Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Edukasi Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Terhadap Penyalahgunaan Napza di SMP 1 Labuan Kab Donggala : The Influence of Health Education on Students' Level of Knowledge on Drug Abuse at SMP 1 Labuan Donggala Regency Fatmawati; Muammar; Suardi; Munifah AM. Idrus; Mulyani; Qursia Lasandang; Windi Vatricia; Stevin Unusa; Fadlika Fadri; Sudirman; Ahmad Yani; Hamidah; Nur Afni Imbran; Rahmawati
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 1: JANUARI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i1.4922

Abstract

Masa remaja merupakan fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan individu, ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) semakin meningkat pada masa remaja, memberikan dampak buruk seperti adiksi dan ketergantungan. Survei Badan Narkotika Nasional dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tahun 2019 menunjukkan 3,2% pelajar di Indonesia pernah mengonsumsi narkotika. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre eksperiment tanpa perbandingan, menggunakan One Group Pre Test dan Post Test. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden melibatkan 79,2% perempuan dan mayoritas berusia 13 dan 14 tahun. Setelah penyuluhan, terjadi peningkatan signifikan dalam tingkat pengetahuan siswa tentang NAPZA, dengan 100% responden memiliki pengetahuan baik. Pengaruh penyuluhan diukur dengan uji statistik Paired Samples Test, menunjukkan perbedaan signifikan (p-value = 0,019) antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Hal ini menegaskan bahwa penyuluhan efektif meningkatkan pengetahuan siswa tentang bahaya NAPZA. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya peningkatan pengetahuan siswa setelah mendapatkan penyuluhan tentang NAPZA di SMP 1 Labuan Kabupaten Donggala. Saran diberikan kepada peserta didik untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat, kepada guru BK untuk menyediakan layanan informasi sesuai kebutuhan, dan kepada kepala sekolah untuk merumuskan kebijakan yang mendukung layanan bimbingan dan konseling efektif di sekolah.