Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kerapatan dan Pola Sebaran Lamun Berdasarkan Aktivitas Masyarakat di Perairan Pengujan Kabupaten Bintan Sari, Rosa Moriska; Kurniawan, Dedy; Sabriyati, Deni
Journal of Marine Research Vol 10, No 4 (2021): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v10i4.31679

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan, pola sebaran dan indeks ekologi lamun berdasarkan aktivitas masyarakat di Perairan Desa Pengujan. Pengambilan sampel dan data ditentukan dengan metode Purposive Sampling sepanjang 100 meter dari pertama bertemunya lamun menggunakan transek kuadrat berukuran 50x50 cm. Pengambilan data dilakukan pada 3 stasiun yang terdapat aktivitas masyarakat yaitu aktivitas penangkapan siput gonggong pada stasiun I, aktivitas tambatan perahu pada stasiun II, dan tidak ada aktivitas pada stasiun III sebagai pembanding. Pada tiap stasiun terdiri dari 3 line transek dan tiap line transek terdiri dari 11 titik sampel di pesisir Desa Pengujan. Kerapatan lamun pada stasiun I dengan nilai 86,34 ind/m2 masuk dalam kategori agak rapat, pada stasiun II dengan nilai 57 ind/m2 terkategori jarang, dan stasiun III dengan nilai 172,67 ind/m2 dengan kategori rapat. Pola sebaran pada setiap stasiun terkategori mengelompok, aktivitas penangkapan siput gonggong 2,43 (mengelompok) aktivitas tambatan perahu 1,50 (mengelompok) dan tidak ada aktivitas 3,06 (mengelompok). Pada stasiun 1 nilai keanekaragaman sebesar 0,23, keseragaman 0,76, dominansi 0,66. Stasiun 2 nilai keanekaragaman sebesar 0,21, keseragaman sebesar 0,70, nilai dominansi sebesar 0,70. Pada stasiun 3 nilai keanekaragaman sebesar 0,30, nilai keseragaman sebesar 1,00, dan nilai dominansi sebesar 0,50. 
PENJARINGAN ISU STARTEGIS PERMASALAHAN PENGELOLAAN WADUK SUMBER AIR BAKU DI PULAU BINTAN Winny Retna Melani; Tri Apriadi; Wahyu Muzammil; Andi Zulfikar; Deni Sabriyati
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Juli 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i3.11073

Abstract

Abstract. Bintan Island has limited freshwater stock. Fulfillment of raw water is obtained by four existing main reservoirs: Sei Pulai, Sei Gesek, Kolong Enam, and Sei Jago. These reservoirs have some problems that can affect the quality and quantity of raw water. The objective of this community empowerment was to facilitate communication between stakeholders who had an interest in capturing strategic issues related to reservoir management problems in Bintan Island. This activity was carried out through a focused discussion forum (FGD) involving stakeholders related to reservoir management on Bintan Island. Stakeholders came from various government agencies and related institutions. Based on the stages of activities that had been carried out, the facilitator activities have succeeded in getting strategic issues on the problem of raw water reservoirs in Bintan Island. The study involving all stakeholders (academics, government, non-governmental organizations) needs to be carried out to manage the reservoir in Bintan Island in a sustainable manner. In addition, intersectoral synergy management is required through water resources forums.               Abstrak. Pulau Bintan memiliki keterbatasan ketersediaan air tawar. Pemenuhan kebutuhan air baku diperoleh dari empat waduk uama yang ada: Sei Pulai, Sei Gesek, Kolong Enam, dan Sei Jago. Waduk-waduk tersebut memiliki permasalahan yang dapat memengaruhi kualias dan kuantitas ketersediaan air. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memfasiliasi komunikasi antar stakeholder yang memiliki kepentingan dalam rangka menjaring isu-isu strategis terkait permasalahan pengelolaan waduk di Pulau Bintan. Kegiatan dilakukan melalui rangkaian kegiatan forum diskusi terarah (FGD) yang melibatkan stakeholder yang berkaitan dengan pengelolaan waduk di Pulau Bintan. Stakeholder berasal dari berbagai instansi pemerintahan dan lembaga terkait.  Berdasarkan tahapan kegiatan yang telah dilakukan, Tim Pelaksana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat telah berhasil mendapatkan isu-isu strategis permasalahan waduk sumber air baku di Pulau Bintan. Kajian komprehensif melibatkan semua stakeholder (Akademisi, Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat) perlu dilakukan dalam rangka pengelolaan waduk di Pulau Bintan secara berkelanjutan. Selain itu, diperlukan pengelolaan sinergis lintas sektor melalui wadah/ forum sumber daya air.
Pengenalan Biota Akuatik Aliran Sungai Senggarang dengan E-Katalog Melalui Pembelajaran Tatap Muka Sesuai Protokol Kesehatan Covid-19 Wahyu Muzammil; Tri Apriadi; Winny Retna Melani; Andi Zulfikar; Deni Sabriyati
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 3 (2021): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.3.324-332

Abstract

Small islands have short rivers characteristics, small catchment areas so that the ability to absorb rainwater into the ground is also reduced, such as the flow of rivers in Senggarang, Tanjungpinang City. Research related to aquatic biodiversity in Senggarang river flow has been carried out, the availability of information about the freshwater ecosystems that exist there is an interesting thing to inform the high school students as a generation of learners who lived near Senggarang river. The introduction of the aquatic biota of Senggarang river is expected to increase the sense of care, willingness, and insight in saving the resources of aquatic biota of Senggarang river flow will be sustainable. An introduction to the aquatic biota of the Senggarang river flow with the participants of class XI State High School 6 Tanjungpinang. The activity was carried out in three stages, namely a pre-test of knowledge about aquatic biota of the Senggarang river flow through quizizz media, education of any aquatic biota in the Senggarang river through e-catalog media containing pictures and descriptions of biota identification, and post-test with the same questions as the pre-test through the quizizz media to measure the extent to which students recognition, knowledge, and understanding have increased regarding the aquatic biota of the Senggarang river. The level of recognition, knowledge, and understanding of students increased from a very low–moderate range to a moderate–high range. Teaching media in the form of an e-catalog is very effective in introducing aquatic biota from the Senggarang river flow, according to the target stakeholders who are still in high school education.
GIS AND HYDRODYNAMIC MODELING TO ANALYZE THE POTENTIAL OF FLASHFLOOD HAZARDS IN BT. KURANJI SUB-WATERSHED, WEST SUMATRA Deni Sabriyati; M. Pramono Hadi
Literasi Nusantara Vol. 2 No. 1a (2021): Literasi Nusantara: November 2021- February 2022
Publisher : Yayasan Citra Dharma Cindekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1674.353 KB)

Abstract

Flash flood disaster has caused casualties and property losses due to excess rainfall which is rapidly occurred in a relatively short period. To analyze the potential of flash flood hazards in Bt. Kuranji Sub-watershed, West Sumatra Province, this study was conducted with hydrodynamic modeling using GIS which is consist of three analyses: (1) hydrological analyses such as the analyzes of peak-discharge, SCS-CN, and SCS Unit Hydrograph using HEC-HMS software ; (2) hydraulics analyses comprised of morphometry analyzes and flood modeling using HEC-RAS software; (3) the analyzes hazard potentials obtained from the depth and the velocity of the hydraulic analyzes result. Hydrological analyzes were performed in return periods of 2, 5, 10, 20, 50, and 100 years using 38 years of rain data which, the greatest flood potential is in the 100-year return period with Tp 3 hours and peak discharge 725 m3/s. The magnitude of flash flood discharge is the input data on the hydraulics analyses that found the area, velocity, depth, and flood water level. From the hydraulic analyses, flash floods during the 100-year period are known to have the potential to hit 20 urban villages with the high level of hazard is 8.36%, the moderate level is 52.76%, and the low level is 38.88%.
Kajian Hidrologi Debit Puncak Penyebab Banjir Bandang Menggunakan Pemodelan Hidrograf Satuan Sintesis-SCS (HSS-SCS) Deni Sabriyati; M Pramono Hadi
Akuatiklestari Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Akuatiklestari (In Editing)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v5i2.4527

Abstract

Siklus hidrologi merupakan hal terpenting dalam memahami proses fisik yang mengendalikan distribusi dan pergerakan air. Salahsatu proses siklus hidrologi yang paling berbahaya adalah hujan karena mampu menyebabkan bencana di lingkungan perairan seperti banjir dan banjir bandang. Penelitian ini merupakan sebuah kajian hidrologi di Sub-DAS Bt. Kuranji, Provinsi Sumatera Barat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui debit puncak penyebab banjir bandang akibat curah hujan harian melalui analisis karakteristik hidrograf banjir (HSS) menggunakan pemodelan hidrologi berbasis SIG dan HEC-HMS. Data yang digunakan yaitu DEM IFSAR, data hujan selama 38 tahun, dan citra satelit Quickbird. Data diolah menggunakan perangkat lunak HEC-HMS dan HEC-GeoHMS pada Arc-GIS untuk mendapatkan nilai hujan rerata kawasan (MAP), SCS-CN dan Hidrograf banjir dari debit puncak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hujan terkosentrasi selama 3 jam dengan Puncak hujan efektif (Pe) pada periode ulang 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun rata-rata terjadi antara jam ke-2 dan jam ke-3 turunnya hujan. Debit puncak (Q) tiap periode ulang secara berurutan yaitu 168,4 m3/dt, 287,9 m3/dt, 381,5 m3/dt, 479,6 m3/dt, 616,4 m3/dt, dan 724,9 m3/dt.
PENINGKATAN KESADARAN LINGKUNGAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT MELALUI SOSIALISASI KONDISI TERKINI EKOSISTEM PERAIRAN DI KELURAHAN SENGGARANG, KOTA TANJUNGPINANG Deni Sabriyati; Tri Apriadi; Winny Retna Melani; Andi Zulfikar
Abdi Panca Marga Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Abdi Panca Marga Edisi Mei 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51747/abdipancamarga.v5i1.1904

Abstract

Coastal and small island ecosystems play a central role in the development and well-being of communities. In Senggarang Subdistrict, Tanjungpinang City, the condition of coastal ecosystems is a crucial focus for maintaining balance and productivity. Through community engagement activities, this initiative aims to enhance environmental awareness and knowledge among residents regarding the monitoring of the current conditions of the aquatic ecosystem in the area. The partners in this endeavor are the residents of Senggarang Subdistrict, living in proximity to the aquatic environment. The methods employed include Mapping waters condition, socialization (commencing with pre-tests and concluding with post-tests), dissemination of information through an e-catalog, and focus group discussions (FGDs). The outcomes of this initiative are mapping the potential of coastal and aquatic ecosystems, creating an e-catalog containing up-to-date information on water conditions, upgrading of community knowledge about it and identifying issues faced by the community. Through active communication with the community, challenges such as coastal cleanliness and flood disasters have been identified, requiring special attention. The significance of these engagement outcomes lies in the effort to enhance community awareness and knowledge of their environment for further actions in sustaining and managing aquatic ecosystems effectively. References Ginting, R.J., Apriadi, T. & Zulfikar, A. (2023). Kepadatan Perifiton Epifitik dan Kaitannya dengan Kualitas Perairan di Perairan Senggarang Besar Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau. Skripsi. UMRAH. Hanifah, P. N., Nugraha, A.H. & Zulfikar, A. (2023). Laju Pertumbuhan dan Produksi Biomassa Daun Lamun di Perairan Senggarang Besar, Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau.. Melani, W. R., Apriadi, T., Muzammil, W., Zulfikar, A., & Sabriyati, D. (2021). Penjaringan Isu Startegis Permasalahan Pengelolaan Waduk Sumber Air Baku di Pulau Bintan. Urnal Panrita Abdi, 5(3), 365–372. http://journal.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi. Melani, W. R., Zulfikar, A., Apriadi, T., Muzammil, W., & Sabriyati, D. (2022). Characterization of hydrological aspects in Kolong Enam Retention Basin, Kijang, Bintan Island, Indonesia. In E3S Web of Conferences (Vol. 339, p. 02010). EDP Sciences. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202233902010. Muftadi, A., Melani, W. R. & Zulfikar, A. (2023). Tingkat Kesuburan Perairan di Senggarang Besar, Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau. Skripsi. UMRAH. Murray, N.J., Bunting, P., Canto, R.F., Hilarides, L., Kennedy, E.V., Lucas, R.M., Lyons, M.B., Navarro, A., Roelfsema, C.M., Rosenqvist, A., 2022. coastTrain: A Global Reference Library for Coastal Ecosystems. Remote Sens. 14, 5766. https://doi.org/10.3390/rs14225766. Muzammil, W., Apriadi, T., Melani, W. R., Oktavia, Y., Zahra, A., Ma'mun, A. & Zulfikar, A. (2022). Pengenalan Biota Laut Dilindungi melalui e-Book “Dugong & Friends” dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap Kelestarian Sumber Daya Perikanan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Maritim, 5(1), 11-19. Muzammil, W., Apriadi, T., Melani, W. R., Zulfikar, A.(2021). Pengenalan Biota Akuatik Aliran Sungai Senggarang dengan E-Katalog melalui pembelajaran tatap muka sesuai protokol kesehatan Covid-19. Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat, 2021–2032. https://doi.org/10.31258/unricsce.3.324-332. Nevertari, S. P. & Arumsari, R. Y., 2017. Perancangan Video Sosialisasi Taman-taman Tematik di Kota Bandung. E-proceeding of art & design. Vol 4(3) 547. Nurjannah, M., & Irawan, H. (2013). Keanekaragaman Gastropoda Di Padang Lamun Perairan Kelurahan Senggarang Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Repository UMRAH. Putra, R.A., Melani, R.M., & Suryanti, A. (2020). Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Senggarang Besar Kota Tanjungpinang. Jurnal Akuatiklestari, 4(1): 20-27. DOI: https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v4i1.2486. Rasip, A., Apriadi, T. & Azizah, D. (2023). Kelimpahan Zooplankton Berdasarkan Waktu dan Kedalaman di Perairan Senggarang Besar Tanjungpinang. Skripsi. UMRAH. Sinaga, M.V., Melani, W. R. & Zulfikar, A. (2023). Sampah Laut dan Kaitannya dengan Kepadatan Gastropoda di Perairan Senggarang Besar Kota Tanjungpinang. Skripsi. UMRAH. Skripsi. UMRAH. Undang-undang No 2 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil. Yanti, E., Apriadi, T. & Zulfikar, A. (2023). Keanekaragaman Fitoplankton dan Kaitannya dengan Kondisi Perairan di Senggarang Besar Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau. Skripsi. UMRAH
Inventarisasi Hasil Tangkapan Bubu di Perairan Dompak, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau Ginting, Sarah Rumaisha BR; Sinaga, Mega Vici; Sabriyati, Deni; Kurniawan, Dedy; Susiana, Susiana; Muzammil, Wahyu
Akuatiklestari Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v6i1.4287

Abstract

Penelitian dilakukan di Perairan Dompak Kota Tanjungpinang yang merupakan salahsatu lokasi matapencaharian masyarakat dari sumberdaya perikanan tangkap. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasikan komposisi, jumlah dan bobot hasil tangkapan dari penggunaan bubu lipat dengan ukuran 4 cm, 4,5 cm, 5 cm, 5,5 cm, 6 cm, dan 6,5 cm di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Prosedur penelitian meliputi survei lapangan, pengambilan hasil tangkapan, penanganan hasil tangkapan, serta identifikasi dan analisis hasil tangkapan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil tangkapan bubu ada 3 spesies yang ditemukan yaitu kepiting merah (Thalamita spinimana), kepiting okop (Myomenippe hardwikii) dan kepiting batu (Atergatis integerrimus). Hasil tangkapan pada 6 kategori ukuran mulut bubu terdapat perbedaan yang besar dilihat dari komposisi jenis tangkapan, yaitu didominasi oleh kepiting merah, sedangkan perolehan untuk kepiting batu hampir tidak ada. Perbedaan ukuran mulut bubu memperlihatkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap jumlah tangkapan dan bobot tangkapan yang dihasilkan. Tangkapan terbanyak yaitu 13 ekor dengan bobot 686,3 gr dengan penggunaan bubu 4,5 cm, dan terendah diperoleh pada bubu ukuran 6 cm dengan tangkapan sebanyak 6 ekor dan bobot 336,1 gr.
Kajian Hidrologi Debit Puncak Penyebab Banjir Bandang Menggunakan Pemodelan Hidrograf Satuan Sintesis-SCS (HSS-SCS) Sabriyati, Deni; Hadi, M Pramono
Akuatiklestari Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v5i2.4527

Abstract

Siklus hidrologi merupakan hal terpenting dalam memahami proses fisik yang mengendalikan distribusi dan pergerakan air. Salahsatu proses siklus hidrologi yang paling berbahaya adalah hujan karena mampu menyebabkan bencana di lingkungan perairan seperti banjir dan banjir bandang. Penelitian ini merupakan sebuah kajian hidrologi di Sub-DAS Bt. Kuranji, Provinsi Sumatera Barat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui debit puncak penyebab banjir bandang akibat curah hujan harian melalui analisis karakteristik hidrograf banjir (HSS) menggunakan pemodelan hidrologi berbasis SIG dan HEC-HMS. Data yang digunakan yaitu DEM IFSAR, data hujan selama 38 tahun, dan citra satelit Quickbird. Data diolah menggunakan perangkat lunak HEC-HMS dan HEC-GeoHMS pada Arc-GIS untuk mendapatkan nilai hujan rerata kawasan (MAP), SCS-CN dan Hidrograf banjir dari debit puncak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hujan terkosentrasi selama 3 jam dengan Puncak hujan efektif (Pe) pada periode ulang 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun rata-rata terjadi antara jam ke-2 dan jam ke-3 turunnya hujan. Debit puncak (Q) tiap periode ulang secara berurutan yaitu 168,4 m3/dt, 287,9 m3/dt, 381,5 m3/dt, 479,6 m3/dt, 616,4 m3/dt, dan 724,9 m3/dt.
Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Pasir Manang Kabupaten Kepulauan Anambas Saputra, Jaya; Lestari, Febrianti; Sabriyati, Deni
Akuatiklestari Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v7i2.5317

Abstract

Pantai Pasir Manang merupakan suatu kawasan wisata pantai yang memiliki karakteristik ekologi, karena terletak pulau-pulau kecil yang memiliki karakter ekosistem pesisir yang khas. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui tingkat kesesuaian dan daya dukung kawasan wisata Pantai Pasir Manang di Kabupaten Kepulauan Anambas. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2022 sampai Januari 2023 yang berlokasi di kawasan Pantai Pasir Manang Kabupaten Kepuluan Anambas. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode survei, dan pengambilan sampel dilakukan dengan Teknik Systematic Random Sampling, yang terdiri dari 7 titik sampling. Pengumpulan data primer terdiri dari data parameter kesesuaian wisata pantai, yaitu memiliki kedalaman perairan, tipe pantai, lebar pantai, ketersediaan air tawar, kemiringan pantai, kecepatan arus, kecerahan pantai, biota berbahaya, aksesibilitas, material dasar perairan, penutupan lahan pantai, bongkahan batu, sarana dan prasarana. Hasil penelitian menunjukkan nilai Indeks Kesesuaian Wisata untuk kegiatan rekreasi pantai adalah 92,30%. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah Pantai Pasir Manang Kabupaten Kepulauan Anambas tergolong dalam kategori sangat sesuai (S1) untuk dijadikan wisata pantai, dengan nilai Daya Dukung Kawasan Pantai Pasir Manang memiliki daya tampung 286 orang dalam kurun waktu 4 jam/hari/orang.
Kajian Kesesuaian Wisata Pantai di Pulau Temawan Kecil, Kabupaten Kepulauan Anambas Aprilyanto, Bima; Lestari, Febrianti; Sabriyati, Deni
Akuatiklestari Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v7i1.5339

Abstract

Pulau Temawan Kecil merupakan pulau pesisir dengan ekosistem pantai yang sangat indah. Potensi ekologi yang tinggi menjadi daya tarik Pantai Pulau Temawan Kecil. Usaha dalam menjaga kelestarian sumber daya alamnya, maka Pantai Pulau Temawan Kecil perlu dikaji kesesuaian wisata pantai, agar mendapatkan strategi pengelolaan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis potensi ekologi dan tingkat kesesuaian wisata pantai di Pantai Pulau Temawan Kecil, serta persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap Pantai Pulau Temawan Kecil. Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Temawan Kecil pada bulan Agustus tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, metode purposive sampling untuk menentukan stasiun penelitian, yaitu stasiun 1, stasiun 2, dan stasiun 3, serta accidental sampling untuk menentukan responden, yaitu 30 pengunjung, 1 pengelola wisata, dan 1 pemerintah daerah. Analisis yang digunakan penelitian ini adalah analisis Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) dan analisis statistik deskriptif menggunakan skala likert. Hasil penelitian ini adalah potensi ekologi di Pantai Pulau Temawan Kecil terkategori sangat sesuai dan cukup sesuai setiap stasiun, Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) setiap stasiun yaitu stasiun 1 sebesar 91% atau S1 (sangat sesuai), stasiun 2 sebesar 85% (sangat sesuai), dan stasiun 3 sebesar 83% (sangat sesuai), dan persepsi masyarakat terhadap Pantai Pulau Temawan Kecil terkategori tinggi atau sangat baik, artinya Pantai Pulau Temawan Kecil sesuai untuk aktivitas wisata pantai, dan partisipasi masyarakat terhadap Pantai Pulau Temawan Kecil terkategori tinggi atau sangat baik, artinya masyarakat siap ikut terlibat menjaga kelestarian alam Pantai Pulau Temawan Kecil. Kesimpulan penelitian ini adalah Pantai Pulau Temawan Kecil merupakan wisata pantai yang sangat sesuai (S1) untuk aktivitas wisata pantai.