This Author published in this journals
All Journal Berita Biologi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POSISI FILOGENETIK IKAN KOTES (Channa gachua (Hamilton, 1822)) DAN IKAN KUTUK (Channa striata (Bloch, 1793)) DARI JAWA TIMUR BERDASARKAN URUTAN DNA MITOKONDRIA CYTOCHROME C OXIDASE SUBUNIT I Kusuma, Wahyu Endra; Widyawati, Yuni; Dailami, Muhammad; Kholil, Kiki Nur Azzam; Paricahya, Akhsan Fikrillah; Sufaichusan, Ifa; Wiadnya, Dewa Gede Raka
Berita Biologi Vol 23 No 2 (2024): Berita Biologi
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/beritabiologi.2024.2733

Abstract

Ikan kotes (Channa gachua) dan ikan kutuk (Channa striata) adalah spesies dari famili Channidae yang tersebar secara alami di perairan Indonesia. Kedua spesies tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena beberapa alasan, yaitu sebagai sumber protein bagi masyarakat setempat, memiliki kandungan albumin yang penting bagi kesehatan manusia, serta belakangan ini menjadi populer sebagai ikan hias. Penelitian ilmiah dasar seperti studi filogenetik penting untuk dilakukan guna mendukung upaya domestikasi maupun konservasi. Di penelitian ini, kami melakukan koleksi spesimen C. gachua dan C. striata dari beberapa lokasi berbeda di Jawa Timur untuk menjelaskan posisi filogenetiknya di antara spesies lain dari genus Channa. DNA mitokondria gen sitokrom c oksidase subunit I (COI) dari satu perwakilan individu untuk setiap lokasi telah diurutkan dengan metode sequencing. Dalam melakukan analisis filogenetik, sekuens DNA untuk banyak spesies dari genus Channa diperoleh dari penelitian sebelumnya. Pohon filogenetik maximum likelihood menunjukkan bahwa individu C. striata dari Jawa Timur mengelompok bersama dan membentuk clade dengan nilai bootstrap yang sangat tinggi (100%). Sebaliknya, C. gachua dari Jawa Timur berkerabat jauh dengan C. gachua dari Jawa Barat dan Kanchanaburi, Thailand, dengan divergensi genetik yang tinggi dengan jarak genetik > 2%. Hasil ini selaras dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa C. gachua merupakan spesies kriptik yang terdiri dari dua spesies atau lebih. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, misalnya mengenai keragaman genetik, struktur populasi, dimana data dapat digunakan untuk merancang manajemen konservasi atau program pemuliaan yang efektif untuk kedua spesies tersebut.