This Author published in this journals
All Journal Jurnal IMAJI
Sito Fossy Biosa
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HOMO LUDENS & PINK PASTEL; AKSI DRAMA DALAM FILM EKSPERIMENTAL DENGAN PENDEKATAN ABJECT ART Eka Wahyu Primadani; Sito Fossy Biosa; Waret Khunacharoensap
IMAJI Vol. 15 No. 1 (2024): Arsip, Wacana Visual & Film Eksperimental
Publisher : Fakultas Film dan Televisi - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52290/i.v15i1.137

Abstract

Seni abjek merambah pada dunia film. Kajian tentang hubungan Homo Ludens (manusia yang bermain) contoh: drama maupun akting-aksi selalu memiliki kasus yang tidak pernah usai dibahas dalam karya film, terutama pada gerakan film eksperimental. Hal-hal yang muncul dari “ego” seniman (sutradara) menjadi materi untuk dibedah dari sisi yang luas, bernilai baik dan buruk, positif dan negatif, penerimaan hingga penolakan, melibatkan diskusi terkait efek mengganggu yang tidak lepas dari unsur penolakan terhadap karya-karya “anggun dan rapi”, terlebih pada pembahasan seni atau karya seni abjek atau bersifat abjektif-abjeksi, menampakkan sesuatu yang menantang batas kewajaran adalah sebuah kewajaran lainnya yang harusnya dapat diterima “penonton baru”. Menguraikan struktur atau sistem yang dapat merujuk pada sesuatu yang secara khusus mempertanyakan estetika, ketubuhan, tampak kasar, gerakan-gesture yang buruk tabu menjadi tidak tabu, menyinyir institusi, degradasi, merendahkan, protes, atau sarkastik terhadap masyarakat yang menjalani hidup dengan normal. Identitas karyanya dibentuk melalui proses penolakan yang menghasilkan penyimpangan aksi-reaksi yang digambarkan dengan jelas antara keadaan yang berbeda. Hal itu menunjukkan seberapa kita bisa memaknai estetika yang “buruk”, penuh penderitaan atas pengalaman orang-orang di sekitar kita, dihadirkan ke dalam karya-karya aksi drama dengan ciri khas seperti sesuatu yang menjijikkan, janggal atau ganjil, kedekatan terhadap sesuatu bernuansa satire, merupakan komponen penting dari sebuah pernyataan kritis sutradara film PINK PASTEL untuk mengaktifkan kesadaran persepsi yang berlawanan dari sikap optimis tentang perubahan gaya bertutur drama pada film dari penonton-spektator yang kian cerdas, ambisi melawan aksi-drama konfensional atau normal pada tataran kewajaran realita umum.