Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Validasi Metode Penetapan Kadar Kurkumin pada Tablet Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dengan KCKT Choliq, Ramadhan Idam; Hardani , Prisma Trida; Sinulingga, Amanda Safithri
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 7 Nomor 4 (2024)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v7i4.565

Abstract

Curcuma rhizome contains antioxidants, where the compound that acts as an antioxidant is curcumin. Temulawak rhizome extract tablets as a supporting supplement for the treatment process of diseases such as liver function disorders, ulcers, coughs, diarrhea, and constipation. This study was conducted to obtain a valid method in determining curcumin levels in temulawak rhizome extract tablet preparations by HPLC. The stages carried out in this study were the preparation of the mobile phase, standard preparation, HPLC optimization, sample preparation, and method validation. Validation consists of several parameters, namely linearity, LOD and LOQ, selectivity, precision, and accuracy. In the curcumin standard all parameters have met the requirements, linearity (r = 0.9975), LOD (6.5420 mg/L) and LOQ (21.8067 mg/L), selectivity (Rs = 1.7139). In brand A curcumin tablets, precision (RSD < 5.7%), while for accuracy (recovery 90-107%). The selected method can be used for the determination of curcumin content in temulawak rhizome extract tablet preparations.
REVIEW ARTIKEL: PERBANDINGAN ANTARA FEBUXOSTAT DAN ALLOPURINOL SEBAGAI PENGOBATAN HIPERURISEMIA PADA PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK Choliq, Ramadhan Idam; Brigita, Rizka; Zahro, Syarifah Nabillah
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v8i1.16161

Abstract

Kasus penyakit gagal ginjal di Indonesia masih banyak terjadi dan tentunya memerlukan perhatian khusus, karena penyakit gagal ginjal kronik dapat menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya merupakan hiperurisemia atau yang biasa dikenal dikalangan masyarakat adalah tingginya kadar asam urat dalam tubuh. Pengobatan asam urat atau hiperurisemia pada pasien gagal ginjal kronik secara farmakologi dilakukan dengan pemberian obat – obatan, dan telah dilaporkan sebanyak 80,4% menggunakan obat allopurinol ataupun febuxostat. Metode yang digunakan merupakan metode non eksperimental yang diperoleh dari beberapa artikel mengenai perbandingan allopurinol dan febuxostat. 10 Artikel yang digunakan, diperoleh dari kumpulan jurnal – jurnal internasional dengan full text bahasa inggris yang didapatkan dari researchgate, googlescholar, semanticscholar, elsevier, dan lainnya, dengan tahun publikasi 2015 – 2024. Dari hasil review perbandingan antara febuxostat dan allopurinol sebagai pengobatan hiperurisemia pada Chronic Kidney Disease (CKD), dapat disimpulkan bahwa febuxostat lebih baik dalam mengobati hiperurisemia dibandingkan allopurinol, dan penggunaan pada CKD III-V perlu penyesuaian dosis.