p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Serina Abdimas
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANTAUAN JENTIK NYAMUK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA TALUK Novendy; Magfironi, Eny; Rekawati, Agnes; Rosdiana, Sabrina Destya
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v1i2.26107

Abstract

Puskesmas Kresek recorded 12 cases of dengue fever in 2021 and 19 cases in 2022, but in January 2023, there were 12 cases of dengue fever found. The free larvae index for 2021 and 2022 is only discovered in two out of nine villages in Kresek Sub-District (> 95%). Seeing this situation, the Universitas Tarumanagara Faculty of Medicine health team decided to cooperate with Puskesmas Kresek to conduct larva monitoring activities in an effort to prevent and eradicate dengue hemorrhagic fever. It is hoped that this activity will help in the reduction of dengue hemorrhagic fever cases in Pukesmas Kresek working area. This health service activity involves the monitoring of mosquito larvae. The results of the monitoring are then determined how much the free larvae index is. Total of 25 residences Taluk Village, Kresek District participated in this activity. There were 5 (20%) positive residences for mosquito larvae, resulting in an 80% free larvae index from this activity. The free larvae index obtained in this activity was still below the stated target. This could be attributed to a lack of public awareness about the significance of monitoring mosquito larvae, as well as the inefficient 1 house 1 jumantik campaign. As a result, additional efforts must be carried out in order to improve public awareness about the importance of eliminating mosquito nests and optimizing the 1 house 1 jumantik movement. As a result, it is hoped that the incidence of dengue fever incidents in the Puskesmas Kresek working area will decrease. Data dari Puskesmas Kresek tahun 2021 tercatat sebanyak 12 kasus demam berdarah dan tahun 2022 tercatatnya sebanyak 19 kasus demam berdarah, namun pada bulan Januari 2023 sendiri saja sudah sebanyak 12 kasus demam berdarah ditemukan. Angka Bebas Jentik tahun 2021 maupun 2022 hanya didapatkan dua dari sembilan desa di Kecamatan Kresek yang angka bebas jentiknya > 95%. Melihat kondisi ini, maka tim bakti kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara berinisiatif melakukan kerja sama dengan Puskesmas Kresek untuk melakukan kegiatan pemantauan jentik sebagai salah satu upaya dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit demam berdarah dengue. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat membantu puskesmas dalam menurunkan angka kejadian penyakit demam berdarah dengue. Metode yang dilakukan pada kegiatan bakti kesehatan ini adalah melakukan pemantauan jentik nyamuk. Hasil pemantauan tersebut kemudian dihitung berapa besar angka bebas jentiknya. Total sebanyak 25 rumah di Desa Taluk, Kecamatan Kresek yang dilakukan pemantauan jentik nyamuk. Terdapat 5 (20%) rumah positif terdapat jentik nyamuk, sehingga didapatkan angka bebas jentik dari kegiatan ini adalah 80%. Angka bebas jentik yang didapatkan pada kegiatan ini masih dibawah target yang ditetapkan. Hal ini mungkin dikarenakan masih kurang pengetahuan masyarakat mengenai penting pemantauan jentik nyamuk, serta belum optimalnya Gerakan 1 rumah 1 jumantik. Maka dengan itu perlu dilakukan kegiatan selanjutnya untuk dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pemberantasan sarang nyamuk serta mengoptimalkan Gerakan 1 rumah 1 jumantik tersebut. Sehingga diharapkan jumlah kejadian penyakit demam berdarah di wilayah kerja Puskesmas Kresek dapat turun.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT DEMAM BERDARAH BAGI WARGA DI DESA KRESEK Irawaty, Enny; Rosdiana, Sabrina Destya; Magfironi, Eny; Rekawati, Agnes
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

According to data from the Directorate of Prevention and Control of Infectious Diseases, from January to September 2022, there were 87,501 cumulative cases of dengue hemorrhagic fever, with an incidence rate of 31.38/100.00 and a case fatality rate of 0.93%. The Tangerang area recorded 1,322 cases of dengue fever throughout 2022, a significant increase compared to the previous year, which only recorded 224 cases. Data from Puskesmas Kresek for August–December 2022 recorded 9 cases, but in January 2023, there were already 12 cases of dengue fever. This indicates an increase in the incidence of dengue fever. Based on a mini-survey of visitors to Puskesmas Kresek in February 2023, it was found that knowledge about dengue fever was still low. This prompted the Faculty of Medicine of Tarumanagara University’s health service team to educate the public about dengue fever to increase their knowledge so that they can take preventive action and reduce the number of dengue fever cases in the working area of Puskesmas Kresek. The method used in this activity was health education and increasing knowledge, which was assessed by comparing the results of the pre-and post-tests. A total of 34 people participated in this activity, and it was found that there was a 47% increase in knowledge based on the results of the pre-test compared to the post-test. This health service activity has been able to increase participants' knowledge of dengue fever. This increase in knowledge is expected to increase public awareness of dengue fever and prevent the disease. In addition, it can reduce the incidence of dengue fever in the work area of Puskesmas Kresek. Data Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dari Januari 2022 hingga September 2022 didapatkan sebanyak 87.501 jumlah kasus kumulatif demam berdarah dengue, dengan incidence rate sebesar 31,38/100.00 dan case fatality rate sebesar 0,93%. Kabupaten Tangerang sepanjang tahun 2022 tercatat sebanyak 1.322 kasus demam berdarah, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya tercatat 224 kasus. Data Puskesmas Kresek bulan Agustus–Desember 2022, total tercatat 9 kasus, namun bulan Januari 2023 sudah terdapat sebanyak 12 kasus demam berdarah. Hal ini menandakan sudah mulai adanya peningkatan kejadian penyakit demam berdarah. Berdasarkan mini survei pada bulan Februari 2023 pada pengunjung Puskesmas Kresek didapatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit demam berdarah masih rendah. Hal ini membuat tim bakti kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit demam berdarah, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan dan menurunkan jumlah kasus demam berdarah di wilayah kerja Puskesmas Kresek. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan peningkatan pengetahuan yang dinilai dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test. Total sebanyak 34 orang mengikuti kegiatan ini dan didapatkan adanya peningkatan pengetahuan sebesar 47% dari hasil pre-test dibandingkan dengan post-test. Kegiatan bakti kesehatan ini telah mampu meningkatkan pengetahuan peserta mengenai penyakit demam berdarah. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan masyarakat mengenai penyakit demam berdarah, sehingga mampu mencegah untuk terkena penyakit tersebut. Selain itu, dapat menurunkan angka kejadian penyakit demam berdarah di wilayah kerja Pusksemas Kresek.