Pemulihan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2023 ditandai oleh menguatnya aktivitas produksi, konsumsi, dan investasi di berbagai wilayah, sehingga stabilitas sektor keuangan menjadi prasyarat penting bagi keberlanjutan momentum pertumbuhan tersebut. Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh BI7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebagai instrumen kebijakan moneter serta pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai indikator ekonomi riil terhadap penyaluran kredit perbankan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data runtut waktu bulanan periode Januari–Desember 2023. Analisis dilakukan melalui regresi linear berganda yang didahului oleh serangkaian uji asumsi klasik, yakni uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi, untuk memastikan keandalan model. Hasil estimasi menunjukkan bahwa BI7DRR tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit, mencerminkan bahwa stabilitas suku bunga kebijakan belum memberikan variasi yang cukup dalam memengaruhi keputusan penawaran kredit bank. Sebaliknya, pertumbuhan PDRB terbukti berpengaruh positif dan signifikan, menandakan bahwa ekspansi aktivitas ekonomi daerah mendorong meningkatnya kebutuhan pembiayaan. Temuan ini menggarisbawahi bahwa faktor ekonomi riil lebih dominan membentuk dinamika kredit pada tahun 2023 serta menekankan pentingnya kebijakan yang memperkuat pertumbuhan ekonomi regional.