This study aims to analyze the process of internalizing the value of blessing through Islamic edupreneurship activities and its impact on the character of students at MI Salafiyah Dadirejo. Methods: This study used a qualitative approach with a case study. Data collection techniques included participant observation, in-depth interviews with the principal, teachers, students, and parents, and documentation studies. Data analysis used the Miles and Huberman interactive model, which includes data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results indicate that the internalization of the value of blessing in Islamic edupreneurship activities at MI Salafiyah Dadirejo occurs through three main stages: (1) the Value Transformation Stage, where the values ??of honesty (amanah), work ethic (jihad), and social concern (sadaqah) begin in business planning; (2) the Value Transaction Stage, which occurs during a market simulation (Market Day) where students not only engage in buying and selling transactions but also practice greetings, gratitude, and sharing profits; and (3) the Transinternalization Stage, where post-activity reflection and habituation instill the understanding that blessed sustenance is not only about quantity, but also about its usefulness and God's pleasure. As a result, students not only become more independent and self-confident, but also demonstrate a higher level of gratitude, honesty, and caring. This study provides a concrete perspective on how Islamic spiritual values, particularly "blessing," can be systematically internalized through an entrepreneurial approach at the elementary education level, contributing to the development of an independent and meaningful educational ecosystem. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses internalisasi nilai keberkahan melalui kegiatan edupreneurship Islami serta dampaknya terhadap karakter peserta didik di MI Salafiyah Dadirejo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam dengan kepala madrasah, guru, peserta didik, dan orang tua, serta studi dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai keberkahan dalam kegiatan edupreneurship Islami di MI Salafiyah Dadirejo dilakukan melalui tiga tahap utama: (1) Tahap Transformasi Nilai, dimana nilai-nilai kejujuran (amanah), etos kerja (jihad), dan kepedulian sosial (sadaqah) diintegrasikan dalam perencanaan bisnis; (2) Tahap Transaksi Nilai, yang terjadi selama simulasi pasar (Market Day) dimana peserta didik tidak hanya bertransaksi jual-beli tetapi juga praktik salam, syukur, dan berbagi keuntungan; dan (3) Tahap Transinternalisasi, dimana refleksi dan pembiasaan pasca-kegiatan menanamkan pemahaman bahwa rezeki yang berkah bukan hanya tentang jumlah, tetapi tentang kebermanfaatan dan keridhaan Allah. Dampaknya, peserta didik tidak hanya menjadi lebih mandiri dan percaya diri, tetapi juga menunjukkan sikap syukur, jujur, dan kepedulian yang lebih tinggi. Studi ini memberikan perspektif konkret tentang bagaimana nilai-nilai spiritual Islami, khususnya "keberkahan", dapat diinternalisasikan secara sistematis melalui pendekatan kewirausahaan di tingkat pendidikan dasar, yang berkontribusi pada pengembangan ekosistem pendidikan yang mandiri dan bermakna.