p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Media Bina Ilmiah
Restu Irawan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI STRUCTURAL HEALTH MONITORING SYSTEM JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA Restu Irawan; Tukimun, Tukimun; Hence Michael Wuaten
Media Bina Ilmiah Vol. 19 No. 11: Juni 2025
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahun 2024 terdapat 319 jembatan di seluruh ruas jalan kabupaten, dengan beberapa di antaranya berstatus jembatan khusus. Untuk mencegah kejadian serupa, diperlukan pemeliharaan dan monitoring rutin, agar kualitas dan kesehatan struktur jembatan dapat dinilai secara berkala. Salah satu metode yang efektif untuk mendeteksi kerusakan pada jembatan adalah Structural Health Monitoring System (SHMS), yang menggunakan sensor untuk memantau kinerja dan tingkat layanan struktur jembatan, melalui pengukuran frekuensi, lendutan, dan tekanan beban. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku struktur Jembatan Kutai Kartanegara secara real time berdasarkan hasil evaluasi Structural Health Monitoring System dan mengetahui kondisi batas keamanan pada struktur Jembatan Kutai Kartanegara berdasarkan hasil evaluasi Structural Health Monitoring System. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh secara langsung dari lapangan melalui hasil pengukuran Structural Health Monitoring System (SHMS) yang telah terpasang pada titik-titik kritis struktur jembatan. Dari hasil analisa dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa sebagai berikut : Perilaku struktur Jembatan Kutai Kartanegara berdasarkan hasil evaluasi Structural Health Monitoring System pada periode Januari hingga April 2024 menunjukkan bahwa regangan yang terjadi berada di angka -27 sampai -45 µ strain, pergerakan bearing sebesar -20 sampai -42 mm dan kecepatan angin sebesar 6,7 – 35 m/s dan.            Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kondisi batas keamanan pada struktur Jembatan Kutai Kartanegara berdasarkan hasil evaluasi Structural Health Monitoring System, maka dapat disimpulkan bahwa nilai deformasi vertikal, pergerakan bearing jembatan dan kecepatan angin yang terjadi pada jembatan masih berada di bawah nilai maksimum yang dijinkan
EVALUASI TENDER PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Restu Irawan; Tukimun, Tukimun; Hence Michael Wuaten
Media Bina Ilmiah Vol. 19 No. 11: Juni 2025
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Kabupaten Kutai Kartanegara, pelaksanaan proyek konstruksi pemerintah dilaksanakan melalui mekanisme e-tendering oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP). Namun, masih terdapat kecenderungan untuk memilih penyedia berdasarkan harga terendah, yang berpotensi menimbulkan risiko terhadap mutu pekerjaan, efisiensi biaya, serta ketepatan waktu penyelesaian. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan tender proyek konstruksi guna memastikan prinsip value for money benar-benar tercapai. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis metode tender yang digunakan dalam proyek konstruksi di Kabupaten Kutai Kartanegara dan mengevaluasi pengaruh nilai penawaran terhadap hasil akhir proses lelang proyek konstruksi. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode Kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Unit Layanan Pengadaan Daerah Kabupaten Kutai Kertanegara pada bulan Oktober-Desember 2024. Hasil penelitian ini adalah Metode tender yang paling dominan digunakan adalah pascakualifikasi, dengan persentase sebesar 99,2%. Metode ini dipilih karena lebih sederhana dan sesuai untuk proyek dengan tingkat kompleksitas rendah, Jenis kontrak yang paling banyak digunakan adalah kontrak harga satuan, yaitu sebesar 96,7% dari total paket pekerjaan. Kontrak ini memberikan fleksibilitas terhadap perubahan volume pekerjaan dan dinilai lebih akomodatif bagi pelaksanaan proyek konstruksi, Mayoritas peserta tender mengajukan penawaran dalam kisaran 80%–100% dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Hal ini menunjukkan adanya kompetisi yang sehat dan realistis dalam proses penawaran, Hanya sebagian kecil proyek yang dimenangkan oleh penawar terendah, yakni sebesar 25%. Artinya, sistem evaluasi yang digunakan tetap mempertimbangkan aspek teknis dan administratif meskipun menggunakan sistem gugur, Sebagian besar peserta gugur pada tahap evaluasi administrasi dan kualifikasi, yang mengindikasikan masih rendahnya pemahaman penyedia jasa terhadap substansi dan format dokumen tender, serta pentingnya konsistensi data antara dokumen fisik dan sistem informasi pengadaan