Studi konseptual ini menganalisis peran krusial kebijakan fiskal Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah tantangan yang diproyeksikan pada tahun 2025, termasuk ketidakpastian global yang tinggi, volatilitas harga komoditas, dan keharusan domestik untuk menghidupkan kembali pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Metodologi yang digunakan adalah kerangka kerja konseptual prediktif, yang mensintesis proyeksi makroekonomi, dokumen kebijakan terkini, dan prioritas ambisius pemerintah baru untuk mengevaluasi efektivitas langkah-langkah stimulus fiskal yang diusulkan. Analisis menunjukkan bahwa menjaga stabilitas bergantung pada penyeimbangan yang rumit antara kepatuhan pada batas defisit anggaran 3% dan pembiayaan program sosial serta infrastruktur yang luas. Pembahasan menyimpulkan bahwa pencapaian pertumbuhan yang ditargetkan sekitar 5% menuntut pergeseran strategis dari dukungan berbasis luas menuju pengeluaran publik berbasis produktivitas yang sangat selektif, khususnya berfokus pada pengembangan sumber daya manusia dan insentif manufaktur bernilai tambah. Koordinasi yang efektif antara kebijakan fiskal dan moneter, ditambah dengan keberhasilan mobilisasi investasi melalui reformasi struktural, diidentifikasi sebagai faktor penting dalam memitigasi guncangan eksternal dan mengelola risiko inflasi domestik. Kesimpulannya, stabilitas perekonomian Indonesia pada tahun 2025 menuntut pendekatan fiskal yang disiplin, adaptif, dan progresif yang secara strategis memanfaatkan anggaran sebagai jangkar bagi transformasi struktural dan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan serta merata.