Aqsa, Kathina Deswi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Penggunaan Obat Nonsteroidal Anti-Inflamatory Drugs (NSAID) pada Pasien Osteoarthtritis (OA) Geriatri Anggi, Anggi; Aqsa, Kathina Deswi; Meilinasary, Khairunnisa Azani
PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Edisi Oktober
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/pubhealth.v4i2.1199

Abstract

Nyeri kronis adalah gejala umum dari osteoartritis (OA), kondisi sendi degeneratif yang sebagian besar menyerang lansia.  Pengobatan lini pertama untuk pereda nyeri OA adalah NSAID.  Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dalam mengobati pasien OA lanjut usia di poliklinik RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang menggunakan Wong-Baker Faces Scale (WBFS).  Sembilan puluh dari 115 pasien di masyarakat menjadi subjek penelitian observasional retrospektif ini. Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas pasien adalah perempuan (67%) dan NSAID yang paling banyak digunakan adalah Etoricoxib (67%). Namun, NSAID yang paling efektif dalam menurunkan nyeri adalah Meloxicam dengan rata-rata penurunan skor WBFS sebesar 2,18 (p<0.05) dan Etorixocib kurang efektif dalam menurunkan nyeri dengan rata-rata penurunan skor WBFS sebesar 1,83. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Meloxicam lebih efektif dibandingkan NSAID lainnya seperti Etoricoxib dalam meredakan nyeri OA pada pasien geriatri.
Gambaran Perbandingan Obat Piracetam dan Citicoline pada Pasien Stroke Iskemik di Rawat Inap Juniarti, Juniarti; Aqsa, Kathina Deswi; Fitri, Maghfiroti
PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Edisi Oktober
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/pubhealth.v4i2.1237

Abstract

Stroke iskemik merupakan masalah kesehatan global yang menyebabkan kecacatan dan kematian, dengan prevalensi yang meningkat secara signifikan di Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat. Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah ke otak, yang mengakibatkan kerusakan jaringan otak dan gangguan fungsi. Neuroprotektif, seperti piracetam dan citicoline, digunakan untuk mengurangi kerusakan sel saraf dan memperbaiki fungsi otak pasca-stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perbandingan obat piracetam dan citicoline pada pasien stroke iskemik di rawat inap pada periode Januari 2022 - Desember 2023. Penelitian ini menggunakan desain non-eksperimental observasional dengan pendekatan kohort, mengambil data secara retrospektif. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan rumus slovin hasil sampel 80 pasien dari total populasi 99 pasien. Data dianalisis secara deskriptif analitik, dengan uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan uji non-parametrik Wilcoxon Signed Rank Test untuk data yang tidak terdistribusi normal. Hasil penelitian pada 80 sampel, pasien stroke iskemik didominasi oleh laki-laki (62%) dan kelompok usia 45-64 tahun (61%). Hasil penelitian menunjukkan golongan neuroprotektif yang paling banyak digunakan citicoline (97,50%) dibandingkan piracetam (2,50%). Hasil efektivitas berdasarkan lama hari rawat inap menggunakan rumus AvLOS yang paling singkat citicoline (3,76 hari) dibandingkan piracetam (7,5 hari) dan berrdasarkan nilai GCS terdapat perbedaan yang bermakna pada GCS awal dan GCS akhir dengan nilai signifikansi 0,00<0,05 artinya terdapat perbedaan nilai GCS sebelum dan setelah pemberian terapi piracetam atau citicoline. Kesimpulan bahwa citicoline adalah obat neuroprotektif yang paling banyak digunakan dan paling efektif dalam terapi pasien stroke iskemik berdasarkan lama hari rawat inap maupun peningkatan nilai GCS.