Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG ALAT KONTRASEPSI PASCA  BERSALIN MELALUI HEALTH EDUCATION DENGAN MEDIA INFORMASIAUDIO VISUAL (MULTIMEDIA)PADA IBU HAMIL Meilinawati SB, Elies; Khusniyati, Heni Purwati & Ariu Dewi Yanti, Etik
JURNAL KEPERAWATAN BINA SEHAT Vol 10, No 1 (2018): Volume 10 Edisi Pengabdian Masyarakat
Publisher : JURNAL KEPERAWATAN BINA SEHAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Informasi sangat menentukan pemilihan kontrasepsi yang dipilih, sehingga informasi yang lengkap mengenai kontrasepsi sangat diperlukan dalam pemilihan metode kontrasepsi. Audio visual memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perubahan perilaku masyarakat, terutama dalam aspek informasi dan persuasi karena memberikan stimulus pada pendengaran dan penglihatan sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal. Kontrasepsi pasca salin sangat penting untuk wanita karena dapat menyelamatkan kehidupan. Penggunaan kontrasepsi dapat dipersiapkan sejak masa kehamilan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan health education dengan media informasi Audio Visual (multimedia) pada ibu hamil yang telah datang pada kelas ibu hamil di Balai Desa Leminggir Kabupaten Mojokerto. Sebelum dilakukan health education ibu hamil diberikan kuesioner pre test untuk mengukur pengetahuan ibu kemudian dilakukan health education setelah itu diberikan kuesioner post test. Didapatkan hasil skor pengetahuan sebelum perlakuan rata-rata 48,13 dan setelah perlakuan meningkat menjadi 70 dimana skor tersebut terdapat selisih 21,87 atau terjadi peningkatan sebesar 45,4%, skor &rho;-value = 0,042 (&rho;-value <0,05) yang berarti terdapat perbedaan skor yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan health education dengan menggunakan media audio visual (video) pada ibu hamil atau terdapat peningkatan yang signifikan pengetahuan tentang kontrasepsi pasca bersalin setelah dilakukan health education dengan menggunakan media audio visual (multimedia).
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI MKJP ATAU NON MKJP PADA IBU DI PUSKESMAS MODOPURO KABUPATEN MOJOSARI Heni Purwati; Etik Khusniyati
Surya : Jurnal Media Komunikasi Ilmu Kesehatan Vol 11, No 03 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38040/js.v11i03.56

Abstract

Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan dapat bersifat sementara maupun permanen, masalah yang terjadi pada saat pemilihan alat kontrasepsi pada ibu ialah dukungan suami, dimana seberapa peduli suami dalam mendukung pemilihan alat kontrasepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi MKJP atau non-MKJP pada ibu di puskesmas Modopuro kecamatan Mojosari. Desain yang digunakan adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional, dengan populasi yaitu akseptor KB di puskesmas Modopuro kecamatan Mojosari khususnya didesa Modopuro sejumlah 1.203 akseptor KB. Sampel penelitian ini diambil dari data menggunakan teknik cluster dengan tipe random sampling sebanyak 120 responden, Data diperoleh dari data kuesioner. Hasil penelitian selanjutnya di analisa menggunakan uji statistik Chi Square dengan bantuan SPSS V.16 menunjukkan hasil ρ = 0.000 > α = 0.05 yang artinya ada hubungan dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi MKJP atau non-MKJP pada ibu. Seorang wanita mengalami perubahan dalam dirinya setelah mempunyai anak, sehingga perlu beradaptasi dengan keadaan baru, disini dibutuhkan dukungan suami dalam memberikan motivasi, pengambilan keputusan, penyediaan sarana dan prasarana kesehatan, sehingga dengan adanya dukungan suami, ibu dapat memilih alat kontrasepsi sesuai dengan keinginan dari kedua belah pihak yang sudah disepakati bersama.
PENGARUH PEER GRUP EDUCATION TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENANGANAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA REMAJA PUTRI KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOANYAR MOJOKERTO Etik Khusniyati; Heni Purwati; Purwati Purwati
Bahasa Indonesia Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i2.134

Abstract

An adolescent’s knowledge about premenstrual syndrome handling is still in the minor level since parents have no intention to talk openly and it tends to be a taboo. A peer group education method can be used to give information on adolescent girl about premenstrual syndrome handling in which it can be taught more openly. This study aims at investigating the influence of peer group education toward level of premenstrual syndrome handling’s knowledge of adolescent girl. This study used pre-experimental design with One-Group Pre-Post Test Design. The number of population were 81 adolescent girls from VII grade in which taken by using probability sampling (cluster sampling). The number of sample it self were 66 respondents. The independent variable was peer group education and the dependent variable was level of adolescent premenstrual syndrome handling’s knowledge. The data were collected by using questioner which was used before and after peer group education. The data were processed after gaining the whole data collection and the statisticalWilcoxon sign test were used afterward. The findings revealed that the value of asymp.sig (2 tailed) was 0,000 and α was 0, 05. The value of asymp.sig (2-tailed) <α 0,05, it means that H1 was accepted in which there were influence of peer group education toward level of adolescent premenstrual syndrome handling’s knowledge in VII grade of state SMP 2 Mojoanyar Mojokerto. A peer group education method stimulated both peer educator and peer group to discuss and share information each other about the problems of premenstrual syndrome handling openly in order to increase their knowledge.
HUBUNGAN ANTARA LAMA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RS GATOEL MOJOKERTO Heni Purwati; Sri Wahyuni LS
Bahasa Indonesia Vol 5 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v5i2.165

Abstract

Terapi Hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik dapat merubah kondisi fisik, psikologi, sosial dan ekonomi pasien karena harus dijalani seumur hidupnya. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien sehingga lama menjalani hemodialisis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Kualitas hidup merupakan penilaian yang terfokus pada penerimaan individu terhadap kondisiya. Setiap individu membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk menerima segala kondisinya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Hubungan antara Lama Menjalani Hemodialisis dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik di RS Gatoel Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional design. Populasinya adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis sebanyak 150 orang. Sampel penelitian ini diambil menggunakan teknik nonprobability sampling dengan tipe purposive sampling sebanyak 103 orang. Data diperoleh dari kuesioner KDQoL 36. Hasil penelitian menggunakan uji spearman rho dengan bantuan SPSS V.16 menunjukan p < α (0,006 < 0,05). Artinya H0 ditolak sehingga, Ada Hubungan antara Lama Menjalani Hemodialisis dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal kronik di RS Gatoel Mojokerto. Kualitas hidup pasien mengalami fluktuasi berdasarkan tahapan adaptasi terhadap hemodialisis dan penyakit. Namun sebagian besar pasien menjalani hemodialisis lebih dari 12 bulan memiliki kualitas hidup yang cukup karena pasien sudah terbiasa dengan terapi beserta gejala dan komplikasi yang dirasakanya. Tetapi ada faktor lain yang mempengaruhi kualitas hidup seperti jenis kelamin, status pernikahan dan tingkat pendidikan. Pasien juga diharapkan mematuhi anjuran dan larangan yang diberikan guna meningkatkan kualitas hidup pasien.
Pemilihan Metode Kontrasepsi Pada Ibu Pasca Bersalin Berdasarkan Media Informasi yang Digunakan Dalam Konseling Elies Meilinawati Sri Budihartini; Etik Khusniyati; Heni Purwati; Ariu Dewi Yanti
NERSMID : Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Vol. 2 No. 1 (2019): Mei
Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increase in population is one of the major problems facing developing countries. One method used to reduce the rate of population growth is by implementing a family program. One of the factors that influence the choice of contraception is information. Providing information can be done with various media. The provision of information can use aids in the form of visual aids, hearing aids (audio), and hearing aids (audiovisuals). The purpose of this study was to determine the effect of information media on the selection of contraceptive methods. The design of this study is comparative analytics. The population was all postpartum mothers at BPM Hj Titik Rahmawati in Mojokerto Regency with sampling consecutive sampling technique. Data were analyzed using the chi-square test. Chi-Square statistical test results using the SPSS program obtained ρ = 0,000> α = 0.05 so that it can be concluded that there is a significant difference between the use of leaflets and video media with the selection of non-MKJP or MKJP contraceptives in postpartum mothers. Video media uses sound effects and moving images that can display directed steps, making it easier to receive the information conveyed.
ACCURACY WEANING FOOD FEEDING TO BABY AGE 6-12 MONTHS AT SINGKALAN VILLAGE BALONGBENDO DISTRICT SIDOARJO REGENCY heni purwati; ETIK KHUSNIYATI
INTERNATIONAL JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY SCIENCE (IJNMS) Vol 1 No 2 (2017): IJNMS Volume 1 Issue 2, Desember 2017
Publisher : Bina Sehat Press. Departement Research and Community Engagement Bina Sehat PPNI Institute of Health Science, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.29082/IJNMS/2017/Vol1/Iss2/57

Abstract

Weaning Food feeding is a food given to babies in order to support the growth of babies aged 6-12 months. Weaning Food is given during the transition period from 6 months to 12 months, which is a child-prone period. Because if weaning food feeding in this transitional period is less precise, will be the beginning of malnutrition in children, which can affect the growth and development of health in the future (Sitompul, 2012). During this time many mothers who pay less attention to weaning food feeding in her child. Some were given before 6 months this affects the development of children. Babies were ready to eat solid foods, either growing or psychologically, at 6-9 months of age. The ability of newborns to digest, absorb, and metabolize foodstuffs was adequate, but limited to only a few functions. There were several signs that indicate that the baby was ready to receive weaning food (madya, 2012). To prevent the occurrence of malnutrition, then gsiycf issued the requirement of weaning food, which is punctual, weaning food given from the age of 6 months, nutritious, weaning food must contain enough energy, protein, vitamins and minerals to support growth optimal, safe: preparation and when given, weaning food should be clean, appropriate ways of giving: give weaning food in line with hunger and appetite indicated by the baby. Type of weaning food, number, frequency and mode of administration adjusted for baby age (dias, 2013). Based on toddler weighing at posyandu, found 26,518 balita malnutrition nationally. Cases of malnutrition in question was determined based on the calculation of body weight according to Zscore <-3 standard deviation of children standard (very skinny toddler). Meanwhile, according to Riskesdas 2013, the prevalence of very underweight nutrition in babies by 5.3%. If estimated against the number of under-five target (S) registered in the posyandu reporting (21,436,940), the estimated number of malnourished children under five (1.1 million people) (Ministry of Health RI, 2015). The prevalence of malnutrition was one of the indicators of mdgs and strategic plan (renstra) of east java provincial health office, measured by weight loss by age (bb / u), ie from very low body weight and weight loss. Based on the results of psg 2014, east java had reached the number below the mdgs (15.0%) and renstra (15.0%) of 12.3% (less weight 10.3% and very low weight 2.0%) (dho, east java, 2015). Based on preliminary studies conducted by researchers, the problem of improper weaning food giving also occurred in singkalan village, balongbendo sub-district, sidoarjo regency. Based on primary data obtained from public health service kecamatan, there are ± 52% of babies less than two months have been given food other than breast milk.
Influence of kegel exercise on duration of healing perineal to women postpartum Etik Khusniyati; Heni Purwanti
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 12 No. 2 (2018): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/kia.v12i2.147

Abstract

Perineum could stitch could cause discomfort and pain impact turned into pathological rapidly. A perineal injury is easily infected and therefore requires higher care and also many factors that affect healing. The research objective was to determine the effect of Kegel exercises on the duration of second degree perineal wound healing in postpartum mothers in Dinoyo Village - Jatirejo - Mojokerto. The study design used is pre-experimental design using a design Posttest-Only Design. Dependent Variables that Kegel exercises and independent variables that long recuperation perineal wounds. The population of all postpartum mothers with perineal wound degree II in Dinoyo village obtained a sample of 13 postpartum mothers taken using the consecutive technique sampling. Then do the process of editing, coding, scoring, tabulating and served with a frequency table. The results showed that nearly all respondents a long recuperation perineal wound degree II relatively fast that is 12 respondents (92,3%). The more routine Kegel exercises can be done to accelerate the process of wound recuperation of the perineal.
PEMANFAATAN BUKU KIA UNTUK PERSIAPAN PERSALINAN DAN PERENCANAAN KONTRASEPSI PASCA SALIN PADA IBU HAMIL Etik Khusniyati; Heni Purwati; Elies Meilinawati SB; Faisal Ibnu
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 9 No 2 (2020): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v9i2.495

Abstract

Background: One of the government's efforts to reduce MMR, IMR and reduce complications during pregnancy include the activities of the Mother Love Movement, Strategy Making Pregnancy Safer and the Duplication of Mother and Child Health Books. The KIA handbook as an educational tool and an effort to increase information on pregnant women. Objective: This study aims to explore related to the use of the KIA handbook as a source of information, Birth Plan and Postpartum Contraception Planning. Methods: This study uses a concurrent triangulation strategy by collecting quantitative and qualitative data together. The sample in this study was 30 pregnant women with total sampling technique. Data analysis with a comparison of quantitative data and qualitative data. Results: The results of the study showed that out of the 15 respondents who had good use of the KIA handbook, the majority had good labor preparation. While of the 9 respondents who used the KIA handbook with sufficient categories, the majority also had good childbirth preparations. Of the 15 respondents who had good use of the KIA handbook, the majority had made contraceptive preparations. While of the 6 respondents who had less use of the KIA handbook, none planned for postpartum contraception. Conclusion: The conclusion is that the better the use of the KIA handbook, the better the preparation of labor and post-partum contraceptive planning.
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri Di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto Heni Purwati
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i1.6524

Abstract

Kecemasan merupakan salah satu gangguan emosional yang sering dialami oleh remaja, khususnya remaja putri, yang sedang mengalami masa pubertas dan perubahan fisik.. Untuk menganalisis hubungan antara tingkat kecemasan dengan siklus menstruasi pada remaja putri di Desa Leminggir, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja putri di Desa Leminggir yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu, dengan jumlah sampel sebanyak 67 responden yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data kecemasan dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS/SRAS), sementara data siklus menstruasi diperoleh melalui kuesioner yang disesuaikan dengan riwayat menstruasi responden. Analisis data dilakukan dengan uji Spearman’s Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 67 responden, 38 orang (56,7%) mengalami kecemasan dengan tingkat kecemasan ringan, sedang, dan berat. Dari jumlah tersebut, 30 orang (44,8%) memiliki siklus menstruasi yang tidak normal. Uji Spearman’s Rho menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,015, yang berarti terdapat hubungan signifikan antara tingkat kecemasan dengan siklus menstruasi pada remaja putri di Desa Leminggir (p < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan ketidakstabilan siklus menstruasi pada remaja putri di Desa Leminggir.
PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6 – 12 BULAN DI DUSUN KEDUNGSURUH DESA KEBONDALEM KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG Heni Purwati; Nurul Indah K
Jurnal Kebidanan Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Kebidanan
Publisher : ITSKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jib.v11i1.229

Abstract

Pemberian makanan tambahan berarti memberi makanan lain selain ASI. Makanan lain ini disebut makanan tambahan. Bayi usia 6-12 bulan membutuhkan tambahan yang diberikan kepada bayi sejak usia 4-6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Makanan tambahan digunakan untuk mendampingi ASI dalam upaya menyempurnakan status gizi bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku ibu dalam memberikan MP ASI pada bayi usia 6-12 bulan di Dusun Kedungsuruh Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 21 responden. Besar sampel sebanyak 21 orang yang cara pengambilanya menggunakan sampling jenuh. Variabel dalam penelitian ini adalah perilaku ibu dalam memberikan MP ASI Pada bayi usia 6-12 bulan. Cara pengambilan data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Setelah itu data diolah melalui proses editing, coding, scoring dan tabulating. Hasil penelitian perilaku ibu dalam memberikan MP ASI pada bayi usia 6-12 bulan di Dusun Kedungsuruh Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang tahun 2012 bahwa sebagian besar responden berperilaku negatif dalam memberikan MP ASI pada bayi usia 6-12 bulan yaitu sebanyak 14 responden (66,7%) dan 7 responden (33,3%) berperilaku positif dalam memberikan MP ASI pada bayi usia 6-12 bulan. Hal ini dipengaruhi oleh umur ibu yang kurang, pendidikan ibu yang kurang, dan ibu yang bekerja sehingga waktu dan pengalaman ibu terbatas. Kata Kunci : Perilaku, Ibu bayi, Pemberian MP ASI