Kader kesehatan sebagai perpanjangan tangan tenaga kesehatan memiliki peranan penting dalam upaya promotif dan preventif, namun masih ditemukan keterbatasan dalam pengetahuan mereka terkait tanda bahaya kehamilan, persalinan, nifas, dan neonatus. Aplikasi SIGNAL Nakes dikembangkan sebagai inovasi edukasi digital untuk mendukung peningkatan kapasitas kader dalam mendeteksi kegawatdaruratan. Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest. Sebanyak 70 kader aktif pengguna aplikasi SIGNAL Nakes di Kabupaten Bantul menjadi responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner pilihan ganda terkait kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Intervensi dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan penggunaan aplikasi oleh spesialis obgin, kemudian dilakukan posttest tiga bulan setelah intervensi. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed-Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan skor pengetahuan yang signifikan dari pretest (rata-rata 58.4) menjadi posttest (rata-rata 82 .7) dengan nilai p ? 0.000. Usia dan tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pengetahuan (masing-masing p = 0.043 dan p = 0.012), sedangkan lama menjadi kader tidak berpengaruh signifikan (p = 0.341). Kader yang lebih muda dan berpendidikan lebih tinggi menunjukkan peningkatan pengetahuan lebih tinggi. Kesimpulan penelitian bahwa Aplikasi SIGNAL Nakes terbukti efektif meningkatkan pengetahuan kader kesehatan mengenai kegawatdaruratan maternal dan neonatal.