Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENANGKAL INTIMIDASI MELALUI STRATEGI SOSIALISASI ANTI-BULLYING DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAH Efna, Nayra Fitrianita; Kimberley; Erick; Phandry, Venrico; Bharath, Divyas; Rinaldi, Adryanus; Ie, Mei
Jurnal Serina Abdimas Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v2i3.32215

Abstract

Bullying is a behavior or action that refers to violence and persecution, both physically and mentally. Such actions can have serious impacts on the well-being of individuals who are victims. In addition to the issue of bullying, the role of etiquette as the foundation of good behavior and a positive school culture is also a primary concern. Etiquette refers to rules of behavior and norms in society. With the phenomenon of violence, bullying, and the increasing decline in manners or etiquette at SD X Kabupaten Cianjur. The PKM Implementation Team at SD X Kabupaten Cianjur through implementing Anti-Bullying and Ethics Socialization twice, students at SD X Kabupaten Cianjur began to be aware of acts of violence and abuse in the school environment. The students at SD X Kabupaten Cianjur have started to bravely report any actions related to bullying and become initiators in preventing such actions. Similarly, the socialization strategy regarding the importance of etiquette and instilling etiquette in students at SD X Kabupaten Cianjur has shown an improvement in students behavior in terms of etiquette. ABSTRAK Perundungan merupakan perilaku atau tindakan yang merujuk kepada kekerasan dan penganiayaan, baik secara fisik maupun mental. Tindakan tersebut dapat menimbulkan dampak serius pada kesejahteraan individu yang menjadi korban. Selain masalah perundungan, peran tata krama sebagai fondasi perilaku yang baik dan budaya sekolah yang positif juga menjadi perhatian utama. Tata krama mengacu pada aturan perilaku dan norma dalam masyarakat. Dengan adanya fenomena kekerasan, perundungan, serta kurang terlihatnya sikap sopan santun atau tata krama di SD X Kabupaten Cianjur, memberikan bimbingan kepada anak mengenai buruknya perundungan serta penanaman tata krama merupakan salah satu solusi untuk permasalahan yang terjadi di SD X Kabupaten Cianjur. Tim Pelaksana PKM di SD X Kabupaten Cianjur melakukan analisis situasi dan memilih menggunakan strategi Sosialisasi dengan materi mengenai Bullying dan juga Tata Krama. Dengan dilaksanakannya Sosialisasi Anti-bullying dan Tata Krama sebanyak dua kali, murid SD X Kabupaten Cianjur mulai sadar akan tindakan kekerasan serta penganiayaan yang terjadi di lingkungan sekolah. Siswa dan siswi SD X Kabupaten Cianjur mulai berani untuk melaporkan segala tindakan yang merujuk kepada perundungan dan menjadi inisiator dalam pencegahan tindakan tersebut. Begitu pula dengan strategi sosialisasi mengenai pentingnya tata krama serta penanaman tata krama pada siswa/i SD X Kabupaten Cianjur yang memperlihatkan peningkatan perilaku siswa/i dalam aspek tata krama.
SELF ACCEPTANCE PADA PENYANDANG DISABILITAS FISIK DEWASA AWAL AKIBAT KECELAKAAN KECELAKAAN SERIUS Efna, Nayra Fitrianita; Dewi, Fransisca Iriani R.
JURNAL PSYCHOMUTIARA Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Psychomutiara
Publisher : Psikologi Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/psikologi.v8i2.6155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses penerimaan diri pada individu dewasa awal yang mengalami disabilitas fisik akibat kecelakaan serius dan mengidentifikasi tantangan yang dihadapi selama proses tersebut. Masa dewasa awal merupakan tahap perkembangan yang krusial yang ditandai dengan kebutuhan untuk membangun komitmen, hubungan intim, dan kemandirian. Namun, beberapa individu menghadapi tantangan yang signifikan akibat perubahan fisik yang disebabkan oleh kecelakaan serius, yang mengakibatkan disabilitas fisik. Partisipan penelitian adalah lima laki-laki dewasa awal (berusia 20-35 tahun) dengan disabilitas fisik akibat kecelakaan serius. Penelitian kualitatif ini menggunakan wawancara mendalam untuk pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan melalui lima tahap penerimaan diri: respons emosional awal terhadap kondisi baru, keingintahuan tentang kondisi baru, toleransi terhadap kondisi diri yang baru, membiarkan ketidaknyamanan hadir dalam proses penerimaan diri, dan akhirnya mencapai penerimaan diri. Partisipan menghadapi tiga jenis tantangan: psikologis (kurang percaya diri, kesulitan menerima kondisi, trauma), sosial (diskriminasi, persepsi negatif), dan ekonomi (tekanan untuk mempertahankan pendapatan). Penelitian ini memberikan wawasan bagi individu dengan disabilitas untuk lebih memahami proses penerimaan diri yang komprehensif dan mendorong masyarakat untuk membangun empati dan rasa hormat terhadap individu dengan disabilitas.