Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Transformasi Limbah Jeruk Menjadi Biomaterial Pektin sebagai Filosofi Inovasi Medis untuk Pencegahan Adhesi Pasca Laparatomi dan Kontribusinya pada Ekologi Maritim Berkelanjutan Nurafni, Fenny; AR, Haznah Faizah
Khidmat: Journal of Community Service Vol 2 No 3 (2025): Desember, 2025
Publisher : Pusat Studi Kebijakan dan Tata Kelola Maritim, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/khidmat.v2i3.7928

Abstract

Limbah kulit jeruk yang terus meningkat di berbagai wilayah pesisir berpotensi menurunkan kualitas lingkungan karena aliran limbah organik ke sungai dan laut, sementara dunia medis masih menghadapi persoalan adhesi pasca laparatomi yang menimbulkan nyeri kronis, gangguan kualitas hidup, biaya perawatan tinggi, dan kebutuhan re-operasi. Telaah ini bertujuan merumuskan kerangka konseptual program pengabdian kepada masyarakat pesisir yang memanfaatkan transformasi limbah kulit jeruk menjadi biomaterial pektin sebagai upaya pencegahan adhesi sekaligus pengurangan beban limbah dan pencemaran. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan analisis konseptual-filosofis terhadap penelitian mengenai karakteristik pektin, mekanisme terbentuknya adhesi, pendekatan bioekonomi sirkular, serta perspektif ekologi maritim dan kesehatan masyarakat, yang kemudian disintesis untuk merancang model edukasi, sosialisasi, pelatihan sederhana ekstraksi pektin, serta pendampingan masyarakat dalam pengelolaan limbah jeruk berbasis partisipasi warga. Hasil dan pembahasan telaah menunjukkan bahwa pektin kulit jeruk memiliki sifat fisikokimia, biokompatibilitas, dan biodegradabilitas yang mendukung sebagai kandidat barrier anti-adhesi, sekaligus memperkuat narasi etis tentang tanggung jawab pengelolaan limbah, perlindungan ekosistem pesisir, dan pengembangan ekonomi lokal berbasis inovasi biomaterial. Kesimpulannya, transformasi limbah kulit jeruk menjadi biomaterial pektin berpotensi menjadi basis program pengabdian yang mengintegrasikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan warga, inovasi kesehatan, pengelolaan lingkungan yang lebih baik, serta penguatan ekologi maritim berkelanjutan yang memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat sehingga hasil ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi kebutuhan lingkungan dan sosial dalam implementasinya.
Philosophical Risk Transformation: A Systematic Review From Protection to Radical Adaptation in Indonesian Coastal Ontology" Sabriyati, Deni; AR, Haznah Faizah
Journal of Maritime Policy Science Vol. 2 No. 3 (2025): December, 2025
Publisher : Center for Maritime Policy and Governance Studies. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jmps.v2i3.7921

Abstract

The increase in global coastal risk requires a fundamental shift from the technocentric Protection paradigm, which seeks to resist hazards, toward Radical Adaptation, which emphasizes transformation and coexistence. This study aims to systematically review the philosophical implications ontological, epistemological, and ethical of this risk transformation in the context of Indonesia’s coastline. Using an analytical philosophical literature review, it synthesizes empirical and conceptual works on vulnerability, Nature-based Solutions, and local wisdom relevant to Indonesian coastal communities. The analysis employs Busby et al.’s typology of risk transformation to compare how Protection and Radical Adaptation frame the nature of risk, the sources of valid knowledge, and the moral obligations of coastal governance. The findings indicate that the Protection paradigm is grounded in strong anthropocentrism and a view of risk as an external, controllable threat, whereas Radical Adaptation treats risk as an intrinsic feature of coastal existence that demands relational living with dynamic seascapes. This shift raises issues of spatial and temporal justice and calls for integrating scientific and local epistemologies to strengthen social resilience. The study concludes that reorienting toward Radical Adaptation requires reformulating coastal policy objectives around an ethics of responsibility, coexistence, and intergenerational climate justice.