Lingkungan sekolah menghadapi berbagai potensi risiko, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik, seperti kondisi sarana prasarana yang tidak aman, perilaku tidak sehat, dan ancaman psikososial yang dapat mengganggu proses pembelajaran. Situasi ini menegaskan pentingnya penerapan pengendalian risiko secara sistematis untuk menciptakan sekolah yang aman dan sehat. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana identifikasi risiko, strategi pengendalian, peran warga sekolah, serta proses monitoring dan evaluasi berkontribusi terhadap upaya mewujudkan lingkungan belajar yang lebih terlindungi. Penelitian menggunakan metode studi literatur dengan menelaah jurnal, prosiding, dan dokumen kebijakan yang relevan dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi risiko merupakan fondasi utama dalam memahami potensi bahaya yang ada di sekolah, sementara strategi pengendalian yang tepat—meliputi pencegahan, mitigasi, dan pembiasaan perilaku aman—berperan penting dalam mengurangi kemungkinan terjadinya insiden. Temuan lain menegaskan bahwa keterlibatan seluruh warga sekolah sangat menentukan keberhasilan pengendalian risiko, karena kolaborasi yang baik membentuk budaya keselamatan yang berkelanjutan. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara rutin berfungsi memastikan bahwa upaya pengendalian berjalan efektif serta memungkinkan perbaikan berkelanjutan. Implikasi penelitian ini mengarah pada perlunya sekolah memperkuat sistem manajemen risiko melalui pembudayaan keselamatan, peningkatan kapasitas warga sekolah, serta peninjauan SOP secara berkala agar tercipta lingkungan pendidikan yang aman, sehat, dan siap menghadapi berbagai potensi ancaman.