Pada kawasan Pantai Biru Kersik Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara, mengalami abrasi yang mengancam tempat pariwisata, permukiman, sarana dan prasarana jalan, dan fasilitas umum lainnya. Dimana pada lokasi ini merupakan daerah konsentrasi energi gelombang yang menghantam pantai, sehingga mengakibatkan erosi pantai yang cukup besar. Pada lokasi ini akan dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan penanganan yang tepat secara ekektif dan efisien. Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh beberapa manfaat seperti dijadikan acuan untuk menunjang pengembangan wilayah, pemanfaatan sumber daya alam dan penanggulangan abrasi dan sedimentasi pantai tersebut. Pengolahan Data Angin dan Peramalan Gelombang merupakan tahapan penting dalam perencanaan perlindungan pantai karena gelombang laut terbentuk dari proses transfer energi angin ke permukaan air laut. Oleh karena itu, data angin digunakan untuk memperkirakan arah dan tinggi gelombang di lokasi kajian. Analisis data angin dilakukan berdasarkan data historis selama 20 tahun dengan penyusunan wind rose guna mengetahui arah dan kecepatan angin dominan. Selanjutnya dilakukan perhitungan fetch efektif, yaitu panjang lintasan angin di atas permukaan air yang berkontribusi terhadap pembentukan gelombang. Perhitungan fetch melibatkan penentuan daerah pengaruh dengan sudut ±22,5° dari arah utama, dilanjutkan dengan penarikan elemen fetch setiap 5°, dan pemetaan garis fetch hingga bertemu daratan. Berdasarkan kondisi Pantai Biru Kersik dan parameter perencanaan yang ada maka alternatif jenis bangunan yang direncanakan ialah revetment batu armor dan revetment buis beton. Revetment direncanakan untuk menahan gempuran gelombang yang mengenai garis Pantai Biru Kersik, Revetment yang dibangun mengijinkan overtoping, diantisipasi dengan pembuatan saluran drainase di belakang revetment. Penanganan kerusakan pantai, hendaknya dilakukan berdasarkan beach cell (sistem ruas pantai) agar penanganan pantai satu dan yang lainnya tidak saling merubah keseimbangan sistem masing-masing pantai. Dalam menangani masalah di lokasi studi (Pantai Biru Kersik), pihak yang berwenang harus melakukan tindakan cepat untuk menanggulangi kerusakan pantai yang terjadi agar kerusakan tidak makin parah dan meluas. Untuk total biaya yang diperlukan untuk menangani permasalahan abrasi yang terjadi adalah sebesar 24,882,607,000 (Dua Puluh Empat Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Dua Juta Enam Ratus Tujuh Ribu Rupiah) yang mana biaya ini telah termasuk PPN sebesar 11%