Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENYULUHAN PENCEGAHAN TERJANGKIT PENYAKIT TELINGA DAN CARA PERAWATAN PENDENGARAN DI RUMAH SAKIT BINTANG AMIN Wijaya, Bara Ade; Baguna, Khakan; Malicha, Lutfi; Susanto, Alvin Adrian; Sena, Ketut Yoeby; Andini, Senklin; Rachman, Jihan Maitsa; Wulandari, Ribka
Jurnal Abdimas Kedokteran & Kesehatan Vol 2, No 2 (2024): Volume 2 Nomor 2
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jakk.v2i2.15107

Abstract

Telinga adalah salah satu dari panca indra. Banyak orang yang tidak tahu cara menjaga kesehatan telinga dengan benar. Padahal, kesehatan dan kebersihan telinga tidak dijaga dengan baik, dapat terjadi gangguan pada pendengaran dan keseimbangan. Penyuluhan dilakukan kepada masyarakat yang dapat di jangkau yaitu pasien, maupun keluarga pasien di lingkungan Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin. Dilakukan dengan cara pendekatan persuasif di dalam poli dan lorong ruang tunggu difasilitasi oleh dokter. Hasil di dapatkan, yaitu sejumlah masyarakat yang mendengar dan terjaring dalam proses penyuluhan ini. Penyuluhan berjalan dengan baik dan kondusif harapan kami proses ini dapat berdampak untuk masyarakat luas.
PENYULUHAN BAHAYA MENGOREK KUPING DENGAN COTTON BUD DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN Wijaya, Bara Ade; Ningsri, Marina Ayu; Wiratama, Muhamad Kevin; Prayogo, Muhammad Darman Hadi; Al waali, Mohammad Hafizh; Wijaya, I Gede Bisma Ananta; Alya, Ammelya Dwi Poetri
Jurnal Abdimas Kedokteran & Kesehatan Vol 2, No 2 (2024): Volume 2 Nomor 2
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jakk.v2i2.15411

Abstract

Kesehatan telinga ialah salah satu tolak ukur mutu hidup seseorang. Ini kerap tidak diperhatikan, sementara itu kesehatan telinga memiliki implikasi terhadap ketajaman pendengaran. Minimnya perhatian terhadap kesehatan telinga bisa menimbulkan bermacam gangguan antara lain gangguan telinga luar dalam, dan gangguan pendengaran. Mengingat berartinya kegunaan telinga dalam tubuh manusia hingga dibutuhkan perhatian khusus dalam melindungi kesehatan telinga serta pendengaran. Tetapi, cuma sedikit orang yang mengenali metode melindungi kesehatan telinga dengan benar. Kebiasaan masyarakat dalam membersihkan telinga memakai cotton bud nyatanya bisa menimbulkan trauma pada saluran telinga. Cotton bud kerap digunakan karena rapi, murah, gampang didapat di pasaran, toko obat paten, serta supermarket. Cotton bud biasanya digunakan untuk membersihkan telinga dari serumen dan menghilangkan rasa gatal pada telinga di kalangan masyarakat. Alasan yang sering ditemui dalam pemakaian cotton bud dalam membersihkan telinga yaitu kotoran telinga, gatal-gatal, benda asing, iritasi, penyumbatan telinga, gangguan pendengaran, sakit telinga, serta keluarnya cairan dari telinga. Membersihkan telinga dengan cotton bud adalah hal yang sering dilakukan dan kadangkadang dapat menyebabkan trauma saluran telinga. Penggunaan cotton bud berlawanan dengan mekanisme alami pembersihan telinga, cotton bud mendorong kotoran/serumen jauh ke dalam lubang telinga eksternal. Selain itu, cotton bud memasukkan unsur bakteri dan jamur ke dalam saluran telinga dan jika epitelnya mengalami trauma, infeksi akan mudah terjadi.
Hubungan Polusi Udara Dengan Angka Kejadian Rhinitis Alergi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2021 Aulyasari, Fina; Detty, Ade Utia; Utami, Deviani; Wijaya, Bara Ade
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 11 (2025): Volume 12 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i11.20765

Abstract

Rhinitis alergi ialah inflamasi kronis pada mukosa hidung akibat reaksi alergi, yang banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, salah satunya ialah polusi udara. Tujuan studi ini ialah mengetahui hubungan antara polusi udara dengan angka kejadian rhinitis alergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2021. Studi ini memakai desain analitik observasional dan pendekatan cross-sectional, diselenggarakan pada  bulan Februari-Maret 2025. Sampel yang dipakai yaitu 96 mahasiswa yang ditentukan melalui teknik simple random sampling, memakai kuesioner modifikasi untuk mengukur paparan polusi udara dan kuesioner Score for Allergic Rhinitis (SFAR) untuk mengidentifikasi rhinitis alergi. Hasil memperoleh di antara 46 mahasiswa yang tidak terpapar polusi udara, 73,9% tidak mengalami rhinitis alergi, sementara 26,1% mengalaminya, serta dari 50 mahasiswa yang terpapar polusi udara, 42% tidak mengalami rhinitis alergi, dan 58% mengalaminya. Uji statistik chi-square menunjukkan p = 0,002 (< 0,05), yang menandakan adanya hubungan signifikan antara polusi udara dan kejadian rhinitis alergi, dengan nilai Odds Ratio (OR) 3,913, yang berarti individu yang terpapar polusi udara memiliki risiko 3,9 kali lebih besar untuk mengalami rhinitis alergi. Hail ini menunjukkan bahwa polusi udara merupakan faktor risiko signifikan terhadap kejadian rhinitis alergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.