Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

REVITALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF: OPTIMALISASI KOLABORASI KEGIATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN Restalia, Winda; Atiyah, Atiyah; Kamal, Rahmat
STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/strategi.v5i2.5085

Abstract

Cooperative learning has been recognized as an effective approach in improving students' academic outcomes and social skills. However, its implementation is often suboptimal due to teachers' lack of understanding of collaborative strategies, ineffective group management, and unfair assessments. This article aims to revitalize cooperative learning strategies through a systematic approach that emphasizes optimizing collaboration to achieve learning success. Using a literature review method, this study analyzes various cooperative learning models, including Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Jigsaw, and Think-Pair-Share, and identifies challenges and solutions in their implementation. The results of the study indicate that revitalizing cooperative learning requires several key steps, namely (1) ongoing teacher training to improve competence in designing and managing collaborative learning, (2) the formation of heterogeneous learning groups to encourage positive dynamics and inclusivity, (3) integration of digital technology to facilitate collaboration in both offline and online learning, and (4) the implementation of an authentic assessment system that combines individual and group aspects. Optimizing collaboration in cooperative learning has been proven to increase learning motivation, deeper conceptual understanding, and the development of 21st century skills such as communication, creativity, and problem solving. ABSTRAKPembelajaran kooperatif telah diakui sebagai pendekatan yang efektif dalam meningkatkan hasil akademik dan keterampilan sosial siswa. Namun, implementasinya sering kali tidak optimal karena kurangnya pemahaman guru tentang strategi kolaboratif, manajemen kelompok yang tidak efektif, dan penilaian yang tidak adil. Artikel ini bertujuan untuk merevitalisasi strategi pembelajaran kooperatif melalui pendekatan sistematis yang menekankan optimalisasi kolaborasi untuk mencapai kesuksesan belajar. Dengan menggunakan metode kajian literatur, penelitian ini menganalisis berbagai model pembelajaran kooperatif, termasuk Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Jigsaw, dan Think-Pair-Share, serta mengidentifikasi tantangan dan solusi dalam penerapannya. Hasil kajian menunjukkan bahwa revitalisasi pembelajaran kooperatif memerlukan beberapa langkah kunci, yaitu (1) pelatihan guru yang berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi dalam merancang dan mengelola pembelajaran kolaboratif, (2) pembentukan kelompok belajar yang heterogen untuk mendorong dinamika positif dan inklusivitas, (3) integrasi teknologi digital untuk memfasilitasi kolaborasi baik dalam pembelajaran luring maupun daring, dan (4) penerapan sistem penilaian autentik yang menggabungkan aspek individu dan kelompok. Optimalisasi kolaborasi dalam pembelajaran kooperatif terbukti mampu meningkatkan motivasi belajar, pemahaman konseptual yang lebih mendalam, serta pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti komunikasi, kreativitas, dan pemecahan masalah.
DAMPAK ASESMEN FORMATIF TERHADAP PENGEMBANGAN KARAKTER DISIPLIN DALAM PEMBELAJARAN KELAS 4 MI SALAFIYAH DADIREJO Atiyah, Atiyah
STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/strategi.v5i2.5402

Abstract

This study aims to analyze the impact of implementing formative assessment on the development of disciplinary character of grade 4 students of MI Salafiyah Dadirejo. Formative assessment, which focuses on providing continuous feedback, is hypothesized to foster awareness of responsibility and compliance with rules, which are the main indicators of disciplinary character. The research method used is descriptive qualitative with a case study approach. Data were collected through participatory observation, in-depth interviews with teachers and students, and analysis of learning documents. The results showed that formative assessment contributed significantly to improving student discipline, especially in terms of punctuality in submitting assignments, compliance with teacher instructions, and independence in learning. Specific and constructive feedback from teachers encouraged students to reflect on their behavior and make improvements independently. This study recommends the integration of formative assessment consistently in the learning process to maximize the formation of students' disciplinary character. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penerapan asesmen formatif terhadap pengembangan karakter disiplin siswa kelas 4 MI Salafiyah Dadirejo. Asesmen formatif, yang berfokus pada pemberian umpan balik berkelanjutan, dihipotesiskan dapat menumbuhkan kesadaran akan tanggung jawab dan kepatuhan terhadap aturan, yang merupakan indikator utama dari karakter disiplin. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan guru dan siswa, serta analisis dokumen pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asesmen formatif memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan disiplin siswa, terutama dalam hal ketepatan waktu mengumpulkan tugas, kepatuhan terhadap instruksi guru, dan kemandirian dalam belajar. Umpan balik yang spesifik dan konstruktif dari guru mendorong siswa untuk merefleksikan perilaku mereka dan melakukan perbaikan secara mandiri. Penelitian ini merekomendasikan integrasi asesmen formatif secara konsisten dalam proses pembelajaran untuk memaksimalkan pembentukan karakter disiplin siswa.
KETERAMPILAN GURU SEKOLAH DASAR DI ERA KURIKULUM MERDEKA: KAJIAN LITERATUR SISTEMATIS Restalia, Winda; Atiyah, Atiyah; Kamal, Rahmat; Anwar, Khairul
Jurnal Pendidikan Sultan Agung Vol 5, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp-sa.5.3.348-363

Abstract

Kurikulum Merdeka menuntut guru Sekolah Dasar (SD) untuk memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan abad ke-21. Kajian literatur sistematis ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis keterampilan dasar yang diperlukan guru SD dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Metode yang digunakan meliputi penelusuran, seleksi, dan analisis literatur dari berbagai sumber, seperti jurnal ilmiah, buku, dan dokumen kebijakan. Hasil kajian menunjukkan bahwa guru SD perlu menguasai beragam keterampilan, antara lain: (1) pedagogik, meliputi pembelajaran berpusat pada peserta didik, asesmen holistik, dan pembelajaran berbasis proyek; (2) teknologi, meliputi literasi digital dan pemanfaatan platform pendidikan; (3) sosial-emosional, meliputi empati, komunikasi efektif, dan manajemen kelas positif; dan (4) kepemimpinan, meliputi kemampuan berinovasi, kolaborasi, dan advokasi. Pengembangan profesional guru yang berkelanjutan diperlukan untuk memastikan implementasi Kurikulum Merdeka yang efektif.Kata Kunci: Kurikulum Merdeka, keterampilan dasar guru, Sekolah Dasar.
PENGARUH TOXIC ORANG TUA TERHADAP KARAKTER DAN MORALITAS ANAK kholifah, Siti; Hidayat, Amat; Megawati , Yuneli; Masturoh, Masturoh; Solihah, Siti; Asniah, Asniah; Puspadina, Mafida; Atiyah, Atiyah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i2.26582

Abstract

Toxic parenting merupakan perilaku orang tua yang selalu mengontrol dan menyakiti anaknya baik secara verbal maupun non verbal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengkaji pengaruh toxic parent terhadap perkembangan karakter dan moral anak. (2) Menggali upaya orang tua untuk mencegah perilaku beracun anak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu. menggunakan atau mendeskripsikan peristiwa secara sistematis, obyektif dan akurat sehubungan dengan fakta atau fenomena yang diselidiki. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pengaruh orang tua yang toksik terhadap anak terletak pada cara berpikirnya yang dapat menimbulkan trauma dari model orang tua yang memaksa anak untuk selalu menuruti keinginannya (2) Kurangnya upaya keluarga dalam mencegah perilaku toksik . Anak hendaknya menjadi pilar utama yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak, yang dapat membentuk kepribadian anak.
Digitalisasi Legal Drafting Melalui Artificial Intelligence: Peluang Dan Tantangan Masa Depan Dokumen Hukum Di Indonesia Atiyah, Atiyah; Nur Chalesa Fitriani; St. Rafi’ah; Akhmad Zaki Yamani
Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Sharia Journal and Education Center Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ijijel.v3i2.1113

Abstract

Perkembangan teknologi informasi telah mendorong transformasi signifikan dalam praktik hukum, khususnya dalam penyusunan dokumen hukum (Legal Drafting). Di tengah tuntutan efisiensi dan kompleksitas regulasi, hadirnya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menawarkan solusi inovatif dalam menyusun dokumen hukum secara cepat, akurat, dan hemat biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peluang dan tantangan integrasi AI dalam praktik Legal Drafting di Indonesia serta merumuskan strategi penerapannya yang adaptif dan etis. Penelitian ini menggunakan pendekatan empiris melalui metode studi kepustakaan dengan menganalisis sumber-sumber hukum primer dan sekunder yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi AI—khususnya Natural Language Processing dan machine learning—dapat mendukung otomatisasi penyusunan dokumen hukum, mengurangi risiko kesalahan, serta memperluas akses terhadap layanan hukum. Namun, implementasi AI dalam konteks hukum Indonesia masih menghadapi tantangan seperti minimnya regulasi khusus, isu etika profesi, keterbatasan data hukum yang terstruktur, serta rendahnya literasi digital praktisi hukum. Oleh karena itu, diperlukan strategi kolaboratif yang mencakup penguatan infrastruktur digital hukum, penyusunan regulasi dan etika AI, inovasi kurikulum hukum berbasis teknologi, serta peningkatan kapasitas digital bagi aktor hukum. Dengan pendekatan holistik, pemanfaatan AI dalam Legal Drafting dapat menjadi katalis reformasi sistem hukum nasional.
PROSES PEMBENTUKAN JIWA KEPEMIMPINAN MELALUI PROGRAM "CLASS CAPTAIN" DI KELAS TINGGI SD NEGERI 02 SOKOSARI Atiyah, Atiyah; Restalia, Winda; Khasanah, Nur; Salim, Muhlisin; Bambang, Bambang
MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/manajerial.v5i4.7559

Abstract

This qualitative research aims to investigate the process of leadership development in students through the “Class Captain” program in upper grades (IV, V, and VI) of SD Negeri 02 Sokosari. This research uses a case study approach to explore the experiences and understanding of participants in depth. Data were collected through participant observation in the classroom, in-depth interviews with six students who had served as Class Captains, two homeroom teachers, and four other students, and supported by study documentation. The research findings reveal that the process of leadership development occurs through three interrelated stages: (1) the Recruitment Stage, which emphasizes the values ??of democracy and sportsmanship through the process of acceptance and voting; (2) the Coaching Stage, where teachers provide guidance and space for students to carry out daily leadership tasks, such as leading prayers and coordinating friends; and (3) the Evaluation Stage, which includes reflection and feedback to build accountability. Through this experiential process, key leadership aspects that develop in students include an increased sense of responsibility, self-confidence, communication skills, initiative, and empathy. The main supporting factors are teacher commitment and active student participation, while the main obstacles are shyness and minor social conflict dynamics. This study concludes that the Class Captain program serves as an effective leadership laboratory, providing crucial hands-on experience in instilling the foundations of leadership character in elementary school students. ABSTRAKPenelitian kualitatif ini bertujuan untuk menginvestigasi proses pembentukan jiwa kepemimpinan siswa melalui program “Class Captain” di kelas tinggi (IV, V, dan VI) SD Negeri 02 Sokosari. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus untuk menggali pengalaman dan pemahaman para partisipan secara mendalam. Data dikumpulkan melalui observasi partisipan di dalam kelas, wawancara mendalam dengan enam siswa yang pernah menjabat sebagai Class Captain, dua guru wali kelas, serta empat siswa lainnya, dan didukung oleh studi dokumentasi. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa proses pembentukan jiwa kepemimpinan berlangsung melalui tiga tahap yang saling terkait: (1) Tahap Rekrutmen, yang menekankan nilai demokrasi dan sportivitas melalui proses nominasi dan pemungutan suara; (2) Tahap Pembinaan, dimana guru memberikan pendampingan dan ruang bagi siswa untuk melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan sehari-hari, seperti memimpin doa dan mengkoordinir teman; dan (3) Tahap Evaluasi, yang melibatkan refleksi dan umpan balik untuk membangun akuntabilitas. Melalui proses eksperiensial ini, aspek-aspek kepemimpinan utama yang berkembang pada siswa mencakup peningkatan rasa tanggung jawab, kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, inisiatif, dan empati. Faktor pendukung utamanya adalah komitmen guru dan partisipasi aktif siswa, sementara kendala utama adalah rasa malu dan dinamika konflik sosial minor. Penelitian ini menyimpulkan bahwa program Class Captain berfungsi sebagai sebuah laboratorium kepemimpinan yang efektif, memberikan pengalaman langsung yang kritis dalam menanamkan fondasi karakter kepemimpinan pada siswa sekolah dasar.
INTERNALISASI NILAI KEBERKAHAN MELALUI KEGIATAN EDUPRENEURSHIP ISLAMI DI MI SALAFIYAH DADIREJO Atiyah, Atiyah; Salim, Muhlisin; Bambang, Bambang
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i4.7841

Abstract

This study aims to analyze the process of internalizing the value of blessing through Islamic edupreneurship activities and its impact on the character of students at MI Salafiyah Dadirejo. Methods: This study used a qualitative approach with a case study. Data collection techniques included participant observation, in-depth interviews with the principal, teachers, students, and parents, and documentation studies. Data analysis used the Miles and Huberman interactive model, which includes data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results indicate that the internalization of the value of blessing in Islamic edupreneurship activities at MI Salafiyah Dadirejo occurs through three main stages: (1) the Value Transformation Stage, where the values ??of honesty (amanah), work ethic (jihad), and social concern (sadaqah) begin in business planning; (2) the Value Transaction Stage, which occurs during a market simulation (Market Day) where students not only engage in buying and selling transactions but also practice greetings, gratitude, and sharing profits; and (3) the Transinternalization Stage, where post-activity reflection and habituation instill the understanding that blessed sustenance is not only about quantity, but also about its usefulness and God's pleasure. As a result, students not only become more independent and self-confident, but also demonstrate a higher level of gratitude, honesty, and caring. This study provides a concrete perspective on how Islamic spiritual values, particularly "blessing," can be systematically internalized through an entrepreneurial approach at the elementary education level, contributing to the development of an independent and meaningful educational ecosystem. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses internalisasi nilai keberkahan melalui kegiatan edupreneurship Islami serta dampaknya terhadap karakter peserta didik di MI Salafiyah Dadirejo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam dengan kepala madrasah, guru, peserta didik, dan orang tua, serta studi dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai keberkahan dalam kegiatan edupreneurship Islami di MI Salafiyah Dadirejo dilakukan melalui tiga tahap utama: (1) Tahap Transformasi Nilai, dimana nilai-nilai kejujuran (amanah), etos kerja (jihad), dan kepedulian sosial (sadaqah) diintegrasikan dalam perencanaan bisnis; (2) Tahap Transaksi Nilai, yang terjadi selama simulasi pasar (Market Day) dimana peserta didik tidak hanya bertransaksi jual-beli tetapi juga praktik salam, syukur, dan berbagi keuntungan; dan (3) Tahap Transinternalisasi, dimana refleksi dan pembiasaan pasca-kegiatan menanamkan pemahaman bahwa rezeki yang berkah bukan hanya tentang jumlah, tetapi tentang kebermanfaatan dan keridhaan Allah. Dampaknya, peserta didik tidak hanya menjadi lebih mandiri dan percaya diri, tetapi juga menunjukkan sikap syukur, jujur, dan kepedulian yang lebih tinggi. Studi ini memberikan perspektif konkret tentang bagaimana nilai-nilai spiritual Islami, khususnya "keberkahan", dapat diinternalisasikan secara sistematis melalui pendekatan kewirausahaan di tingkat pendidikan dasar, yang berkontribusi pada pengembangan ekosistem pendidikan yang mandiri dan bermakna.
A systematic literature review: The phenomenon of academic burnout among generation Alpha amid the hectic dynamics of modern learning Rohmaniyah, Alfiatur; Atiyah, Atiyah; Ani, Ani
Priviet Social Sciences Journal Vol. 5 No. 11 (2025): November 2025
Publisher : Privietlab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55942/pssj.v5i11.1025

Abstract

Academic burnout is becoming increasingly visible among Generation Alpha, who are growing up in fast-paced, highly structured, and competitive digital learning environments. High-performance expectations, continuous exposure to technology, and limited social-emotional support have been shown to reduce students’ psychological well-being and intrinsic learning motivation. This study aimed to identify the main factors contributing to academic burnout among Generation Alpha and formulate preventive strategies that align with the current educational landscape. This study employed a Systematic Literature Review (SLR) by adapting the PRISMA guidelines. Data were collected from reputable international and national journals indexed in Scopus, ScienceDirect, Google Scholar, and Garuda, published between 2019 and 2025. Of the 65 articles initially identified, 30 met the inclusion criteria and were analyzed thematically using Braun and Clarke’s approach. The results show that academic performance pressure is the most dominant factor contributing to burnout (reported in 60% of studies). Digital fatigue caused by multitasking appears in 53% of the findings, while limited social-emotional support from families and teachers is highlighted in 47% of the studies. Effective preventive strategies include the implementation of Social Emotional Learning (SEL), reinforcement of self-regulated learning skills, and strong collaboration between schools and parents to create a balanced and empathetic learning climate. These findings emphasize the importance of a holistic educational paradigm that equally prioritizes academic achievement and emotional well-being, enabling Generation Alpha to develop resilience and adaptability in navigating modern learning challenges in the future.