Penelitian ini mengkaji konsep pembentukan karakter, khususnya tanggung jawab dan kedisiplinan, dalam kerangka tafsir tarbawi oleh tiga mufassir kontemporer: Quraish Shihab, Wahbah az-Zuhaili, dan Sayyid Tantawi, serta menganalisis relevansinya terhadap pendidikan Islam masa kini. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai Al-Qur’an ditafsirkan secara pedagogis oleh para mufassir tersebut dan bagaimana interpretasi tersebut dapat menjadi landasan konseptual bagi penguatan pendidikan karakter di era modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka, analisis isi, dan analisis komparatif. Data primer diperoleh dari karya tafsir ketiga mufassir, didukung sumber sekunder terkait pendidikan Islam dan pembentukan karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga mufassir menekankan tanggung jawab sebagai kewajiban moral terhadap diri, masyarakat, dan Allah, sedangkan kedisiplinan diposisikan sebagai nilai fundamental yang membentuk konsistensi dalam akidah, ibadah, dan perilaku sosial. Meskipun terdapat perbedaan penekanan dan gaya penyajian, interpretasi mereka bersepakat bahwa tanggung jawab dan kedisiplinan merupakan inti dari pendidikan berbasis Al-Qur’an. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tafsir tarbawi menyediakan landasan normatif yang kuat bagi pengembangan model pendidikan karakter Islam yang berakar pada spiritualitas sekaligus relevan dengan tantangan pendidikan kontemporer.