<![CDATA[Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana komunikasi lintas budaya dapat meningkatkan toleransi dan mengurangi prasangka, terutama dalam lingkungan perusahaan dan akademis. Komunikasi lintas budaya yang efektif dapat menjembatani perbedaan dan membangun rasa saling menghormati (Sahadevan & Sumangala, 2021). Lebih jauh lagi, pengembangan kompetensi pedagogis antarbudaya mendorong pengalaman belajar lebih jauh melalui inisiatif sosial dan pertukaran narasi yang mendukung Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk mengkaji berbagai perspektif mengenai komunikasi antarbudaya dan toleransi. Globalisasi memepertemukan budaya dan menantang individu dan institusi untuk beradaptasi secara sosial dan emosional. Membangun kemampuan komunikasi lintas budaya menjadi penting dalam menciptakan lingkungan yang harmonis, kolaborasi, dan bebas diskriminasi. Toleransi di definisikan sebagai sikap menerima dan menghargai perbedaan tanpa prasangka negative. Komunikasi antarbudaya dipahami sebagai interaksi antar individu dari latar budaya yang berbeda, yang semakin berkembang akibat globalisasi. Teori-teori seperti teori komunikasi dan teori identitas sosial digunakan untuk memahami dinamika ini. Toleransi didefinisikan sebagai sikap menerima perbedaan tanpa prasangka, yang dapat dibangun melalui komunikasi yang efektif Globalisasi turut mempengaruhi dinamika toleransi antarbudaya.]]>
