Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Memediasi Pertikaian Pasangan Suami Istri Terhadap Problematika Perceraian Di Bp4 Kua Kecamatan Kota Ternate Selatan Endang Kuswati; Abu Sahman Nasim; Marwa; Darsis Humah
Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Sharia Journal and Education Center Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ijijel.v3i1.997

Abstract

Badan Pembinaan Penasehatan dan Pelestarian Perkawinan adalah organisasi yang bersifat semi pemerintah sebagai penunjang tugas Kementerian Agama dalam bidang perkawinan serta bertujuan untuk mempertinggi mutu perkawinan dan mewujudkan keluarga atau rumah tangga bahagia, sejahtera dan kekal menurut ajaran Islam. Penelitian ini adalah bertujuan untuk Mendeskripsikan Fungsi BP4 di KUA Kota Ternate Selatan dalam Memediasi Perikaian Pasangan Suami Istri Terhadap Problematika Perceraian. Mendeskripsikan upaya dan kendala yang dihadapi BP4 di KUA Kota Ternate Selatan dalam upaya menjalankan fungsinya.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun metode pendekatan adalah deskriptif analisis yang merupakan suatu pengumpulan data secara akurat dari suatu fenomena yang ada untuk dianalisis, sehingga diperoleh gambaran terhadap apa yang sudah diteliti. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa BP4 belum melaksanakan Fungsinya dengan baik, dikarenakan belum ada dukungan dana dari pemerintah sehingga menyebabkan BP4 belum berkembang dengan baik. Hal ini terlihat dari peranannya yang hanya sebagai penasehat bimbingan konseling saja yang memang tidak membutuhkan biaya sama sekali. Upaya yang dilakukan BP4 KUA Ternate Selatan adalah memediasi, setiap persoalan rumah tangga pihak BP4 melakukan mediasi, dan melakukan konsultasi perkawinan. BP4 juga berusaha semaksimal mungkin memberikan bimbingan dan nasehat perkawinan kepada suami istri dalam berbagai konteks rumah tangga.
IMPLEMENTATION OF RELIGIOUS CONFLICT RESOLUTION AND INTERFAITH HARMONY IN JAILOLO, WEST HALMAHERA Tohe, Ansar; Abu Sahman Nasim; Nursinita Killian; Rahmat Libohongi
Rausyan Fikr: Jurnal Ilmu Studi Ushuluddin dan Filsafat Vol. 21 No. 2 (2025): Juli - Desember 2025
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/rsy.v21i2.4129

Abstract

This study examines the resolution of interreligious conflicts in Jailolo, North Maluku, against the backdrop of social unrest with ethno-religious (SARA) nuances that erupted in various regions of Indonesia, such as the Ambon conflict (1998), Poso (1998), North Maluku (2000), Tobelo (the “Papilo Bloodshed” and “Sosol Bloodshed”), as well as Loloda and Kao-Malifut. These conflicts claimed numerous victims from both Muslim and Christian communities and severely disrupted local social and cultural harmony. The research aims to identify the background of the conflicts, the resolution strategies undertaken, the patterns of interreligious relations after the conflicts, and community responses to conflict resolution based on local wisdom. Employing a qualitative approach and inductive method, the findings reveal that Jailolo, with its pluralistic cultural and religious background, has adopted the local symbol Marimoi Ngone Foturu (“unity is strength”) as a social adhesive. This principle serves as both a conflict resolution tool and a model for post-conflict interreligious harmony. The study highlights that economic and political disparities initially triggered the conflicts, while religious issues emerged later, underscoring the importance of inclusive religious values and local wisdom in strengthening conflict resolution in Indonesia.