Yusuf Firdaus, Muhammad
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pendampingan Pemanfaatan Pangan Lokal Berbasis Bayam (Amaranthus SPP) dalam Produk Bolu Kukus untuk Pencegahan Stunting di Desa Pataruman Kabupaten Bandung Barat Lismarina, Lilis; Yusuf Firdaus, Muhammad; Salsabila, Risty; Suprawijaya, Diega Alyadina; Zein, Zaky Ahmad; Wiguna, Ayyu Astri; Mutakin, Farhan Mukti; Khoirunnisa, Zahra; Ramadhani, Zahra Nurul Afni; Aryani, Viena Dwi; Fadhilah, Muhammad Azka
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 9 No 4 (2025): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v9i4.28201

Abstract

Program pengabdian ini dilatarbelakangi dengan tingginya prevalensi permasalahan stunting di Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi seimbang menjadi salah satu faktor penyebab. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Bandung, dilakukan penyuluhan dan demonstrasi inovasi pangan berupa bolu kukus bayam sebagai alternatif menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di posyandu. Kegiatan dilaksanakan pada Agustus 2025 dengan melibatkan kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga dan ibu yang memiliki anak usia dini. Bayam dipilih karena merupakan salah satu tanaman yang ditanam di Kebun Gizi desa Pataruman. Bayam memiliki kandungan vitamin, mineral, zat besi, dan asam folat yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak serta pencegahan anemia. Hasil uji organoleptik terhadap tiga formula menunjukkan perbedaan terbaik pada warna, rasa, aroma, dan tekstur, dengan formula bayam 66,6%, tepung terigu 60%, gula 52%, santan 100%, mentega 37,5%, telur 15%, pengembang kue 17,64%, baking soda 8,81%, garam 1%, vanili 100%, dan air 100%. Inovasi ini terbukti dapat diterima masyarakat sebagai variasi PMT sekaligus mendukung program pencegahan stunting. Selain meningkatkan kesadaran gizi, kegiatan ini juga berpotensi memperkuat ketahanan pangan lokal dan membuka peluang pemberdayaan masyarakat berbasis hasil pertanian desa.