Tradisi Makkobar merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan dalam budaya Batak Angkola yang berfungsi sebagai media penyampaian pesan moral, pendidikan karakter, dan penguatan nilai-nilai sosial. Namun, modernisasi dan pergeseran budaya menyebabkan tradisi ini mulai ditinggalkan, terutama oleh generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pelatihan tradisi Makkobar bagi muda-mudi Desa Sitaratoit serta mengidentifikasi efektivitasnya dalam memperkuat nilai budaya lokal. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan evaluasi pelatihan menggunakan lembar penilaian. Pelatihan dilaksanakan secara interaktif melalui metode demonstrasi, praktik langsung, dan diskusi kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan meningkatkan pemahaman peserta mengenai struktur Makkobar, makna simbolik, serta nilai moral yang terkandung di dalamnya. Evaluasi pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan skor rata-rata sebesar 27 poin, menandakan adanya peningkatan signifikan pada aspek pengetahuan budaya, kemampuan bertutur, dan rasa percaya diri dalam mempraktikkan tradisi Makkobar. Pelatihan ini juga memperkuat kesadaran budaya, identitas lokal, serta memotivasi peserta untuk melestarikan tradisi sebagai bagian dari warisan leluhur. Temuan ini menunjukkan bahwa pelatihan tradisi Makkobar dapat menjadi strategi efektif dalam revitalisasi budaya lokal di tengah tantangan modernisasi