Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk partisipasi masyarakat pinggiran Sungai Babura dalam mitigasi bencana banjir, serta faktor-faktor yang memengaruhi keterlibatan mereka dan peran pemerintah dalam mendukung upaya tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan lokasi penelitian di kawasan Gang Rel dan Gang Mandor, Kota Medan, yang merupakan wilayah rawan banjir dengan karakteristik permukiman padat di sempadan sungai. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, serta dokumentasi, dan dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman melalui proses reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat masih bersifat reaktif dan sederhana, terutama dalam bentuk tindakan spontan saat banjir terjadi, seperti menumpuk karung pasir, mengevakuasi keluarga, serta melakukan gotong royong pembersihan pascabanjir. Upaya mitigasi pra-bencana belum berjalan optimal karena keterbatasan ekonomi, rendahnya akses informasi, serta minimnya edukasi kebencanaan. Selain itu, masyarakat menilai bahwa dukungan pemerintah masih terbatas pada bantuan darurat dan belum menyentuh aspek preventif seperti normalisasi sungai dan pelatihan kebencanaan. Secara keseluruhan, mitigasi banjir di Sungai Babura belum efektif dan membutuhkan sinergi lebih kuat antara masyarakat dan pemerintah agar ketangguhan komunitas terhadap bencana dapat terbentuk.