Abstract: Mothers in Medalsari Village, Pangkalan Subdistrict, Karawang Regency, received training to enhance their roles in promoting the development of their children. This was carried out due to the fact that many mothers lacked sufficient knowledge about balanced nutrition, positive parenting, and early childhood development stimulation. Helping moms better understand and apply cognitive, motor, social, and emotional stimulation in their everyday caregiving was the program's main objective. Planning, executing, assessing, and creating future plans were all part of the participatory approach. A small display of mothers' work, theoretical sessions, and practical stimulation practice using both simple and digital media were all part of the three-day implementation. We assessed using discussion boards, watching practice, and pre- and post-tests. According to the training results, mothers' parenting styles shifted from traditional to evidence-based, and their knowledge increased by roughly 30%. To ensure the program's sustainability, a few mothers were also selected to serve as posyandu (integrated health post) cadres. After that, they were included in the monthly posyandu events. This training demonstrates how community-based initiatives can support mothers in their efforts to become better educators and achieve SDGs 4 (Quality Education) and 3 (Good Health and Well-Being).Abstrak: Para ibu di Desa Medalsari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan peran mereka dalam mendorong perkembangan anak-anak mereka. Hal ini dilakukan karena banyak ibu yang kurang memiliki pengetahuan yang memadai tentang gizi seimbang, pola asuh yang positif, dan stimulasi perkembangan anak usia dini. Membantu para ibu lebih memahami dan menerapkan stimulasi kognitif, motorik, sosial, dan emosional dalam pengasuhan sehari-hari mereka adalah tujuan utama program ini. Merencanakan, melaksanakan, menilai, dan membuat rencana masa depan semuanya merupakan bagian dari pendekatan partisipatif. Pameran kecil karya ibu, sesi teori, dan praktik stimulasi praktis menggunakan media sederhana dan digital merupakan bagian dari pelaksanaan selama tiga hari. Kami menilai menggunakan papan diskusi, latihan menonton, dan tes sebelum dan sesudah. Menurut hasil pelatihan, gaya pengasuhan ibu berubah dari tradisional menjadi berbasis bukti, dan pengetahuan mereka meningkat sekitar 30%. Untuk memastikan keberlanjutan program, beberapa ibu juga terpilih menjadi kader posyandu (pos kesehatan terpadu). Setelah itu, mereka diikutsertakan dalam acara posyandu bulanan. Pelatihan ini menunjukkan bagaimana inisiatif berbasis komunitas dapat mendukung para ibu dalam upaya mereka untuk menjadi pendidik yang lebih baik dan mencapai SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dan 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik).