Penguatan pendidikan karakter merupakan agenda strategis dalam menghadapi tantangan globalisasi dan melemahnya semangat nasionalisme, khususnya di kalangan generasi muda. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk merevitalisasi praktik tirakatan sebagai media pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Tradisi tirakatan dipilih karena mengandung nilai spiritual, sosial, dan kebangsaan yang relevan dalam menumbuhkan kesadaran sejarah dan memperkuat identitas kebangsaan. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif dengan melibatkan perguruan tinggi dan masyarakat lokal. Rangkaian kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan fasilitator lokal, pelaksanaan tirakatan bersama, serta diskusi reflektif tentang nilai-nilai kebangsaan. Perguruan tinggi berperan sebagai pendamping dan penyedia perspektif akademis, sementara masyarakat menjadi pemilik tradisi sekaligus mitra utama dalam pelaksanaan program. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tirakatan efektif sebagai ruang pembelajaran karakter yang kontekstual dan bermakna. Generasi muda memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah perjuangan bangsa, serta menghayati secara mendalam nilai gotong royong, solidaritas, dan religiositas. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat juga berkontribusi pada pelestarian budaya lokal dan pengembangan model pendidikan karakter non-formal yang inovatif. Kegiatan ini merekomendasikan replikasi dan pengembangan lebih lanjut dengan melibatkan lintas sektor, seperti sekolah, komunitas pemuda, dan pemerintah daerah, guna menjadikan tirakatan sebagai gerakan kolektif dalam membangun jiwa kebangsaan.