Yustina, Ajeng Fani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENCEGAH PERILAKU BULLYING SISWA DI MTS LABORATORIUM UIN SUMATERA UTARA MEDAN Yustina, Ajeng Fani; Sofia, Nur; Apendi, Rahmat; Aulia, Raoudhatus Anggi; Wagiarni
Effect : Jurnal Kajian Konseling Vol 3 No 2 (2024): Effect : Jurnal Kajian Konseling
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58432/effect.v3i2.452

Abstract

Abstrak. Peran guru bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan dalam mengatasi tingkah laku anak. Tujuan penelitian ini dilakukan agar mengetahui pokok permasalahan yang terjadi kepada siswa di sekolah, memahami motivasi belajar, tingkah laku dan hubungan metode pembelajaran pendidik dengan siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu wawancara dan studi literatur. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa guru bimbingan konseling menggunakan pendekatan mediasi, memantau, memberikan arahan kepada siswa untuk dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Apabila anak-anak memiliki masalah tingkah laku seperti mengejek nama orang tua, itu dikarenakan peralihan dari siswa sekolah dasar ke siswa sekolah menengah pertama. Perilaku buruk tersebut secara perlahan dihilangkan dengan guru memberikan arahan dan pengetahuan dengan memberikan contoh yang baik. Kata Kunci. Peran Guru; Bimbingan Konseling; Bullying; Siswa   Abstract. The role of the guidance and counseling teacher is needed in dealing with children's behavior. The purpose of this research was to find out the main problems that occur with students at school, understand learning motivation, behavior and the relationship between educators' learning methods and students. The research method used is interviews and literature studies. The results of the research show that guidance and counseling teachers use a mediation approach, monitoring, giving directions to students to be able to distinguish between what is good and what is bad. If children have behavior problems such as mocking parents' names, it is due to the transition from elementary school students to junior high school students. The bad behavior is slowly eliminated by the teacher providing direction and knowledge by setting a good example. Keywords. Teacher's Role; Counseling Guidance; Bullying; Student
Game Based Learning Matematika dengan Metode Squid game dan Among us Yustina, Ajeng Fani; Yahfizham, Yahfizham
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 1: Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i1.1946

Abstract

Karena banyaknya rumus dan perhitungan yang sulit dipahami, matematika dikenal sebagai mata pelajaran yang kurang diminati siswa. Guru hanya menggunakan buku, LKS, dan sesekali slide dan power point. Siswa akan mengalami kebosanan dan kepasifan akibat pembelajaran matematika yang monoton. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi atau alat yang bisa membangkitkan minat dan keterlibatan siswa, salah satunya adalah Games based learning (GBL). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana pembelajaran berbasis permainan (GBL) mempengaruhi kegiatan belajar bagi siswa. Metode literature review yang merupakan metode penelitian dengan tujuan mengumpulkan dan memperoleh intisari dari penelitian terdahulu sebelum dianalisis digunakan dalam jenis penelitian ini yang mengambil pendekatan kualitatif. Hasil kajian atau review pembelajaran matematika berbasis games dengan metode Squid game and among us untuk siswa SD, SMP, dan SMA memenuhi kriteria inklusi penelitian ini. Dokumentasi digunakan untuk pengumpulan data, dan sifat penelitian ini adalah analisis deskriptif dan jenis data sekunder. Permainan cumi-cumi dan metode pembelajaran matematika berbasis permainan lainnya memiliki dampak positif terhadap pembelajaran siswa, menurut temuan kajian literatur yang dilakukan. Semangat belajar siswa yang meningkat dibuktikan dengan perilakunya yang menunjukkan bahwa kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan.