Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebagai Determinan Terjadinya ISPA pada Balita Analisis Data SDKI Tahun 2017 Lestari, Desinta Ayu; Adisasmita, Asri, Prof
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan Antara Riwayat Kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan Kejadian Lahir Mati Di Indonesia Hairani, Lila Kesuma; Adisasmita, Asri, Prof
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2015, sebanyak 65% dari total kelahiran mati diseluruh dunia disumbang oleh sepuluh negara dengan jumlah kelahiran mati terbanyak. Indonesia menempati posisi ke-8 dengan total sebanyak 73.400 kejadian dengan angka lahir mati (stillbirth rate/SBR) sebesar 13 per 1.000 kelahiran. Rendahnya cakupan layanan antenatal diduga berhubungan secara kuatdengan rendahnya lahir mati antepartum. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan riwayat kunjungan antenatal (antenatal care/ANC) dengan kejadian lahir mati diIndonesia menggunakan data sekunder yang bersumber dari IFLS 5 tahun 2014. Desain penelitian ini berupa studi potonglintang dengan total sampel yang digunakan adalah sebesar 6.314 kelahiran. Analisis data dilakukan hingga tingkat multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara riwayat kunjungan ANCdengan kejadian lahir mati (P 0,000). Berdasarkan tempat persalinan, kelompok ibu hamil yang melahirakan di fasilitas kesehatan dengan kunjugan ANC tidak sesuai jadwal memiliki peluang sebesar kali 4,787 (95% CI 2,915- 7,863) untuk terjadinya kelahiran mati. Sementara kelompok ibu hamil yang tidak melahirkan di fasilitas kesehatan dengan kunjungan ANC yang tidak sesuai memiliki peluang sebesar 1,793 kali (95% CI0,883 – 3,640) untuk terjadinya lahir mati dibandingkan dengan ibu hamil dengan kunjungan ANC yang sesuai jadwal. Penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian lahir mati dipengaruhi oleh layanan antenatal yang tidak adekuat berdasarkan kesesuaianjadwal kunjungan yang telah ditentukan.
Gambaran Epidemiologi Hepatitis A Berdasarkan Data Kejadian Luar Biasa dan Data Kasus di Kabupaten Bogor Tahun 2019 Nurjannah, Nurjannah; Adisasmita, Asri, Prof
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian luar biasa (KLB) Hepatitis A Kabupaten Bogor terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2018 terdapat 29 kasusdan pada tahun 2019 meningkat hingga 495 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan epidemiologi berdasarkan orang, tempat, waktu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar upaya intevensi yang lebih optimaldan tepat sasaran. Data penelitian diambil dari laporan KLB dandari data kasus Hepatitis A di Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dari Januari-Desember 2019 dan didokumentasikan ke dalam tabel observasi, pengambilan data dilakukan pada Bulan Februari2020 dengan desain penelitian case series. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 495 kasus yang mengalami gejala klinis,11,3% terkonfimasi positif, sebagian besar berusia (51,92%), laki-laki (68,69%), air isi ulang sebagai sumber air minum (82,42%), dan air sumur sebagai sumber air bersih (71,92%). Kebanyakan kasus mengalami gejala mual (77,58%) dengan gejala klinis yang spesifik seperti sklera mata kuning(63,84%) dan urine yang berwarna gelap (64,24%), makanan bersumber dari rumah/sekolah (88,69%). Kasus terbanyak berasal dari Klapanunggal (36,97%) dan terbanyak di Bulan Januari (169 kasus). Dalam penelitian ini terdapat data missing, sehingga diharapkan kedepannya Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor agar melengkapi data yang berhubungan dengan hepatitis A.
Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas 1-3 Sekolah Dasar Sahid, Muhammad Hidayat; Adisasmita, Asri, Prof; Djuwita, Ratna
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi anak yang diukur berdasarkan berat badan dan tinggi badan anak. Data status gizi pada anak usia umur 5-12 tahun di DKI Jakarta menunjukkan underweight 14,0%, stunting 22,7%, wasting 9,9%, dan overweight 6,8%. Data secara spesifik untuk wilayah Jakarta Selatan adalah underweight 7,4%, stunting 17,8%, wasting 6,3%, dan overweight 7,3%. Dari data tersebut didapatkan gambaran mengenai permasalahan gizi yang terjadi di DKI Jakarta. Permasalahan gizi memiliki dampak pada tumbuh kembang anak. Gizi merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi terhadap prestasi akademik siswa kelas 1-3 sekolah dasar. Desain yang digunakan adalah cohort restrospective dengan melihat hubungan antara hasil School Wide Assessment (SWA) dengan status gizi anak pada sembilan bulan sebelumnya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1-3 sekolah dasar di Sekolah High Scope Indonesia dengan dilakukan total sampling yaitu mengambil seluruh siswa kelas 1-3 yang berjumlah 480 anak. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara variabel status gizi lebih pada prestasi akademik kumulatif yaitu RR 6,29 (CI 95% 3,82-10,35). Oleh karenanya masyarakat khsususnya orang tua perlu menyadari adanya pengaruh status gizi terhadap prestasi akademik sehingga akan lebih bijak dalam memilih asupan makanan dan jenis sekolah atau pendidikan yang tepat sesuai dengan usia anak.
Pengaruh Komplikasi Kehamilan terhadap Kematian Neonatal Dini di Indonesia: Analisis Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 Fatimah, Fatimah; Adisasmita, Asri, Prof
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol. 8, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kematian neonatal dini merupakan penyumbang 2/3 dari kematian neonatal yang merupakan indikator derajat kesejahteraan dan kesehatan bangsa. Tingkat kematian bayi di Indonesia masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negaranegara Asia lainnya. Komplikasi selama kehamilan diduga sebagai salah satu faktor utama penyebab kematian neonatal dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sejauh mana hubungan antara komplikasi kehamilan dan kematian neonatal dini di Indonesia. Penelitian ini mengadopsi pendekatan crosssectional menggunakan set data yang digunakan berasal dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2017. Variabel dependen pada studi ini adalah kematian neonatal dini dari anak terakhir yang dilahirkan responden yang berusia 15 – 49 tahun antara 2012 hingga 2017. Variabel independennya adalah komplikasi kehamilan. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda Total sampel terdiri dari 14.932 bayi yang lahir hidup dan merupakan anak terakhir dari wanita usia subur. Berdasarkan seluruh responden, angka kematian neonatal dini di Indonesia adalah sebesar 109 (0,7%). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa ibu yang mengalami komplikasi kehamilan memiliki odds 2,08 kali lipat untuk mengalami kematian neonatal dini dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami komplikasi kehamilan (POR=2,08; 95% CI 1,30-3,32) setelah dikendalikan oleh variabel usia saat melahirkan, paritas, riwayat abortus/ keguguran, status kehamilan, kunjungan ANC, konsumsi tablet Fe, pendidikan, status pernikahan, pekerjaan, tempat tinggal, dan status ekonomi. Perlu upaya dalam meningkatkan pengetahuan dan motivasi bagi hamil agar bisa melakukan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care (ANC) sesuai rekomendasi untuk menurunkan komplikasi kehamilan dan penurunan angka kematian neonatal dini.
Frekuensi dan Mortalitas Pasien Sepsis dan Syok Septik di ICU Rumah Sakit Swasta Tipe B, di Tangerang Selatan Wicaksono, Abioso; Adisasmita, Asri, Prof
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol. 6, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Syok septik, yang didefinisikan sebagai sepsis dengan abnormalitas pada system sirkulasi and selular atau metabolic, masih merupakan salah satu penyebab kematian di Intensive Care Unit (ICU) secara global (20%). Studi kros-seksional ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi, faktor risiko syok septik dan mortalitas pada pasien sepsis yang dirawat di ICU di Indonesia. Sampel dikumpulkan dari RS tipe B di Tangerang Selatan, Banten tahun 2020. Data yang dikumpulkan terdiri dari tempat infeksi, komorbiditas: Diabetes Melitus (DM) II, hipertensi, penyakit paru obstruksi kronis dan penyakit ginjal Kronis, asal unit sebelum masuk ICU, Glasgow Coma Score (GCS), acute respiratory distress syndrome (ARDS), lama rawat di ICU, syok septik dan mortalitas. Prevalens, frekuensi faktor risiko untuk syok septik dan kematian secara umum diantara pasien sepsis di ICU diukur dengan persentase, dan untuk perbedaan karakteristik diukur menggunakan chi-square untuk kemaknaannya. Terdapat 110 pasien di ICU dengan diagnosis sepsis di tahun 2020. Sumber infeksi tertinggi adalah pulmoner (39,1%) dan intra-abdominal (31,8%). Komorbiditas tersering pada pasien sepsis adalah hipertensi (53.6%), diikuti oleh DM (44.5%). Mayoritas lama rawat di ICU adalah melebihi 7 hari (67.3%). Risiko terjadinya syok sepsis tertinggi didapatkan pada para pengguna BPJS1.53 (95%CI, 0.83-2.82), pasien dengan gizi lebih: 1.59 (95%CI, 0.63- 4.03), pasien alih rawat dari ruang rawat non-intensif: 2.28 (95%CI, 1.19-4.35), penyakit paru obstruksi kronis: 1.95 (95%CI, 0.55-6.90), dan penyakit urogenital kronis.: 1.93 (95%CI, 0.78- 4.78) dibandingkan dengan referensnya masing-masing. Penelitian serupa di negara LMIC diperlukan untuk mendapatkan informasi mengenai beban riel karena sepsis dan syok septik secara regional
Analisis Situasi Masalah Kesehatan Penyakit Tidak Menular di Kota Depok Tahun 2023 Simanjuntak, Elvi Nora; Adisasmita, Asri, Prof; Djajuli, Hidayat Nuh Ghazali
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol. 8, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia faces one of the biggest health challenges stemming from non-communicable diseases (degenerative diseases). The incidence of this health problem has shone a spotlight on the international community of both modern and traditional societies in all parts of the world. The shift in lifestyle from traditional to modern living is one of the factors that has led to the high number of degenerative disease cases in Indonesia. Currently, the number of people sickened by these non-communicable diseases continues to increase even at a young age with stroke, heart disease, and diabetes. Depok City as one of the cities that has experienced rapid progress is also a concern by the local government for the high prevalence of non-communicable diseases among the community. With this health problem, it is important to take action in analyzing the situation of the health problem so that it can determine health priorities, especially non-communicable diseases. This activity uses descriptive observational research methods using qualitative and quantitative data. Determination of the main health problems with respondents, namely the Head of Division at the Health Office and the Head of Puskesmas at each selected health center with a total of twenty-three respondents. Scoring and ranking using the PAHO adopted Hanlon method based on the Basic Prioriy Rating (BPR). Through the results of the ranking order, the results of problem identification obtained nine health problems in non-communicable diseases, namely, Hypertension, Diabetes Mellitus, People with Mental Disorders, Chronic Renal Failure, Coronary Heart Disease, Pre-eclampsia Hypertension, Traffic Accidents, and Cancer. The results of the assessment of health problems with BPR scores placed the top three priority health problems in non-communicable diseases as Hypertension (38.69). Stunting (37.87), and Pre-eclampsia Hypertension (32.10) in Depok City.
The Correlation of COVID-19 Vaccination With COVID-19 Patient Mortality in Depok City, Indonesia Nugrahari, Dian; Adisasmita, Asri, Prof; Hamdah, Nurhanifah
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol. 8, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vaccination is a disease prevention method recommended by the WHO as it will reduce disease severity, mortality rate and risks. The objective of this study is to discover the impact of COVID-19 vaccination against COVID-19 mortality rate in Indonesia. This was a retrospective cohort research on the data from the NAR COVID-19 database and the KPCPEN COVID-19 Dashboard of the Depok City Health Department from May 2020-February 2023. We performed a Cox proportional hazard analysis to obtain the risk for death. We discovered that COVID-19 vaccination reduced the mortality until it was less than 10% of unvaccinated population (0,24% for vaccinated vs. 2,5% for unvaccinated). We found that vaccination reduced the risk of death for COVID-19 patients to 91% (AHR=0.09; 95% CI = 0.07-0.11; p