Generasi Z sebagai kelompok digital natives banyak mengakses konten keagamaan melalui platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. Konten tersebut hadir dalam dua bentuk utama, yakni konten inklusif yang meneguhkan nilai toleransi serta konten eksklusif yang berpotensi menumbuhkan sikap intoleran. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana konten keagamaan di media sosial berperan dalam membentuk sikap toleransi antarumat beragama pada Generasi Z. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif berbasis systematic literature review dengan mengkaji berbagai data sekunder dari publikasi ilmiah yang relevan. Analisis data dilakukan melalui pendekatan tematik. Temuan penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman keagamaan Generasi Z melalui proses mediatisasi agama. Konten inklusif ditampilkan secara ringkas, visual, menggunakan bahasa populer, dan menekankan nilai kemanusiaan universal. Konten eksklusif cenderung memakai narasi dikotomis, membangun framing “kami vs. mereka”, serta menampilkan potongan pesan yang kurang kontekstual. Faktor utama yang menentukan pengaruh konten tersebut adalah literasi digital dan literasi keagamaan, yang membantu Generasi Z bersikap kritis terhadap algoritma dan echo chamber, sehingga mampu memilih konten moderat dan mengembangkan sikap toleran. Keterbatasan penelitian ini terletak pada penggunaan data sekunder, sehingga penelitian berikutnya dianjurkan untuk melibatkan data primer melalui wawancara mendalam guna memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif.