p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Public Health Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI ACEH : Literature Review Putri, Sofia Marisya; Nurdin, Ambia; Fitria, Ully; Dinen, Kiki Asrifa
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): April
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/s5eaf279

Abstract

Diare adalah gejala umum infeksi gastrointestinal yang disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk bakteri, virus, dan protozoa. Diare lebih sering terjadi di negara berkembang karena kurangnya air minum yang aman, sanitasi dan kebersihan serta status gizi yang buruk. Menurut angka terbaru, diperkirakan 2,5 miliar orang tidak memiliki sanitasi yang memadai dan hampir 1 miliar orang tidak memiliki akses ke air minum yang aman. Lingkungan yang tidak sehat ini memudahkan penyebaran patogen penyebab diare. Diare merupakan pembunuh utama anak-anak, terhitung sekitar 8% dari semua kematian pada anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia. Metode yang digunakan dalam pembuatan artikel ini adalah literature review yang membahas literatur mengenai faktor penyebab kejadian diare pada balita di Aceh. Pencarian literatur dilakukan melalui Google Scholar dengan kata kunci “kejadian diare di Aceh’ sampai akhirnya diperoleh 10 literatur yang relevan untuk menyusun artikel ini. hasil perhitungan Odds Ratio menunjukkan bahwa responden yang jambannya tidak memenuhi syarat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami diare dibandingkan dengan responden yang jambannya memenuhi syarat. Hasil ini diperoleh dari wilayah kerja Puskesmas Seunuddon Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini menemukan adanya hubungan antara kondisi jamban dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Seunuddon Kabupaten Aceh Utara tahun 2023 dengan P value 0.018. Mencegah terjadinya diare pada balita, perlu dilakukan upaya perbaikan jamban yang memenuhi syarat, seperti memiliki jarak lebih dari 10 meter dengan sumber air, memiliki septic tank, bebas dari vektor, mudah digunakan dan dibersihkan, bebas dari bau, dan tidak mencemari permukaan tanah.  
Faktor Penyebab Kejadian Diare Pada Balita Di Aceh : Literature Review Putri, Sofia Marisya; Nurdin, Ambia; Rahayu, Dian; Khairuman, Khairuman
Public Health Journal Vol. 1 No. 1 (2024): Sepsial ISSUE
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/n6fnxx85

Abstract

Diare adalah gejala umum infeksi gastrointestinal yang disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk bakteri, virus, dan protozoa. Diare lebih sering terjadi di negara berkembang karena kurangnya air minum yang aman, sanitasi dan kebersihan serta status gizi yang buruk. Menurut angka terbaru, diperkirakan 2,5 miliar orang tidak memiliki sanitasi yang memadai dan hampir 1 miliar orang tidak memiliki akses ke air minum yang aman. Lingkungan yang tidak sehat ini memudahkan penyebaran patogen penyebab diare. Diare merupakan pembunuh utama anak-anak, terhitung sekitar 8% dari semua kematian pada anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia. Metode yang digunakan dalam pembuatan artikel ini adalah literature review yang membahas literatur mengenai faktor penyebab kejadian diare pada balita di Aceh. Pencarian literatur dilakukan melalui Google Scholar dengan kata kunci “kejadian diare di Aceh’ sampai akhirnya diperoleh 10 literatur yang relevan untuk menyusun artikel ini. hasil perhitungan Odds Ratio menunjukkan bahwa responden yang jambannya tidak memenuhi syarat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami diare dibandingkan dengan responden yang jambannya memenuhi syarat. Hasil ini diperoleh dari wilayah kerja Puskesmas Seunuddon Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini menemukan adanya hubungan antara kondisi jamban dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Seunuddon Kabupaten Aceh Utara tahun 2023 dengan P value 0.018. Mencegah terjadinya diare pada balita, perlu dilakukan upaya perbaikan jamban yang memenuhi syarat, seperti memiliki jarak lebih dari 10 meter dengan sumber air, memiliki septic tank, bebas dari vektor, mudah digunakan dan dibersihkan, bebas dari bau, dan tidak mencemari permukaan tanah