Putu Agustin Kusumawati
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Manajemen Risiko Pengamanan Data Pasien Dalam E-Rekam Medis di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara Edy Husnul Mujahid; Acep Rohendi; Yani Restiani Widjaja; Erliany Syaodih; I Putu Sudayasa; Putu Agustin Kusumawati
Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT) Vol. 5 No. 2 (2025): Nursing and Health Care Technology-July to December Period
Publisher : Progres Ilmiah Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/nchat.v5i2.215

Abstract

Transformasi digital dalam sistem pelayanan kesehatan telah mendorong adopsi e-rekam medis (EMR) untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan. Namun, implementasi EMR menghadirkan tantangan baru terkait pengamanan data pasien, khususnya di rumah sakit jiwa yang menangani informasi sangat sensitif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi manajemen risiko pengamanan data pasien dalam e-rekam medis di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara, serta mengidentifikasi kendala dan strategi mitigasi yang diterapkan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi, dengan analisis tematik terhadap data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kebijakan dan prosedur keamanan informasi telah disusun, pelaksanaannya belum berjalan optimal. Hambatan utama yang dihadapi antara lain keterbatasan pemahaman staf, infrastruktur teknologi yang belum memadai, serta lemahnya budaya organisasi dalam mendukung perlindungan data pasien. Strategi mitigasi seperti pembentukan tim IT dan pelatihan internal telah dilakukan namun masih bersifat terbatas. Kesimpulan penelitian bahwa implementasi manajemen risiko pengamanan data pasien dalam sistem e-rekam medis di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara masih belum berjalan secara optimal. Rumah sakit telah memiliki kebijakan dan prosedur dasar mengenai keamanan informasi, namun pelaksanaannya masih belum merata di seluruh unit layanan