Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kepastian Hukum Hak Ulayat: Dilema Pengakuan Masyarakat Adat dalam Sistem Pertanahan Nasional Yunita Adinda Wulandari; Sri Wahyu Handayani
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 5 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i5.2285

Abstract

Kepastian hukum hak ulayat di Indonesia menghadapi dilema yang kompleks antara pengakuan yuridis dan realitas implementatif di lapangan. Meskipun Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) No. 5 Tahun 1960, Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012, dan Peraturan Menteri ATR/BPN No. 14 Tahun 2024 telah menegaskan pengakuan terhadap hak masyarakat adat, praktiknya masih dihambat oleh tumpang tindih kepentingan, birokrasi yang pasif, serta paradigma pembangunan nasional yang berorientasi ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dilema kepastian hukum hak ulayat dalam sistem pertanahan nasional melalui pendekatan yuridis normatif dengan telaah terhadap regulasi, putusan pengadilan, serta studi kasus konflik agraria di Kampar, Ketapang, dan Sawahlunto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jurang antara teori dan praktik masih lebar, terutama akibat mekanisme pengakuan masyarakat adat yang birokratis dan stagnasi RUU Masyarakat Adat yang belum disahkan. Meskipun Permen ATR/BPN No. 14 Tahun 2024 menghadirkan inovasi prosedural, kekuatan hukumnya tetap lemah tanpa harmonisasi lintas sektor dan komitmen politik yang kuat
DAMPAK PSIKOLOGIS DAN SOSIAL PADA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL: PERSPEKTIF VIKTIMOLOGI Yunita Adinda Wulandari; Yusuf Saefudin
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.23623

Abstract

Kekerasan seksual merupakan suatu tindakan yang melibatkan pemanfaatan kekuatan fisik, ancaman, atau manipulasi psikologis untuk memaksa individu melakukan tindakan seksual yang tidak diinginkan. Dampak dari kekerasan seksual tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mencakup dampak psikologis dan sosial yang signifikan pada korban. Artikel ini membahas dampak psikologis dan sosial pada korban kekerasan seksual dengan mengadopsi perspektif viktimologi, yang memahami korban sebagai subjek penelitian dan bukan hanya objek. Dalam melihat dampak psikologis, penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan seksual sering mengalami trauma psikologis yang berkepanjangan, seperti gangguan stres pasca-trauma (PTSD), depresi, dan kecemasan. Pemahaman mendalam terhadap pengalaman korban diperlukan untuk memberikan dukungan psikologis yang tepat. Selain itu, perspektif viktimologi memberikan pentingnya memahami bagaimana stigma sosial dapat memperburuk kondisi psikologis korban, menciptakan hambatan dalam proses penyembuhan mereka. Dari segi dampak sosial, kekerasan seksual dapat merusak hubungan interpersonal dan sosial korban. Isolasi sosial seringkali terjadi karena rasa malu, ketakutan, dan stigmatisme yang terkait dengan kejadian tersebut. Lebih lanjut, artikel ini mengeksplorasi bagaimana faktor-faktor seperti ketidakpercayaan terhadap sistem keadilan dapat mempengaruhi keterlibatan korban dalam proses hukum.