<![CDATA[Penelitian skripsi ini di latar belakangi oleh adanya sebagian lanjut usia di Jorong Asampulau masih kurang dalam memahami nilai-nilai keagamaan. Ini berdampak pada rendahnya tingkat religiusitas lansia yang terlihat dalam kurangnya partisipasi mereka dalam kegiatan keagamaan, lemahnya pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran tuangku dalam pembinaan religiusitas lansia dan bentuk-bentuk baminggu dalam pembinaan religiusitas lansia di Jorong Asampulau. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif, informan dalam penelitian terdiri dari informan kunci tiga orang Tuangku, informan pendukung empat orang lansia, dan informan pendukung satu orang pengurus Surau Banda Gadang dan sekretaris wali nagari. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, metode analisis data dilakukan dengan redukdi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik keabsahan data dengan perpanjangan pengamatan, meningkatkan kecermatan, dan triangulasi sumber sumber, teknik dan waktu. Hasil penelitian menunjukan bahwa tuangku memiliki peran dalam pembinaan religiusitas lansia di Jorong Asampulau diatara perannya yaitu sebagai memimpin sholat lima waktu, sebagai guru dan pemimpin dalam kegiatan majelis taklim. Selain itu tuangku juga berperan sebagai pembina dalam ibadah bagi masyarakat lansia. Dan bentuk-bentuk baminggu yang dilakukan di Jorong Asampulau yaitu; membaca ayat suci Al-Qur’an, bai’at, ceramah rutin, pergi berziarah ke makam Syekh atau guru, dan mengikuti sumbayang ampek puluah.]]>
