempat bemain anak dan juga menjadi tempat rekreasi keluarga. Setiap hari khususnya pada sore hari taman tersebut sangat ramai di kunjungi oleh warga sekitar lokasi, baik itu untuk membawa anak-anak bermain, berekreasi keluarga ataupun hanya duduk ngobrol dengan teman atau pasangan masing-masing. Dengan penambahan fungsi tersebut maka di perlukan evaluasi terhadap taman Kelengkeng ini, apakah sudah menjadi ruang ramah anak atau belum. Mengingat pengguna taman tersebut tujuh puluh persen lebih adalah anak-anak. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi taman Kelengkeng Palembang apakah sudah memenuhi persyaratan menjadi ruang bermain ramah anak atau atau belum, sehingga dari penelitian ini akan keluar hasil atau rekomendasi perbaikan untuk taman tersebut menjadi taman yang berfungsi menjadi ruang bermain ramah anak. Adapun metode penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dimana pengamatan dilakukan langsung pada objek penelitian dengan pengambilan gambar atau dokumentasi langsung di lapangan. Pengukuran pada taman dilakukan untuk mengetahui luasan objek penelitian serta wawancara langsung dengan pengunjung taman. Metode ini dilakukan untuk mengetahui fasilitas yang tersedia pada taman Kelengkeng tersebut, jenis kegiatan dan permainan yang ada, elemen-elemen pembentuk taman, pedestrian atau trotoar yang dibuat disana dan jenis tanaman yang ada serta fasilitas penunjang lainnya.
Aspek-Aspek Arsitektur Tradisional dalam Landmark di Kota-Kota Besar di Indonesia Angkasa, Zuber; Kamil, Erfan M; Iskandar, Iskandar; Jaya, Meldo Andi
Arsir Vol 6, No 2 (2022): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v6i2.5466

Abstract

Penelitian ini meninjau aspek-aspek arsitektur tradisional yang menjadi landmark di kota-kota besar di Indonesia dan popularitasnya dibandingkan landmark yang sepenuhnya modern dengan memeriksa jenis, aspek, kategori, dan daya tarik landmark di ibukota provinsi di Indonesia. Analisis deskriptif dan one-way ANOVA digunakan untuk mengklasifikasikan landmark dan memeriksa secara kuantitatif relasi antara landmark dengan daya tariknya bagi masyarakat kota. Hasil mengungkapkan bahwa 39 dari 121 landmark yang disurvai memiliki aspek arsitektur tradisional. Arsitektur tradisional dapat dilihat dalam aspek atap, bangunan, dan ornamen. Kategori landmark yang mengandung aspek arsitektur tradisional adalah masjid, museum, taman, jalan, kompleks bangunan, kuil/wihara/kelenteng, pura, benteng, keraton, monumen, dan pasar. Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa landmark yang mengandung aspek arsitektur dan menonjol secara visual memiliki daya tarik lebih tinggi dari landmark yang hanya mengandung salah satu karakteristik tersebut. Hasil ini meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya aspek arsitektur tradisional untuk diterapkan dalam desain landmark dan menyarankan penambahan aspek-aspek arsitektur tradisional pada landmark yang telah ada maupun pada desain landmark yang akan datang
Tipologi TOD kawasan Stasiun LRT Sumatera Selatan Jaya, Meldo Andi; Sary, Reny Kartika; Ramdhani, Muhamad Iqbal
Arsir Vol 7, No 1 (2023): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v7i1.6075

Abstract

The rail-based LRT of South Sumatera has been in operation since 2018 and is 23 kilometers long with thirteen stations. This LRT connects Jakabaring district and Sultan Mahmud Badaruddin II airport. Each station's area describes unique characteristics. Therefore, the purpose of this article is to comprehend the various typologies of South Sumatera's LRT station area. Three factors were used to categorize the stations: 1) Land use mix, 2) Density, and 3) Connectivity. And this method is qualitative approach, consisting descriptive approach. The data was gathered from Google Street Map and verified by a field study. This study divided the South Sumatera LRT Station into seven TOD typologies stations.
Tinjauan Faktor Keamanan dan Kenyamanan di Sudirman Walk Palembang Sary, Reny Kartika; Jaya, Meldo Andi; Rizal, Randy
Arsir Vol 7, No 2 (2023): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v7i2.7201

Abstract

A great pedestrian facility is one that could satisfy everyone's desire for walking by giving them a sense of security and comfort. A good sidewalk could encourage a sustainable environment and needs to conform to the requirements for size and supporting infrastructure. Similar to Palembang City, the sidewalk is located alongside Sudirman Walk can be considered as a pilot project since it already satisfies requirements for size, material use, and amenities that promote pedestrian safety and comfort. The aim of this research is to review the pedestrian amenities Sudirman Walk using qualitative descriptive methods through field observations, literature reviews, and comparisons. The Boston Transportation Department and The KEMENPUPR constitute the framework for the indicators used to evaluate the sidewalk's comfort and safety aspects. According to the the results, the sidewalk along the Sudirman road already has a feature that can help pedestrians feel safe and at comfort, especially considering the flow of traffic. However, due to its material use, this walkway is not completely safe for pedestrians, as it still has a risk to cause slips.
Harmoni Fungsi dan Estetika: Studi Tentang Pengaruh Kolom Utama dan Kolom Praktis Terhadap Desain Bangunan Gedung Reny Kartika Sary; Meldo Andi Jaya; Randy Rizal
Arsir: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 2 (2024): Arsir
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v8i2.203

Abstract

Columns are components or parts of a building that function as the main structure of the building. In some cases, building columns have also developed an aesthetic function that displays artistic value on the facade. Therefore, proper and thorough planning of the columns will highlight the unique character of the building. The aim of this research is to evaluate the effectiveness of main columns and practical columns as structural and aesthetic elements in building design. The emphasis on the importance of column aesthetics is the novelty of this research. The research method used is a qualitative descriptive method using a theoretical approach, a literature study, and field observation. The conclusion results show that building forming factors are elements that link the value of the shape and structure of the columns so that they become their own visual attraction. Therefore, architects must be careful when considering these elements to create synergy and harmony between structure and architecture.